INDONEWS.ID

  • Kamis, 23/04/2020 23:58 WIB
  • Pasien Positif Corona Terus Meningkat, Komite II DPD RI Minta PSBB Dievaluasi

  • Oleh :
    • Mancik
 Pasien Positif Corona Terus Meningkat, Komite II DPD RI Minta PSBB Dievaluasi
Rapat Dengar Pendapat Umum (RPDU) Komite II DPD RI melalui virtual meeting dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).(Foto:Istimewa)

Jakarta, INDONEWS.ID - Komite II DPD RI mempertanyakan kebijakan Pemerintah terkait Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan memilih untuk tidak melakukan karantina wilayah (lockdown) sejak 30 Maret 2020.

Komite II DPD  meminta efektivitas PSBB perlu dikaji dan dievaluasi kembali, mengingat angka pasien yang positif terinfeksi virus Corona terus bertambah mencapai 6.760 pasien (20 April 2020).

Baca juga : Kepala BNPB Hari Ini Tinjau Lokasi Terdampak Gempa Bumi di Gresik

"Kebijakan PSBB seharusnya tetap diikuti dengan kampanye social distancing maupun physical distancing sehingga masyarakat tetap memiliki kesadaran untuk saling menjaga jarak walaupun sedang berada di sekitar lingkungan tempat tinggalnya," kata Ketua Komite II DPD RI Yorrys Raweyai didampingi Wakil Ketua Komite II DPD RI Abdullah Puteh, Wakil Ketua Komite II Hasan Basri saat RDPU melalui virtual meeting dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Kamis (23/04/2020)

Senator asal Papua ini menjelaskan, penegak hukum juga harus mengantisipasi meningkatnya angka kejahatan. Berdasarkan hasil evaluasi dari Polri menunjukkan peningkatan angka kejahatan sebesar 11,80 persen selama PSBB diterapkan di beberapa daerah.

Baca juga : Sambangi Pasuruan dan Probolinggo, BNPB Tekankan Upaya Antisipasi Potensi Bencana

"Jenis kejahatan yang terjadi didominasi tindakan pencurian dengan pemberatan (curat) dengan sasaran minimarket,” terangnya.

Yorrys mendesak BNPB melakukan koordinasi dengan Kementerian/Lembaga dalam peranannya mengatasi dampak sosial dan ekonomi pada seluruh lapisan masyarakat.

Baca juga : Menteri PANRB Apresiasi Kinerja BNPB Jalankan Reformasi Birokrasi

"Utamanya masyarakat berpenghasilan rendah, atas penerapan PSBB,” paparnya.

Selain itu, Ketua Komite II DPD RI ini juga mengharapkan, penanganan dan pencegahan virus Corona harus dilakukan secara menyeluruh dari tingkat kabupaten/kota hingga perdesaan. Untuk itu peran BNPB, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan relawan desa harus saling bersinergi.

"Seluruh rantai koordinasi harus jelas. BNPB dan BPBD harus dapat memastikan seluruh relawan yang terjun ke masyarakat telah mempunyai pengetahuan. Terlebih lagi, kebanyakan masyarakat yang tinggal di daerah perdesaan adalah kelompok umur yang sangat rentan terhadap penyebaran virus,” kata Yorrys.

Sementara itu, Kepala BNPB Doni Monardo menyampaikan, rasio jumlah dokter dengan jumlah penduduk Indonesia saat ini adalah 1:1.300 orang.

Sedangkan jumlah dokter spesialis paru sangat terbatas sehingga hal ini menjadi permasalahan.

"Selain itu, rasio anggaran kesehatan dan jumlah rumah sakit yang tersebar di Indonesia masih sangat kecil,” terangnya.

Doni menambahkan saat ini BNPB berupaya memaksimalkan tenaga relawan medis dan non-medis.

"Relawan tingkat desa juga kami gerakkan sehingga dapat menggerakkan edukasi dan sosialisasi,” lontarnya.

Pada sesi tanya jawab dengan Komite II DPD RI, Doni juga menyampaikan dalam waktu dekat BNPB akan membagikan Alat Pelindung Diri (APD) kepada seluruh daerah untuk melengkapi tenaga medis di berbagai rumah sakit. Ia juga mengajak anggota DPD RI dapat melakukan pengawasan terhadap penyaluran APD tersebut.

"Kami berharap DPD RI juga bisa melakukan pengawasan penyaluran APD ini," harapnya.

Bagian Indonesia tengah dan timur, tambah Doni, memiliki keterbatasan dengan jumlah laboratorium dan alat kesehatan. Kapasitas laboratorium dan kemampuan regional untuk pemeriksaan massal di seluruh Indonesia masih perlu ditingkatkan.

"RS Darurat sangat bermanfaat untuk menampung pasien dengan tingkat kesakitan sedang. RS Rujukan hanya untuk pasien yang sakit berat, serius, dan kritis,"jelasnya.*

Artikel Terkait
Kepala BNPB Hari Ini Tinjau Lokasi Terdampak Gempa Bumi di Gresik
Sambangi Pasuruan dan Probolinggo, BNPB Tekankan Upaya Antisipasi Potensi Bencana
Menteri PANRB Apresiasi Kinerja BNPB Jalankan Reformasi Birokrasi
Artikel Terkini
Apresiasi Farhan Rizky Romadon, Stafsus Kemenag: Kita Harus Menolak Tindak Kekerasan
Puspen Kemendagri Berharap Masyarakat Luas Paham Moderasi Beragama
KPKNL mulai Cium Aroma Busuk di Bank Indonesia
Akses Jalan Darat Terbuka, Pemerintah Kerahkan Distribusi Logistik ke Desa Kadundung
Elit Demokrat Ardy Mbalembout Mengutuk Keras Aksi Penyerangan Mahasiswa Saat Berdoa di Tangsel
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas