INDONEWS.ID

  • Kamis, 06/02/2020 15:42 WIB
  • Wamenag Sebut Ada Potensi Ancaman Keamanan Rencana Pemulangan Eks ISIS

  • Oleh :
    • Mancik
Wamenag Sebut Ada Potensi Ancaman Keamanan Rencana Pemulangan Eks ISIS
Wakil Menteri Agama (Wamenag), Zainut Tauhid Sa`adi.(Foto:Tribunnews.com)

Jakarta,INDONEWS.ID - Wakil Menteri Agama (Wamenag), Zainut Tauhid Sa`adi menerangkan, rencana pemulangan WNI Isis memiliki ancaman terhadap keamanan tersediri terhadap negara.Pemerintah belum mengambil keputusan terhadap rencana kepulangan eks Isis ini seperti sedang ramai dibicarakan di tengah masyarakat.

Zainut dalam keterangannya kepada media mengatakan,rencana pemulangan terhadap eks Isis ini perlu direncanakan secara matang. Kementerian Agama juga, kata Zainut,belum mengambil keputusan terkait keberadaan WNI eks ISIS tersebut.

Baca juga : Keterisian Formasi di Kementerian Agama Diproyeksikan Meningkat Jadi 77,27 Persen

"Kami menilai masih adanya potensi ancaman keamanan terkait hal tersebut, karena bagaimana pun mereka bukan saja sekadar terpapar paham radikal, tetapi sebagian dari mereka adalah pelaku yang terlibat langsung dalam kegiatan di ISIS. Sehingga perlu ada tinjauan dari aspek hukum formalnya," kata Zainut kepada media di Jakarta, Kamis,(6/02/2020)

Ia menambahkan, pihak Kementerian Agama terus melakukan koordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme.(BNPT).Koordinasi ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat dan mengkaji keberdaan WNI eks ISIS di luar negeri.

Baca juga : Layak Digelari Pahlawan, Frans Seda Banyak Meninggalkan Warisan dalam Perjalanan Bangsa

"Menurut hemat kami rencana pemulangan tersebut perlu dipertimbangkan kembali secara lebih matang, cermat dan ekstra hati-hati. Perlu dilakukan antisipasi dan kewaspadaan khususnya terhadap gangguan keamanannya," jelas Zainut.

Zainut juga menegaskan, Kementerian Agama dalam melihat persoalan WNI eks ISIS tetap memperhatikan saran dari masyarakat. Masukan dari masyarakat sangat penting agar kepulangan WNI eks ISIS tidak akan menimbulkan masalah baru di Indonesia.

Baca juga : Kurban di Tengah Virus PMK, Ini Langkah Kementerian Agama

"Kementerian agama sendiri, dalam menanggulangi bahaya radikalisme telah menyiapkan program kontra narasi dan program humanisasi melalui pendekatan kontra radikalisasi yakni melalui upaya penanaman nilai-nilai keindonesiaan serta nilai-nilai moderasi beragama," tutupnya.*

 

 

 

Artikel Terkait
Keterisian Formasi di Kementerian Agama Diproyeksikan Meningkat Jadi 77,27 Persen
Layak Digelari Pahlawan, Frans Seda Banyak Meninggalkan Warisan dalam Perjalanan Bangsa
Kurban di Tengah Virus PMK, Ini Langkah Kementerian Agama
Artikel Terkini
Santri dan Santriwati Harus Mengisi Ruang Dakwah dengan Nilai yang Penuh Toleransi
Tak Terdaftar di OJK, Perusahaan Investasi asal Hongkong Himpun Dana Masyarakat
Dewan Pakar BPIP Dr. Djumala: Pancasila Kukuhkan Islam Moderat, Toleran dan Hargai Keberagaman Sebagai Aset Diplomasi
Perkuat Binwas Pemerintahan Daerah, Mendagri Harap Penjabat Kepala Daerah dari Kemendagri Perbanyak Pengalaman
Mendagri Resmi Lantik 5 Penjabat Gubernur, Ada Alumni SMAN 3 Teladan Jakarta
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas