INDONEWS.ID

  • Kamis, 31/10/2019 19:01 WIB
  • BNPB : Bencana Tahun Ini Meningkat 10 Persen, Terbanyak Akibat Hidrometeorologi

  • Oleh :
    • Ronald
BNPB : Bencana Tahun Ini Meningkat 10 Persen, Terbanyak Akibat Hidrometeorologi
Kepala Pusat Data, Infromasi, dan Humas BNPB Agus Wibowo. (Foto : Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID -  Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sampai Oktober 2019 telah terjadi 3.089 kali bencana yang melanda seluruh Indonesia.

Tak hanya itu, BNPB juga mencatat, sampai saat ini korban luka-luka tercatat mencapai 3.272 orang. Dan sekitar 6,5 juta orang terpaksa mengungsi.

Baca juga : Kepala BNPB Hari Ini Tinjau Lokasi Terdampak Gempa Bumi di Gresik

"Sampai hari ini kita sudah ada sampai 3.089 kejadian bencana yang menyebabkan total ada 564 orang meninggal dan hilang," kata Kepala Pusat Data, Infromasi, dan Humas BNPB Agus Wibowo di Jakarta, Kamis (31/10/2019).

Agus mengungkapkan, angka kejadian bencana di tahun ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu dalam periode yang sama. Per Oktober tahun lalu, angka kejadian bencana hanya mencapai 2.785 peristiwa.

Baca juga : Sambangi Pasuruan dan Probolinggo, BNPB Tekankan Upaya Antisipasi Potensi Bencana

"Mengalami peningkatan 10,9 persen," katanya.

Dikatakan Agus, delapan jenis bencana yang terjadi hingga Oktober meliputi puting beliung dengan jumlah 984 kejadian, mengakibatkan 16 orang meninggal, 2 hilang, 177 orang mengalami luka-luka, mengakibatkan 48.330 warga menungisi, 1.749 rumah rusak berat, 2.978 rumah rusak sedang, dan 17.816 rumah rusak ringan. Sementara untuk kerusakan fasilitas pendidikan sebesar 115, 93 fasilitas peribadatan dan 15 fasilitas kesehatan

Baca juga : Menteri PANRB Apresiasi Kinerja BNPB Jalankan Reformasi Birokrasi

Sementara di posisi kedua yakni bencana banjir dengan jumlah kejadian mencapai 673. Banjir mengakibatkan 8 orang meninggal, 101 hilang, 1.084 luka-luka, 1.620.558 orang mengungsi. Sementara untuk kerusakan rumah akibat banjir rinciannya 3.834 rumah rusak berat, 2.130 rumah rusak sedang dan 9.898 rumah rusak ringan derta mengakibatkan 189.911 rumah terendam. Kemudian untuk kerusakan fasilitas pendidikan sebesar 429, 331 fasilitas peribadatan, dan 75 fasilitas kesehatan.

Di posisi ketiga adalah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dengan 653 kejadian, karhutla mengakibatkan 8 orang meninggal dunia, 3 luka-luka, 63.047 warga menungsi. Ke empat yakni tanah longsor dengan 631 kejadian, 108 meninggal dunia, 6 dinyatakan hilang, 114 orang luka, 9.935 warga mengungsi. Dengan jumlah kerusakan rumah berat sebanyak 393, 294 rumah rusak kategori sedang, dan 915 rumah rusak ringan, 33 fasilitas pendidikan, 29 fasilitas peribadatan, dan 3 fasilitas kesehatan. Bulan Oktober ini bencana karhutla cukup banyak dilaporkan terjadi di Sumatera, Jawa, dan Kalimantan.

Ke lima, yakni kekeringan dengan 121 kejadian sebanyak 3.870.088 warga terpaksa mengungsi. Sementara di posisi ke enam ada gempa bumi dengan 25 kali kejadian, 68 orang meninggal dunia, 1.889 orang luka, 312.110 warga mengungsi, 8.587 rumah rusak berat, 6.304 rumah rusak sedang, 6.536 rumah rusak ringan, 474 fasilitas pendidikan rusak, 173 fasilitas peribadatan dan 108 fasilitas kesehatan.

Ke tujuh, gelombang pasang dengan 15 kejadian, mengakibatkan satu korban jiwa 5 luka-luka, 702 warga mengungsi, 27 rumah rusak berat, 9 rusak sedang, 50 rusak ringan, 68 rumah terendam, dan merusak 1 fasilitas peribadatan.

Kemudian di posisi terakhir yakni letusan gunung api sebanyak 7 kali kejadian mengakibatkan7.930 orang menungsi.

“Kalau dibandingkan dengan kejadian bencana tahun 2018, tren kejadian bencana di tahun ini naik, tapi jika dilihat dari jumlah korban turun. Menurunnya jumlah korban karena sebagian besar bencananya hidrometeorologi, sementara bencana tahun 2018 didominasi oleh bencana geologi seperti gempa dan tsunami,” tandas Agus. (rnl)

Artikel Terkait
Kepala BNPB Hari Ini Tinjau Lokasi Terdampak Gempa Bumi di Gresik
Sambangi Pasuruan dan Probolinggo, BNPB Tekankan Upaya Antisipasi Potensi Bencana
Menteri PANRB Apresiasi Kinerja BNPB Jalankan Reformasi Birokrasi
Artikel Terkini
Ketua KIP: Pertamina Jadi `Role Model` Keterbukaan Informasi Publik di Sektor Energi
Kemendagri Intruksikan Pemprov Kaltara Percepat Pembangunan Daerah Berbasis Inovasi
Semangat Kartini dalam Konteks Kebangsaan dan Keagamaan Moderen
Kementerian PUPR Tuntaskan Pembangunan Enam Titik Sumur Bor Bertenaga Matahari di Mamuju
Kemenangan Prabowo-Gibran Peluang Bagi Pengembangan Ekonomi Kelautan dan Konektivitas Antarpulau
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas