INDONEWS.ID

  • Kamis, 06/02/2020 12:01 WIB
  • Tak Ungkit Pemakzulan, Pidato Trump: Musuh Kita Berlarian dan Ekonomi AS Makin Cerah

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Tak Ungkit Pemakzulan, Pidato Trump: Musuh Kita Berlarian dan Ekonomi AS Makin Cerah
Moment Ketua DPR AS Nancy Pelosi merobek naskah pidato Trump usai menyampaikan pidato kenegaraannya (Foto: ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memanfaatkan momen pidato kenegaraannya pada Selasa (04/02) malam waktu setempat, untuk menyoroti tentang rekam jejak dan menunjukkan integritasnya di tengah proses pengajuan pemakzulan dan pengawasan ketat terhadapnya.

"Tidak seperti banyak orang sebelum saya, saya menetapi janji saya," ujar Trump.

Namun dalam agenda yang berlangsung selama satu jam 18 menit itu, Trump sama sekali tidak menyinggung tentang proses pemakzulan dirinya yang tengah berjalan.

Trump juga tampak menolak untuk berjabat tangan dengan Ketua DPR AS yang juga politisi ternama kubu Partai Demokrat, Nancy Pelosi hingga memantik aksi Pelosi merobek salinan pidato Trump.

Trump menyoroti langkah-langkah yang telah dilakukan pemerintahannya untuk meningkatkan ekonomi negaranya dan kedudukan AS di mata global, serta mengutip angka pengangguran yang rendah.

Dia juga bangga dengan nilai kesepakatan perdagangan dengan Meksiko dan Kanada (USMCA), serta terbentuknya kesepakatan dagang tahap satu dengan Cina yang menghentikan perang dagang antara kedua negara berpengaruh tersebut.

Terkait masalah migrasi, Trump menyebutkan bahwa upaya mengamankan perbatasan selatan AS dengan membangun tembok panjang adalah langkah yang belum pernah dilakukan oleh pemerintahan sebelumnya.

Sementara mengenai kebijakan luar negeri, Trump menegaskan bahwa pemerintahannya berusaha mengakhiri perang Amerika di Timur Tengah.

"Musuh Amerika sedang dalam pelarian, kekayaan Amerika sedang meningkat dan masa depan Amerika sangat cerah," sebut Trump dalam pidatonya.

Para anggota kongres yang menanggapi pidato Trump kebanyakan dari pendukung partainya.

Pidato kenegaraan Trump digelar bertepatan dengan pemilihan umum nasional menjelang pemilihan presiden pada November 2020, di mana Trump akan kembali maju sebagai calon presiden.

Pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido hadir sebagai tamu internasional dalam agenda Pidato Kenegaraan Trump. Pemerintahan Trump telah mengakui Presiden Majelis Nasional Venezuela ini sebagai presiden sementara negara Amerika Selatan ini.

Trump disebut mengundang Guaido sebagai bentuk dukungan untuk mengeluarkan Presiden Venezuela Nicolas Maduro dari kekuasaan, menurut wartawan CNN dan NBC.

"Maduro adalah pemimpin yang tidak sah dan tiraninya di Venezuela akan dihancurkan," ujar Trump.

Trump kemudian menyebut bahwa Guaido lah pemimpin yang sah bagi rakyat Venezuela. Pernyataannya lantas disambut tepuk tangan meriah dari kubu Partai Republik dan Demokrat.*

 

Artikel Terkait
Artikel Terkini
Bakti Sosial dan Buka Puasa Bersama Alumni AAU 93 di HUT TNI AU ke-78
Satgas BLBI Tagih dan Sita Aset Pribadi Tanpa Putusan Hukum
Gelar Rapat Koordinasi Nasional, Pemerintah Lanjutkan Rencana Aksi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Pj Bupati Maybrat Diterima Asisten Deputi Bidang Pengembangan Kapasitas SDM Usaha Mikro
Pj Bupati Maybrat Temui Tiga Jenderal Bintang 3 di Kemenhan, Bahas Ketahanan Pangan dan Keamanan Kabupaten Maybrat
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas