INDONEWS.ID

  • Sabtu, 06/07/2019 11:25 WIB
  • Mabes Polri : Kerusuhan Mei 2019 Libatkan 8 Kelompok Teroris Dan Non Teroris

  • Oleh :
    • Ronald
Mabes Polri : Kerusuhan Mei 2019 Libatkan 8 Kelompok Teroris Dan Non Teroris
Konfrensi Pers Mabes Polri Terkait Kerusuhan Mei 2019

Jakarta, indonews.id - Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Mabes Polri, Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan bahwa pihaknya tengah melakukan pengembangan terkait kericuhan 21-22 Mei 2019 silam, yang terjadi di kawasan Kantor Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI, Jakarta Pusat.

Dari hasil pengembangan tersebut, dikatakan Dedi, Polri telah menemukan 8 kelompok yang turut melakukan aksi kericuhan. Dari 8 kelompok tersebut disampaikan Dedi kemudian dikategorikan menjadi dua kategori, yakni dari kelompok terorisme dan kelompok di luar terorisme.

"Kelompok-kelompok tertentu ini ada 8 kelompok yang bermain ditanggal 21-22 (Mei). Ada kelompok-kelompok yang akan memanfatkan momentum 21-22 itu untuk menciptakan triger atau martir," jelas Birgjen Dedi Prasetyo, saat menyampaikan keterangan pers di Gedung Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta (5/7/2019) kemarin.

Dedi menjelaskan, dari kerusuhan yang dilakukan saat itu ada upaya penyerangan yang diawali dari aksi demonstrasi untuk melakukan upaya penyerangan dan membuat situasi martir, yang seluruh skenarionya telah tersusun rapi, dan menimbulkan efek meluasnya titik kerusuhan di Ibu Kota Jakarta,

"Bahwa ada kelompok besar yang bermain-main yang akan melakukan upaya-upaya penyerangan, baik martir korban yang meninggal dunia sehingga kejadian (kerusuhan) itu meluas. Seknario-skenarionya sangat matang," jelasnya lagi.

Selain akan melakukan upaya-upaya penyerangan dengan menggunakan senjata tajam, kelompok teroris juga telah merencanakan akan melakukan aksi meledakkan diri dalam aksi 21-22 Mei.

Sementara untuk kelompok di luar teroris, Karo Penmas Polri, Dedi Prasetyo mengungkapkan bahwa kelompok tersebut telah menyiapkan skenario kerusuhan hingga fitnah yang ditujukan kepada polisi.

"Pelaku terorisme sudah menyiapkan lebih dari puluhan bom, baik low explosive maupun high explosive. Dari prediksi intelejen juga ada kelompok lain diluar terorisme yang akan melakukan serangan, baik menggunakan senajata tajam maupun senjata api," tandas Dedi. (rnl)

 

Baca juga : Waspadai Pihak-Pihak yang Benturkan Konsep Negara Pancasila dengan Agama
Artikel Terkait
Waspadai Pihak-Pihak yang Benturkan Konsep Negara Pancasila dengan Agama
Warung NKRI Digital, Cara BNPT Kolaborasikan Pencegahan Radikalisme dan Terorisme di Era Digitalisasi
Peringatan Hardiknas Harus Jadi Momentum dalam Melindungi Generasi Muda dari Intoleransi
Artikel Terkini
Direktur Indo Barometer M Qodari dan Demokrat Tanggapi Gugatan Uji Materi Dr Audrey Agar Pelantikan Prabowo Dipercepat
Mungkinkan Pelantikan Presiden dan Wapres Terpilih Bisa Dipercepat? Simak Penjelasannya!
WWF ke-10 di Bali, Deklarasi Menteri Resmi Diadopsi 133 Negara dan Organisasi Internasional
Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Maybrat Lakukan Study Tour ke Minahasa Tenggara
Upacara Peringatan ke-116 Hari Kebangkitan Nasional di Kabupaten Maybrat: Menuju Indonesia Emas
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas