INDONEWS.ID

  • Kamis, 17/10/2019 08:30 WIB
  • Palapa Ring dan Sumpah Mahapatih Gadhah Mada Menyatukan Nusantara

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Palapa Ring dan Sumpah Mahapatih Gadhah Mada Menyatukan Nusantara
Jokowi saat meresmikan Palapa Ring (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Presiden Joko Widodo meresmikan rampungnya pembangunan infrastruktur jaringan kabel optik Palapa Ring pada Senin (14/10). Nama Palapa pada Palapa Ring diambil dari Sumpah Mahapatih Gadjah Mada yang bertekad menyatukan Nusantara di bawah bendera Majapahit.

Dengan tekad penyatuan yang sama, pembangunan jaringan digital dituntaskan dari Sabang sampai Merauke, dari Pulau Miangas sampai Pulau Rote. Pembangunan ini membutuhkan sekitar 12 ribu kilometer kabel optik dengan nilai investasi Rp22 triliun.

Baca juga : Dirjen IKP Kemkominfo: Kehadiran Palapa Ring Wujudkan Pemerataan Ekonomi Digital Indonesia

Pengoperasian Palapa Ring disebut-sebut akan mengikis kesenjangan layanan telekomunikasi antara di Pulau Jawa dengan daerah lain di Indonesia. Pasalnya, proyek ini akan mengurangi beban investasi operator untuk membangun infrastruktur jaringan dari nol secara signifikan.

Pekerjaan rumah tentu saja menyusul rampungnya Palapa Ring, pemerintah harus membangun Base Transceiver Station (BTS) untuk memancarkan sinyal internet.

Baca juga : Investasi Palapa Ring Rp22 Triliun: Rudiantara: Seluruh Indonesia Bisa Akses Internet pada 2020

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengatakan pemerintah lewat Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) telah siap untuk membangun sekitar empat ribu BTS sampai akhir 2020 dengan mengandalkan dana USO.

Wakil Direktur Utama Hutchison Tri Indonesia Danny Buldansyah mengatakan pembangunan Palapa Ring dan BTS oleh pemerintah secara signifikan akan membantu operator untuk hadir di daerah terluar, tertinggal, dan terdepan (3T).

Baca juga : Resmikan Palapa Ring, Jokowi: Pemerintah Komitmen Tuntaskan Infrastruktur "Tol Langit"

"Kegiatan BAKTI sendiri selain Palapa Ring, dia menyediakan BTS selain kabel optik. Jadi operator akan lebih murah, dengan USO dia bangun BTS," kata Danny saat dikutip dari CNNIndonesia.com, Rabu (16/10).

Danny mengatakan di daerah 3T, operator harus mengeluarkan biaya Rp15 sampai 20 juta per bulan untuk menyewa BTS. Apabila membangun BTS, operator harus mengeluarkan Rp2 sampai 3 miliar.

"Kalau bangun BTS, operator juga harus menyewa tanah. Nah semua biaya itu hilang dengan adanya Palapa Ring," kata Danny.

P Regulatory Management Telkomsel, Andi A. Akbar mengatakan kehadiran Palapa Ring akan memangkas biaya pembelian transmisi oleh operator. Sumber koneksi akan berubah dari satelit ke serat optik.

Ia mengatakan biaya transmisi memakan maksimal 30 persen dari biaya operasional. Biaya transmisi ini akan berkurang dengan adanya Palapa Ring.

"Yang dihemat itu pembelian transmisi saja tadi, yang lain tetap saja. Transmisi itu karena dari satelit yang lalu turun ke kabel optik. 30 persen ini yang akan dihemat berapa persennya antara biaya satelit dengan kabel optik," ujar Andi.*(Rikardo).

Artikel Terkait
Dirjen IKP Kemkominfo: Kehadiran Palapa Ring Wujudkan Pemerataan Ekonomi Digital Indonesia
Investasi Palapa Ring Rp22 Triliun: Rudiantara: Seluruh Indonesia Bisa Akses Internet pada 2020
Resmikan Palapa Ring, Jokowi: Pemerintah Komitmen Tuntaskan Infrastruktur "Tol Langit"
Artikel Terkini
Amicus Curiae & Keadilan Hakim
Tiga Warga Meninggal Imbas Longsor dan Lahar Dingin Gunung Semeru
Panglima TNI Hadiri Rapat Koordinasi di Kemenkopolhukam Bahas Situasi di Papua dan Permasalahan Tanah di Sumsel
Cegah Perang yang Lebih Besar, Hikmahanto Sarankan Menlu Retno untuk Telepon Menlu Iran Agar Tidak Serang Balik Israel
Menakar Perayaan Idulfitri dengan Kearifan Lokal Secara Proporsional
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas