Jakarta, INDONEWS.ID - Relawan pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku kecewa saat menyaksikan Wishnutama dalam barisan calon menteri yang dipanggil ke Istana dalam dua hari belakangan ini.
Kekecewaan terkait masuknya Mantan Komisaris Utama NET TV tersebut dalam jajaran calon menteri dalam Kabinet Jilid II tersebut diutarakan langsung oleh Ketua ormas Projo DKI Jakarta Karl Sibarani.
“Apakah dia pantas dibanding kami" kata Karl Sibarani pada Rabu, (23/10/2019).
Menurutnya, Wishnutama tidak pernah berkeringat dan "berdarah" dalam mendukung Jokowi baik pada Pilpres 2014 dan 2019. Meskipun, sambungnya, Wishnutama memang beberapa kali mengorganisasi agenda-agenda kampanye Jokowi - Ma’ruf Amin di Pilpres 2019. Tapi, dia sebagai profesional yang dibayar mahal untuk memoles kampanye Jokowi.
Dijelaskan Karl, Relawan Projo mengusung Jokowi sejak Desember 2013, Pilpres 2014, hingga Pilpres 2019. Projo pun tidak pernah mendapatkan suntikan dana dari siapapun, termasuk dari Istana.
Karl mengungkapkan, dana diperoleh dari saweran anggota dan mereka yg peduli karena kecintaan terhadap Jokowi. Dia pun meminta masyarakat membayangkan, dalam setiap kegiatan Projo selalu menghadirkan ribuan massa yang bisa dilacak dari rekam jejak media.
"Semuanya butuh dana, jangan pernah berfikir kami dapat dropping dana dari Istana. Tidak pernah," ucapnya.
Karl menuturkan bahwa Presiden Jokowi dalam pidato dalam Rakernas IV Projo di Hotel Sahid, Jakarta, pada medio September 2018 mengatakan, "Projo bukan relawan kardus."
Menurut dia, itu pidato yang menyemangati anggota Projo yang datang dari seluruh provinsi di Indonesia. Namun, semangat itu seketika pupus dan terganti dengan kekecewaan yang amat sangat.
"Maka muncul pertanyaan, Siapa yang pantas?," (rnl)