INDONEWS.ID

  • Kamis, 16/04/2020 22:30 WIB
  • Relawan Gugus Tugas: Inilah Tantangan yang Harus Dihadapi Bersama

  • Oleh :
    • very
Relawan Gugus Tugas: Inilah Tantangan yang Harus Dihadapi Bersama
Ketua Koordinator Relawan Gugus Tugas Penanganan COVID-19, Andre Rahadian. (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Ketua Koordinator Relawan Gugus Tugas Penanganan COVID-19, Andre Rahadian mengatakan sebagian besar dari mereka yang mendaftar sebagai relawan COVID-19 memiliki semangat kemanusiaan dan gotong royong yang tinggi. Mereka merasakan bahwa inilah saatnya untuk berpartisipasi dalam menolong seesamanya yang menderita.

"Mereka melihat bahwa ini adalah tantangan yang harus kita hadapi bersama, virus ini bisa menjangkiti semua orang, sehingga rasa persatuan dan kesatuan ingin menolong ini sangat besar," ujar Andre dalam keterangannya secara daring yang disiarkan dari Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Kamis (16/4).

Baca juga : Mendagri Resmi Lantik 5 Penjabat Gubernur, Ada Alumni SMAN 3 Teladan Jakarta

Berdasarkan hasil rekapitulasi data per Kamis (16/4) ini sudah ada 23.472 orang yang mendaftarkan diri menjadi relawan COVID-19. Dari jumlah tersebut 4.401 orang di antaranya merupakan relawan medis, dan 19.071 orang lainnya termasuk relawan non-medis.

"Ini tersebar dari provinsi Aceh hingga Papua, semua ada, yang paling besar memang di Jawa Barat, sekitar 5.900 orang," ujar Andre.

Baca juga : Mendagri Resmi Lantik 5 Penjabat Gubernur

Untuk relawan medis, katanya, tim relawan gugus tugas akan bekerjasama dengan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (BPPSDMK).

Menurut Andre, kebutuhan untuk relawan medis masih sangat tinggi. Hal itu seiring dengan kebutuhan dari rumah sakit rujukan dan rumah sakit darurat yang terus masuk, yang pada umumnya adalah dokter dan perawat. Oleh karena itu, Gugus Tugas terus mengajak seluruh relawan medis untuk turut berpartisipasi. Demikian pula dengan para relawan non-medis.

Baca juga : Kak Wulan Bikin Petani Mawar Nganjuk Punya Harapan Baru

Meski telah bekerja sama dengan banyak organisasi, seperti Basnaz dan KNPI, namun Andre mengajak relawan untuk mendaftar melalui organisasi tersebut ataupun melalui desk relawan yang ada di BNPB.

"Jadi di Gugus Tugas ini, kita punya desk relawan sendiri yang menerima pendaftaran, dan saya rasa karena ini bentuknya adalah untuk bersama-sama semua pihak, makin banyak relawan dengan bisa semakin banyak wilayah yang masuk semakin baik," ujar Andre.

Andre mengatakan sejauh ini pihaknya telah melakukan pelatihan untuk relawan non-medis yang berjumlah 80 persen dari total jumlah relawan COVID-19.

"Kemarin kita sudah melakukan pelatihan untuk sekitar 250 orang, ini sudah dilakukan secara online, di mana kita harapkan teman-teman relawan ini bisa menjadi gugus terdepan dalam memutus penyebaran COVID-19, serta membantu ke depannya bagaimana kita bisa menangani COVID-19 ini dengan baik," ujar Andre.

Andre mengatakan, semua orang yang bergabung dalam tim relawan tersebut memiliki kemampuan baik medis maupun non medis.

"Kita lihat semua orang yang memiliki kemampuan, baik medis maupun non-medis, yang ada kelebihan dana, atau yang punya waktu, ini sama-sama bergabung di tim relawan ini untuk membantu pemerintah maupun komunitasnya sendiri agar bisa cepat menangani penyebaran COVID-19," pungkasnya. (*)

 

Artikel Terkait
Mendagri Resmi Lantik 5 Penjabat Gubernur, Ada Alumni SMAN 3 Teladan Jakarta
Mendagri Resmi Lantik 5 Penjabat Gubernur
Kak Wulan Bikin Petani Mawar Nganjuk Punya Harapan Baru
Artikel Terkini
Mendagri Resmi Lantik 5 Penjabat Gubernur, Ada Alumni SMAN 3 Teladan Jakarta
Mendagri Resmi Lantik 5 Penjabat Gubernur
Kak Wulan Bikin Petani Mawar Nganjuk Punya Harapan Baru
PNM Peduli, Gerak Cepat Bantu Bencana Banjir Bandang dan Lahar Dingin Sumatera Barat
Satgas Pamtas Sektor Timur Yonif 742/SWY Laksanakan Patroli di Perbatasan darat RI-RDTL
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas