INDONEWS.ID

  • Sabtu, 02/05/2020 20:59 WIB
  • Panglima TNI : Tenaga Medis Covid-19 Adalah Ujung Tombak, Seharusnya Diperlakukan Sebagai Pejuang

  • Oleh :
    • Ronald
Panglima TNI : Tenaga Medis Covid-19 Adalah Ujung Tombak, Seharusnya Diperlakukan Sebagai Pejuang
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto. (Foto : istimewa)

Jakarta, INDONEWS.ID - Panglima TNI Hadi Tjahjanto menyoroti adanya fenomena sosial yang memprihatinkan dimana tenaga medis yang telah berjuang melawan pandemi virus corona (Covid-19) mendapatkan perlakuan tidak manusiawi yang dilakukan oleh segelintir masyarakat.

Menurutnya, para tenaga medis yang menjadi ujung tombak menangani pasien Corona harusnya diperlakukan sebagai pejuang. Hal tersebut diungkapkan Panglima TNI saat memberikan orasi ilmiah pada acara wisuda secara daring yang diselenggarakan Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Sabtu (2/5/2020).

Baca juga : Panglima TNI Hadiri Rapat Kerja Komisi I DPR RI Bahas Pengamanan Idul Fitri dan Pilkada Serentak

"Ada satu fenomena sosial yang saya pandang memprihatinkan, dalam penanganan masalah kesehatan semacam ini, sudah tentu para tenaga kesehatan menjadi ujung tombak. Mereka berjuang sekuat tenaga tak kenal waktu merawat para pasien Covid-19," kata Hadi melalui keterangan tertulis.

Disampaikan Panglima TNI, mereka (para tenaga medis) mengorbankan keselamatan dirinya sendiri untuk membantu dan melayani orang lain. Seharusnya melihat hal seperti itu, masyarakat luas memberi apresiasi.

Baca juga : Panglima TNI Hadiri Pelantikan Menko Polhukam dan Menteri ATR/BPN

Namun, ternyata, ada sebagian masyarakat yang bertindak sebaliknya. Dalam penanganan masalah kesehatan semacam ini sudah tentu para tenaga kesehatan menjadi ujung tombak.

"Mereka berjuang sekuat tenaga tidak mengenal waktu merawat para pasien Covid-19. Dan karena sifat virus itu, para dokter dan tenaga medis lainnya harus bekerja dalam kondisi yang sangat tidak nyaman, selama berjam-jam menggunakan alat pelindung diri (APD)," tuturnya.

Baca juga : Jokowi Lantik Hadi Tjahjanto Jadi Menko Polhukam dan AHY Sebagai Menteri ATR

Dia pun mempertanyakan, apakah saat ini memang semua orang sudah kehilangan semangat kekeluargaannya.

"Apakah kita sudah kehilangan semangat kekeluargaan, gotong royong, dan jiwa ketimuran yang selama ini kita banggakan? Fenomena ini dapat menjadi bahan penelitian sosial. Apakah ini dampak kemajuan teknologi komunikasi melalui media sosial yang membuat kita semakin individualis?" kata Panglima TNI mempertanyakan.

Fenomena itu dapat menjadi bahan penelitian sosial bagi lembaga pendidikan. Fakultas yang ada di setiap perguruan tinggi di Indonesia seharusnya tertantang, untuk membangun kemampuan negara dalam menghadapi pandemik Covid-19, ataupun tantangan masa mendatang.

"Potensi yang muncul saat pandemik Covid-19 harus dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas dan dunia pendidikan dalam berinovasi," pungkasnya. (rnl)

Artikel Terkait
Panglima TNI Hadiri Rapat Kerja Komisi I DPR RI Bahas Pengamanan Idul Fitri dan Pilkada Serentak
Panglima TNI Hadiri Pelantikan Menko Polhukam dan Menteri ATR/BPN
Jokowi Lantik Hadi Tjahjanto Jadi Menko Polhukam dan AHY Sebagai Menteri ATR
Artikel Terkini
Polda Metro Hentikan Penyidikan Kasus Aiman, ICJR Ingatkan Beberapa Kasus Lain yang Serupa
Berkah Ramadan, Persediaan Produk Industri Pengolahan Terserap Optimal Terutama di Pasar Domestik
Pj Bupati Maybrat Bahas Pengembangan Pertanian dengan Direktur Pembiayaan Pertanian, Kementerian Pertanian
Mendagri Minta Pj. Kepala Daerah Segera Penuhi Anggaran Pilkada 2024
Pj Bupati Maybrat Gelar Pertemuan dengan Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Kemen LHK
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas