Jakarta, INDONEWS.ID - Jaringan internet melalui wifi dan Indihome di wilayah Provinsi Papua Barat mulai berangsur pulih setelah sempat lumpuh total diblokir oleh pemerintah sejak kerusuhan 19 Agustus lalu.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua Barat, Frans Pieter Instia di Manokwari, Senin (2/9/2019), beberapa waktu lalu ke Jakarta mendatangi kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika. Sesuai perintah gubernur ia meminta agar jaringan internet di Papua Barat kembali dibuka.
"Dan sejak Minggu (1/9/2019) jaringan wifi dan Indihome sudah bisa kita akses kembali. Tapi untuk jaringan data semua operator belum bisa," sebut Pieter.
Pada Senin (2/9/2019) Menteri Kominfo kembali menggelar pertemuan bersama Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan. Pertemuan tersebut untuk membahas tentang layanan jaringan internet di Papua Barat.
"Intinya pertemuan ini untuk saling memberikan masukan dan pertimbangan tentang apakah pemblokiran masih perlu dilanjutkan atau dibuka," ujarnya lagi.
Lebih lanjut Pieter mengatakan Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan, sudah menyurati Jakarta untuk meminta agar layanan internet di Papua, baik yang berbasis serat optik maupun data operator, segera dipulihkan.
"Bapak Gubernur berharap Kominfo bisa segera mengaktifkan seluruh jaringan internet. Itu juga dilakukan untuk menunjukkan kepada daerah lain bahwa Papua Barat aman dan kondusif," tutup dia.
Menurutnya, pemblokiran internet cukup berdampak terhadap layanan pemerintah serta aktivitas ekonomi di daerah. Jika pemblokiran berlangsung lama dikhawatirkan hal itu akan menimbulkan persoalan baru di Papua Barat.
"Itu yang menjadi pertimbangan, sehingga bapak gubernur berharap Kominfo bisa segera mengaktifkan seluruh jaringan internet. Itu juga dilakukan untuk menunjukkan kepada daerah lain bahwa Papua Barat aman dan kondusif," katanya lagi merespon situasi Papua Barat terkini.
Ia mengutarakan, sebagian besar layanan pemerintahan saat ini sudah menggunakan sistem elektronik. Saat jaringan internet terganggu seluruh layanan yang berbasis dalam jaringan (daring) turut terganggu.
"Layanan kesehatan terganggu, pendidikan terganggu, usaha masyarakat terganggu, layanan kependudukan terganggu. Semua bermasalah karena bergantung pada jaringan internet. Kalau ini berlangsung lama tentu situasi daerah akan goyang karena semua tidak bisa jalan," sebutnya lagi.
Setelah wifi dan Indihome aktif kembali, ia berharap jaringan data seluruh operator di daerah ini bisa terbuka seperti sebelumnya.