INDONEWS.ID

  • Senin, 16/09/2019 08:06 WIB
  • Targetkan Idola 2030, KPPPA Kunjungi Berbagai Provinsi

  • Oleh :
    • tirto prima putra
Targetkan Idola 2030, KPPPA Kunjungi Berbagai Provinsi
KPPPA lakukan kunjungan ke Kota Semarang

Semarang, indonews.id – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) memiliki target tahun 2030 Indonesia Layak Anak (Idola). Target tahun 2030 ditentukan mengingat tahun target tercapainya sustainable development goals (SDGs) yang ditetapkan PBB. Indonesia layak anak tercapai apabila seluruh mencapai Provinsi Layak Anak (Provila).

Saat ini Provila di Indonesia adalah Yogyakarta, DKI Jakarta, Banten dan Kepulauan Riau. Syarat Provila yakni seluruh kabupaten/kota pada provinsi tersebut harus masuk kategori Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA), minimal memiliki status Pratama. Oleh karenanya, Pemerintah daerah kabupaten/kota berperan penting dalam upaya mencapai Provila dan Idola.

Baca juga : Peringatan 44 Tahun Wafatnya Bung Hatta, Meneladani Tokoh Pendiri Bangsa

Dalam memantau perkembangan KLA terkini, KPPPA melakukan kunjungan beberapa daerah bersama beberapa media massa. Pada kegiatan ‘Media Trip KLA 2019’, daerah yang dikunjungi antara lain Kota Semarang, Kabupaten Sleman dan Kota Balikpapan. Kegiatan yang melibatkan jurnalis berbagai media tersebut diselenggarakan sejak 15 – 21 September 2019.

Kegiatan pertama dilakukan di Hotel Chanti Kota Semarang tanggal 15 September 2019. Deputi Tumbuh Kembang Anak (TKA) KPPPA, Lenny N. Rosalin, S.E., M.sc., M.fin. menjelaskan terkait kegiatan kunjungan ke KLA. Lenny menjelaskan terkait perlindungan yang berkaitan dengan tumbuh kembang anak.

Baca juga : PNM Bersama KPPPA Sukseskan Commision on the Status of Women (CSW) ke-68 di New York

Anak yang saat ini berjumlah 80 juta atau 31% populasi Indonesia setidaknya memiliki tiga waktu yang dibagi dari 24 jam sehari. Kehidupan anak terbagi tiga lingkungan pada tiga waktu tersebut yakni sekolah, rumah dan lingkungan lainnya. Seluruh lingkungan tersebut diharapkan mendukung tumbuh kembang yang baik dan dapat melindungi hak-hak anak.

Beberapa program telah hadir guna mendorong beberapa lingkungan mencapai standar tertentu guna mendukung pertumbuhan anak. Sekolah ramah anak menjadi salah satu program untuk membangun lingkungan sekolah yang diharapkan. Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) diperuntukkan membina keluarga yang baik dalam melindungi hak anak. Pada lingkungan lainnya, pemerintah daerah dituntut menyediakan berbagai fasilitas publik ramah anak.

Baca juga : Hadapi Transformasi Kinerja Era Digital, Kabadiklat Kemhan Buka Workshop Pejabat Eselon IV Kemhan

Pada konteks penerima penghargaan KLA, Jawa Tengah mengalami kemajuan dalam mencapai KLA. Status paling tinggi yakni KLA, diikuti Utama, Nindya, Madya, Pratama, Inisiasi dan awal. Kemajuan di Jawa Tengah dibuktikan dengan peningkatan penerima Madya, dan Nindya dalam KLA, jika tahun lalu penerima Madya 6 dan Nindya 1, di tahun 2019 penerima Madya meningkat menjadi 13 dan Nindya 5.

Adapun untuk mencapai KLA, terdapat beberapa indikator yang perlu dilalui lembaga. Berbagai indikator tersebut dikelompokkan menjadi lima buah kluster antara lain hak sipil dan kebebasan (kluster I), lingkungan keluarga & pengasuhan alternatif (kluster II), kesehatan dasar & kesejahteraan  (kluster III), Pendidikan, pemanfaatan waktu luang  (kluster IV) & kegiatan budaya dan perlindungan khusus  (kluster V). Kluster V tidak diperlukan ketika kluster I hingga IV telah berhasil.

Kota Semarang yang menjadi destinasi kunjungan konsisten berkembang. Pada tahun 2017 Semarang ada pada kategori Pratama, pada tahun 2018 meningkat menjadi Madya dan kembali meningkat menjadi Nindya pada tahun 2019. Tentu diharapkan kemajuan tersebut berlanjut ke tahun berikutnya menjadi Utama atau bahkan KLA.

Artikel Terkait
Peringatan 44 Tahun Wafatnya Bung Hatta, Meneladani Tokoh Pendiri Bangsa
PNM Bersama KPPPA Sukseskan Commision on the Status of Women (CSW) ke-68 di New York
Hadapi Transformasi Kinerja Era Digital, Kabadiklat Kemhan Buka Workshop Pejabat Eselon IV Kemhan
Artikel Terkini
Lagu Rujak Maznah ke Tuju ! Popular di Radio Bandung dan Jakarta
Mantap! PNM Jambi Nasilitasi Nasabah Pamerkan Produk di Bandara Sultan Thaha
Beri Peringkat idAA+, Pefindo Sebut PNM Punya Kas Internal Rp1,3 T dan Fasilitas Kredit Rp12 T untuk Bayar Utang
Tumpuan Pemenuhan Kebutuhan Beras, Fakultas Pertanian IPB Perkenalkan Sistem Padi Gogo
Top! Bayar Utang Jatuh Tempo, Pefindo Beri Rating idAA Plus untuk PNM
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas