INDONEWS.ID

  • Senin, 23/03/2020 15:30 WIB
  • Cegah Covid-19, Belva: Kita Sedang Berperang dengan Diri Sendiri

  • Oleh :
    • very
Cegah Covid-19, Belva: Kita Sedang Berperang dengan Diri Sendiri
Adamas Belva Syah Devara menyampaikan pesan tersebut dalam telekonferensi, Senin (23/3) di Graha BNPB, Jakarta Timur. (Foto: Ist)

 

Jakarta, INDONEWS.ID --  Para milenial memiliki peran besar dalam mencegah dan melakukan kesiapsiagaan coronavirus disease 2019 atau covid – 19. Adamas Belva Syah Devara menyampaikan pesan tersebut dalam telekonferensi, Senin (23/3) di Graha BNPB, Jakarta Timur.

Baca juga : Penyumbang Devisa Negara, Pemerintah Harus Belajar dari Drama Korea

Belva meyakinkan di hadapan milenial bahwa virus Corona tidak menyebar dengan sendirinya. Setiap orang bisa menjadi penyebar virus dengan kode SAR-CoV2 ini. Kesadaran terhadap penyebar potensial perlu mendapatkan perhatian bersama.

“Kita harus mulai dari kita sendiri. Kita tidak sedang berperang dengan cepat tapi kita berperang dengan diri sendiri. Ya, itulah kenapa saya di sini untuk menyadarkan kita semua, ya anak muda ini supaya lebih aware, kalau kita ini sebenarnya adalah kunci juga untuk menghentikan penyebaran virus ini,” ucap Belva, pendiri Ruang Guru, seperti dikutip dari siaran pers BNPB, di Jakarta, Senin (23/3).

Baca juga : Strategi Implementasi "Buku Teks Utama Pendidikan Pancasila", Menyemai Nilai Kebangsaan di Tengah Tantangan Zaman

“Jaga jarak, di rumah saja dulu,” pesan Adamas yang juga sebagai Staf Khusus Presiden RI.

Saat menuju ke Graha BNPB atas undangan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid – 19, ia melihat jalanan masih ramai. Masih banyak orang yang berada di luar rumah.

Baca juga : Satgas Yonif 742/SWY Perkenalkan Ecobrick Kepada Para Murid Di Perbatasan RI- RDTL

“Jangan dulu hang out. Tidak penting sosialisasi yang tidak penting. Di rumah saja dulu. Karena generasi milenial ini adalah generasi penerus virus terbesar,” tegas Belva.

Menurutnya, generasi milenial berpotensi sebagai generasi penular terbesar. Melihat data di Korea Selatan, ratusan ribu orang yang melakukan tes terdapat 25.000 hingga 300.000 orang. Hasil tes tersebut menunjukkan 30% kasus positif pada orang dengan usia 20 hingga 29 tahun.

“Ini tiga kali lebih besar daripada grup selanjutnya atau age group selanjutnya, 30 – 39 (tahun) dan dua kali lebih besar daripada age group 40-49 (tahun). Jadi mayoritas itu sebenarnya yang sakit itu anak muda,” kata Belva.

Di sisi lain, Juru Bicara Gugus Tugas Achmad Yurianto mengingatkan pada Sabtu lalu (21/3) bahwa data Kementerian Kesehatan dan data global menunjukkan bahwa kelompok usia muda memiliki daya tahan lebih baik dibandingkan dengan mereka yang berusia lanjut.

Ia menegaskan bahwa bukan berarti kelompok yang usia muda ini tidak bisa terkena. Bisa terkena dan tanpa gejala inilah yang kemudian menjadi salah satu faktor cepatnya penyebaran ke orang lain karena mereka terkena tanpa gejala dan kemudian tidak melakukan isolasi diri.

Di samping itu, Belva mengajak para milenial untuk memperhatikan konten seputar Covid – 19 melalu media sosial. Ia mengimbau untuk cermat dalam memperhatikan sumber konten sebelum membagikan konten kepada orang lain.

“Tolong jaga informasi, jangan malah menyebarkan hoaks. Dan, jika ada informasi yang baik, tolong sebarkan. Jangan stop di anda,” pungkas Belva. (Very)

Artikel Terkait
Penyumbang Devisa Negara, Pemerintah Harus Belajar dari Drama Korea
Strategi Implementasi "Buku Teks Utama Pendidikan Pancasila", Menyemai Nilai Kebangsaan di Tengah Tantangan Zaman
Satgas Yonif 742/SWY Perkenalkan Ecobrick Kepada Para Murid Di Perbatasan RI- RDTL
Artikel Terkini
Penyumbang Devisa Negara, Pemerintah Harus Belajar dari Drama Korea
Bupati Tanahdatar buka Grand Opening Sakato Aesthetic
Strategi Implementasi "Buku Teks Utama Pendidikan Pancasila", Menyemai Nilai Kebangsaan di Tengah Tantangan Zaman
Satgas Yonif 742/SWY Perkenalkan Ecobrick Kepada Para Murid Di Perbatasan RI- RDTL
The International Awards 2024, Pj Bupati Maybrat Dapat Penghargaan dari Seven Media Asia
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas