INDONEWS.ID

  • Selasa, 03/03/2020 11:01 WIB
  • Lima WNI Disandera, Militer Filipina Tolak Permintaan Tebusan Rp8,4 M Abu Sayyaf

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Lima WNI Disandera, Militer Filipina Tolak Permintaan Tebusan Rp8,4 M Abu Sayyaf
Kelompok bersenjata Abu Sayyaf Foto: ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Komandan Komando Mindanao Barat, Letjen Cirilito Sobejana mengatakan pihaknya menolak permintaan tebusan Abu Sayyaf sejumlah 8,4 Milliar atas lima Warga Negara Indonesia yang ditawannya.  Sobejana mengatakan tidak akan mengabulkan tuntutan tersebut.

"Kami harus memegang teguh kebijakan menolak permintaan tebusan. Kami akan berusaha sebaik mungkin untuk menyelamatkan para sandera. Itu adalah jaminan yang bisa saya sampaikan kepada para keluarga dan orang terkasih mereka," kata Sobejana, seperti dikutip dari Inquirer, Selasa (3/3).

Baca juga : Kabar Duka, WNI Yang Disandera Abu Sayyaf Meninggal Dunia

Sobejana mengatakan permintaan tebusan itu diketahui setelah anak buahnya yang bertugas di Sulu menyadap pesan dari para penyandera.

Sobejana menjelaskan, kelompok penyandera mengontak perusahaan tempat kelima WNI itu bekerja sebagai nelayan. Dia mengatakan informasi itu juga diterima oleh petugas penghubung perusahaan tersebut yang berada di Filipina.

Baca juga : Serahkan WNI Sandera Abu Sayyaf, Menlu Retno Ucapkan Terima Kasih

Diketahui, kelompok bersenjata Abu Sayyaf di selatan Filipina dilaporkan meminta tebusan 30 juta Peso (sekitar Rp8,4 miliar) atas lima warga Indonesia (WNI) yang ditawan. Kelima WNI itu saat ini sudah sebulan ditawan milisi tersebut.

Kelompok Abu Sayyaf dikenal kerap menyandera warga asing untuk dimintai tebusan. Mereka bahkan terkadang tidak segan membunuh sandera tersebut jika tuntutannya tidak dipenuhi.

Baca juga : Nelayan Dilarang Melaut Menyusul Insiden Penculikkan 5 WNI oleh Abu Sayyaf

Kelima warga Indonesia yang ditawan itu terdiri dari Riswanto Bin Hayono, Edi Bin Lawalopo, La Baa, Arizal Kastamiran dan Arshad Bin Dahlan Juragan. Mereka diculik saat melaut di perairan Lahad Datu, Sabah, Malaysia pada 15 Januari.

Diduga penculiknya adalah kelompok Abu Sayyaf yang dipimpin Bong. Mereka lantas membawa kelima WNI itu ke Kota Parang, Pulau Sulare, Kepulauan Sulu. Jaraknya sekitar 16 kilometer dari pulau utama.

Saat ini kelima WNI itu dilaporkan berada dalam cengkeraman kelompok Abu Sayyaf pimpinan Abu Mike. *(Rikardo). 

Artikel Terkait
Kabar Duka, WNI Yang Disandera Abu Sayyaf Meninggal Dunia
Serahkan WNI Sandera Abu Sayyaf, Menlu Retno Ucapkan Terima Kasih
Nelayan Dilarang Melaut Menyusul Insiden Penculikkan 5 WNI oleh Abu Sayyaf
Artikel Terkini
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Perkuat Komitmen Konstitusional Berpartisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia
Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann dan Tegaskan Komitmen Percepat Proses Keanggotaan Indonesia
Pj Bupati Maybrat Kunjungi Batalyon SATGAS YONIF 133/Yudha Sakti di Susumuk
Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2024 di SMP Negeri 1 Ayawasi
Plh Dirjen Polpum Pimpin Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional di Lingkup Kemendagri dan BNPP
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas