INDONEWS.ID

  • Jum'at, 02/08/2019 09:40 WIB
  • Akankah Mubazir Mengundang Rektor Asing?

  • Oleh :
    • very
Akankah Mubazir Mengundang Rektor Asing?
Guru Besar Hukum Internasional UI, Hikmahanto Juwana. (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID – Guru Besar Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana mengatakan, ide Presiden Joko Widodo untuk mengundang rektor asal luar negeri dengan harapan dapat mendorong perolehan ranking tingkat dunia bisa jadi mubazir. Hal itu akan terjadi bila tidak mempertimbangkan tiga hal berikut ini.

Pertama, sejatinya yang penting itu masuk dalam ranking; atau proses dimana ranking hanyalah konsekuensi. Karena kalau yang dipentingkan ranking maka akan dicari berbagai jalan pintas.

Baca juga : The International Awards 2024, Pj Bupati Maybrat Dapat Penghargaan dari Seven Media Asia

“Mengelola PTN sama seperti menanam tanaman keras. Berbuahnya lama. Mendatangkan rektor dari luar negeri tidak mungkin dalam sekejap mengubah mindset dosen yang merasa tugasnya hanya mengajar menjadi dosen yang mengajar dan meneliti dimana hasil penelitiannya dimasukkan dalam jurnal internasional bereputasi,” ujar Hikmahanto melalui siaran pers di Jakarta, Jumat (2/8).

Perubahan ini bisa jadi harus menunggu estafet dari para dosen senior kepada dosen junior. Ini membutuhkan waktu.

Baca juga : Anak-Anak PAUD Belajar Simulasi Cap Paspor di PLBN Entikong

Belum lagi, katanya, untuk membangun infrastruktur, terutama perpusatakaan dan laboratorium dibutuhkan anggaran yang besar. Padahal anggaran tidak mungkin disediakan oleh negara semata.

Hal kedua, katanya, bila melihat universitas yang masuk dalam ranking 10 dunia maka univeristas tersebut menawarkan program studi untuk mahasiswa asal mancanegara. Nah kalau universitas di Indonesia masih berkutat dengan mahasiswa asal Indonesia.

Baca juga : PTPN IV Regional 4 Jambi, Bantu Korban Banjir Bandang di Sumbar

Belum lagi universitas di Indonesia belum mampu menawarkan remunerasi yang sangat memadai bagi para pengajar mancanegara untuk mau datang.

“Kalaupun ada para pengajar mancanegara yang saat ini bekerja di universitas di Indonesia mereka bukanlah pengajar kelas satu. Untuk mendatangkan para pengajar dunia remunerasi harus sangat memadai dan infrastruktur kampus harus memadai agar mereka bisa terus meneliti. Siapapun rektor baik yang berasal dari dalam atau luar negeri tidak mungkin bisa melakukan itu semua bila infrastruktur di kampus tidak memadai,” ujarnya.

Ketiga, apabila kebutuhan saat ini adalah rektor yang punya jejaring luas ke dalam maupun luar negeri ada baiknya mencari rektor dari dalam negeri yang mempunyai tiga kriteria utama. Memiliki percaya diri yang tinggi. Kedua sudah memiliki nama besar ditingkat nasional maupun internasional. Terakhir menguasai bahasa Inggris yang sangat lancar layaknya penutur asli.

“Figur seperti itu ada banyak di Indonesia. Namun mereka biasanya enggan berpolitik untuk meraih jabatan rektor. Ini yang menjadi penghambat mengingat politik baik yang berasal dari dalam maupun luar kampus sangat kental untuk mendapatkan jabatan rektor,” ujar Hikmahanto.

Karena itu, bila orang-orang seperti demikian diberi kepercayaan maka mereka akan mampu melakukan banyak hal untuk PTN.

“Justru yang tidak seharusnya dipilih adalah mereka-mereka yang berupaya mendapatkan jabatan rektor di PTN agar bisa meraih jabatan publik yang lebih tinggi di Republik. Kadang mereka-mereka inilah yang sangat lihai bermain politik,” pungkasnya. (Very)

Artikel Terkait
The International Awards 2024, Pj Bupati Maybrat Dapat Penghargaan dari Seven Media Asia
Anak-Anak PAUD Belajar Simulasi Cap Paspor di PLBN Entikong
PTPN IV Regional 4 Jambi, Bantu Korban Banjir Bandang di Sumbar
Artikel Terkini
The International Awards 2024, Pj Bupati Maybrat Dapat Penghargaan dari Seven Media Asia
Pj Sekretaris Daerah kabupaten Maybrat Turut Kunjungi Kampung Ayata dan Aisa
Gunungapi Ibu AWAS, Desa Sangaji Nyeku Diminta Dikosongkan
Anak-Anak PAUD Belajar Simulasi Cap Paspor di PLBN Entikong
PTPN IV Regional 4 Jambi, Bantu Korban Banjir Bandang di Sumbar
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas