INDONEWS.ID

  • Sabtu, 07/12/2019 20:01 WIB
  • BNPB dan Arsip Nasional Beri Pelatihan Selamatkan Dokumen Saat Bencana

  • Oleh :
    • Mancik
BNPB dan Arsip Nasional Beri Pelatihan Selamatkan Dokumen Saat Bencana
BNPB kerjsama dengan Arsip Nasional Republik Indonesia melakukan kegiatan sosialisasi tentang upaya menyelamatkan arsi keluarga saat terjadi bencana.(Foto:Istimewa)

Aceh Besar,INDONEWS.ID - Lembaga arsip nasional menekankan kepada masyarakat tentang perlunnya upaya untuk mengantisipasi kerusakan dokumen yang dianggap saat bencana terjadi.Terkadang kerusakan dan bahkan kehilangan dokumen dialami keluarga yang tertimpa keluarga. Aceh Besar, Sabtu,(7/12/2019)

Menurut Direktur Preservasi Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Kandar, dokumen perlu untuk dijaga dengan baik. Dokumen yang dimaksud tersebut seperti akte perkawinan, akte kelahiran, kartu keluarga, sertifikat tanah dan ijazah. Di sisi lain, Kandar menyampaikan bahwa upaya antisipasi berupa restorasi arsip dapat dilakukan dengan beberapa cara, seperti digitalisasi.

Baca juga : Banjir Merendam Kabupaten Kepahiang, Provisi Bengkulu

Saat bencana, dokumen penting dapat saja rusak bahkan hilang. Akibat dari karakter jenis bencana seperti banjir, banjir bandang atau tsunami terkadang tidak dapat diantisipasi oleh keluarga karena datang secara tiba-tiba. Sehubungan dengan restorasi arsip keluarga, ANRI memiliki layanan perlindungan secara gratis.

"Kalau ada arsip yang rusak, kami siap melayani untuk membantu dan melatih dalam melindungi arsip," ujar Kandar, saat memberikan materi Laraska pada peluncuran program Keluarga Tangguh Bencana pada Sabtu (7/12) di Pasie Jantang, Aceh Besar, Aceh.

Baca juga : Banjir di Distrik Sentani Merendam 111 Rumah Warga

Laraska atau Layanan Restorasi Arsip Keluarga merupakan layanan gratis kepada masyarakat untuk merestorasi atau memperbaiki fisik arsip keluarga.Laraska dari ANRI ini selaras dengan program Keluarga Tangguh Bencana atau Katana yang peluncurannya dipusatkan di Pasie Jantang, Aceh Besar pada 6 - 8 Desember 2019.

Dalam situasi bencana, tidak hanya manusianya yang perlu diselamatkan tetapi dokumen penting yang melekat sebagai identitas setiap individu maupun sebuah keluarga.

Baca juga : Banjir Rendam 150 Rumah di Kabupaten Teluk Bintuni

Katana ini merupakan bagian dari Desa Tangguh Bencana (Destana) dengan sasaran prioritas masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana.Program yang akan diimplementasikan pada tahun 2020 ini diharapkan mampu untuk meningkatkan keselamatan dan ketangguhan keluarga dalam menghadapi kemungkinan atau potensi bahaya.

Sementara itu, kunci Katana adalah keterlibatan multi pihak atau kemitraan lintas sektor. Katana bukan milik BNPB tetapi program bersama baik di pemerintahan maupun pemangku kepentingan lain.

Komponen untuk membangun keluarga yang tangguh menyasar pada tahapan kesadaran risiko bencana, pengetahuan, baik manajemen dan edukasi bencana, serta keberdayaan.Keberdayaan memiliki makna setiap individu maupun kita sebagai anggota keluarga mampu menyelamatkan diri sendiri, keluarga dan warga sekitar.*

Artikel Terkait
Banjir Merendam Kabupaten Kepahiang, Provisi Bengkulu
Banjir di Distrik Sentani Merendam 111 Rumah Warga
Banjir Rendam 150 Rumah di Kabupaten Teluk Bintuni
Artikel Terkini
Cegah Perang yang Lebih Besar, Hikmahanto Sarankan Menlu Retno untuk Telepon Menlu Iran Agar Tidak Serang Balik Israel
Menakar Perayaan Idulfitri dengan Kearifan Lokal Secara Proporsional
Pj Bupati Maybrat Sidak Kantor Distrik Ayamaru Jaya, Ini yng Dijumpai
Bahas Inklusivitas Keuangan hingga Stabilitas Geopolitik, Menko Airlangga Berbincang Hangat dengan Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair
PTPN IV Regional 4, Bangun Tempat Wudhu Masjid Tuo
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas