Jakarta, INDONEWS.ID - Setelah empat hari menjalankan pembekalan dalam kegiatan Briefing dan Gladi Posko Keamanan dan Keselamatan Laut, diharapkan para pengawak kapal patroli Bakamla RI benar-benar dapat melaksanakan pembekalan yang sudah didapat dan jangan lelah untuk saling berkoordinasi serta komunikasi antar petugas penegak hukum di laut. Hal-hal yang berat akan menjadi ringan apabila kita saling berkoordinasi dan bersinergi.
Demikian disampaikan Deputi Operasi dan Latihan Bakamla Laksda Bakamla TSNB Hutabarat, M.M.S., dalam sambutannya yang dibacakan oleh Direktur Operasi Udara Maritim Laksma Bakamla Guntur Wahyudi pada saat penutupan kegiatan Briefing dan Gladi Posko Keamanan dan Keselamatan Laut di Aula Mabes Bakamla RI, Jl. Proklamasi No. 56, Menteng, Jakarta Pusat.
Laksda Hutabarat dalam amanatnya juga mengatakan, briefing dan gladi posko Kamlamla tidak hanya suatu forum berdiskusi dan pertukaran informasi dalam memecahkan suatu persoalan. Namun, secara filosofis merupakan suatu cara bagi kita semua untuk menyatukan pola pikir dan tindakan dalam menangani suatu persoalan sehingga dengan persepsi yang sama, kita akan dengan tepat mengambil langkah secara efektif dan tepat.
Menurutnya, persoalan yang diangkat dalam kegiatan ini yakni isu penegakan kedaulatan dan penegakan hukum di perbatasan maritim laut Natuna Utara dan laut Sulu merupakan isu yang menonjol dan berdampak secara internasional. Oleh karena itu, dengan pembekalan yang diberikan selama kegiatan ini, benar-benar dapat menjadi pegangan bagi pengawak patroli Bakamla RI maupun unsur penegakan hukum laut lainnya.
Kegiatan penutupan Briefing dan Gladi Posko Kamlamla 2019 diakhiri dengan pemberian reward kepada kapal Bakamla RI yang berprestasi dalam menangkap kapal illegal di laut. Adapun kapal tersebut yaitu RHIB-11 Jakarta, RHIB-13 Batam, RHIB-14 Batam, RHIB-12 Jakarta, KN. Belut Laut 406, Catamaran 504, KN. Bintang Laut-401, KN. Gajah Laut-404 dan KN. Pulau Nipah-321.(Lka)