INDONEWS.ID

  • Jum'at, 23/08/2019 15:32 WIB
  • Pendekatan Ekonomi dan Keamanan Lokomotif Penyelesaian Masalah Papua

  • Oleh :
    • very
Pendekatan Ekonomi dan Keamanan Lokomotif Penyelesaian Masalah Papua
Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Said Abdullah. (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID -- Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Said Abdullah menegaskan sinergitas antara aspek ekonomi dan keamanan sangat penting guna meredam persoalan yang terjadi di Papua dan Papua Barat belakangan ini. Hal ini merupakan  senjata  utama memitigasi  eskalasi kericuhan agar tidak semakin meluas.

“Saya meyakini, pendekatan ekonomi dan keamanan bisa menjadi  lokomotif   meredam kericuhan yang terjadi di bumi Papua,” ujar Said Abdullah di gedung DPR/MPR,  Jakarta, Jumat (23/8).

Baca juga : Aksi PNM Peduli Serahkan Sumur Bor Untuk Warga Indramayu Dan Tanam Mangrove Rhizophora

Menurutnya, pendekatan  komprehensif  sangat  dibutuhkan  untuk  menyelesaikan  persoalan di  Papua dan Papua Barat. Penuntasan permasalahan  di  tanah  Papua  mutlak ditempuh agar agenda pembangunan yang sudah dirancang pemerintah berjalan normal.

Bagi Said, ada dua model pendekatan prioritas yang harus dilakukan yakni dari aspek ekonomi dan keamanan. Kedua aspek ini seperti dua sisi mata uang yang saling bergantungan.

Baca juga : PTPN IV Regional 4 Jambi, Bantu Beras Warga Solok

Sektor ekonomi jelasnya tidak akan berjalan tanpa jaminan keamanan. Ini artinya, pembangunan ekonomi membutuhkan stabilitas keamanan. Sedangkan kekuatan pertahanan membutuhkan kemampuan ekonomi yang mendukung melalui alokasi anggaran.

Namun pendekatan keamanan ini mengedepankan pola “soft  power” yang  lebih  persuasif  seperti negosiasi dan dialog.

Baca juga : Umumkan Rencana Kedatangan Paus Fransiskus, Menteri Agama Dukung Penuh Pengurus LP3KN

Hal ini harus dipasang sebagai ujung tombak untuk menyelesaikan  konflik. Karena  pendekatan  “hard  power”  terbukti tidak  efektif terhadap konflik di bumi Papua.

“Saya kira, penanganan kerusuhan Papua dan Papua Barat tidak boleh sporadis, perlu terapi khusus. Bangun dialog dan rekonsiliasi, libatkan tokoh masyarakat, pemuka agama, dan tokoh adat Papua untuk memetakan jalan penuntasan konflik di bumi Cenderawasih,” terang Ketua DPP PDI P Bidang Perekonomian ini.

Said mengatakan stabilitas keamanan berpengaruh sangat besar terhadap kehidupan masyarakat. Bukan hanya pada aspek sosial, namun juga mempengaruhi bidang ekonomi.

Jika daerah itu tidak aman maka bisa berimbas pada perkembangan ekonomi di daerah tersebut.

Situasi ini akan mempengaruhi minat para investor dalam berinvestasi yang muaranya menganggu ekonomi nasional.

Karenanya, pemerintah wajib menjaga stabilitas keamanan untuk menciptakan perekonomian yang sehat.

“Korelasi antara ekonomi dan keamanan merupakan hubungan yang timbal balik. Daerah yang ekonominya tumbuh, pasti keamanannya terjamin baik,” ucapnya.

“Sebaliknya jika kondisi ekonomi tidak stabil, akan memberikan dampak pada gangguan keamanan yang bisa memberikan efek negatif pada ekonomi,” tuturnya.

Wakil Rakyat 4 Periode ini meminta pemerintah mengawal kondusifnya situasi di tanah Papua guna memastikan laju perekonomian nasional berjalan sesuai koridornya.

“Apabila keadaan aman dan kondusif maka pelaku ekonomi seperti pengusaha, investor dan lainnya dapat beraktivitas dengan percaya diri,” ucapnya.

Said menjelaskan solusi permasalahan Papua dan Papua Barat tidak bisa dilihat secara parsial tetapi harus komprehensif dari berbagai dimensi.

Untuk itu, pemerintah harus merumuskan platform penyelesaian persoalan di Papua dan Papua Barat bersifat jangka panjang.

Sebab, provinisi di ujung timur Indonesia ini menjadi barometer paling kritis atas adanya ancaman disintegrasi bangsa.

 “Yang dibutuhkan sekarang ini, solusi yang bersifat jangka panjang dan  lebih  komprehensif. Bila tidak maka dikwatirkan eskalasi kerusuhan akan berlangsung ke arah kebuntuan politik yang akan mengancam persatuan bangsa,” terangnya.

Lebih lanjut, politisi senior PDI Perjuangan ini meminta pemerintah fokus pada pembangunan ekonomi dan  peningkatan  kesejahteraan  bagi  rakyat  Papua. Langkah  itu  harus  dipercepat  demi  membangkitkan kepercayaan dari masyarakat Papua terhadap  pemerintahan.

“Pemerintah pusat harus memberikan porsi khusus secara nasional dalam kegiatan pembangunan Papua sehingga  bisa  memperkecil  gap ekonomi rakyat disana,” pungkasnya. (Very)

Artikel Terkait
Aksi PNM Peduli Serahkan Sumur Bor Untuk Warga Indramayu Dan Tanam Mangrove Rhizophora
PTPN IV Regional 4 Jambi, Bantu Beras Warga Solok
Umumkan Rencana Kedatangan Paus Fransiskus, Menteri Agama Dukung Penuh Pengurus LP3KN
Artikel Terkini
Ketua Pengadilan Negeri Batusangkar Dirikan Dapur dan Pendistribusian untuk Korban Banjir Bandang Tanah Datar
Aksi PNM Peduli Serahkan Sumur Bor Untuk Warga Indramayu Dan Tanam Mangrove Rhizophora
PTPN IV Regional 4 Jambi, Bantu Beras Warga Solok
Pastikan Arus Barang Kembali Lancar, Menko Airlangga Tinjau Langsung Pengeluaran Barang dan Minta Instansi di Pelabuhan Tanjung Priok Bekerja 24 Jam
Umumkan Rencana Kedatangan Paus Fransiskus, Menteri Agama Dukung Penuh Pengurus LP3KN
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas