INDONEWS.ID

  • Rabu, 17/05/2017 11:45 WIB
  • Politisi PDIP Ingatkan Jusuf Kalla Satu Visi dengan Presiden Jokowi

  • Oleh :
    • Abdi Lisa
Politisi PDIP Ingatkan Jusuf Kalla Satu Visi dengan Presiden Jokowi
  Jakarta, INDONEWS.ID - Politisi PDI Perjuangan Darmadi Durianto meminta Wakil Presiden Jusuf Kalla berjalan seirama dengan Presiden Joko Widodo dalam menjalankan tugas-tugas kenegaraan. "JK harus ikut arahan dan kebijakan presiden, tidak boleh berjalan sendiri-sendiri," kata bendahara Megawati Institute itu, di Jakarta, Selasa (16/5/2017). Darmadi menambahkan, pria yang akrab disapa JK itu tidak boleh memiliki agenda yang berseberangan dengan Presiden Jokowi. "Mereka satu kesatuan. Harus satu jiwa, satu roh, satu visi misi. Kami ingatkan JK agar selalu ikut visi misi presiden," ungkap bendahara Megawati Institute itu. Menurut Darmadi, tugas JK adalah membantu presiden. "Kan sudah sumpah untuk menjalankan UUD dengan selurus-lurusnya serta  membantu presiden untuk mengamalkan Pancasila, UUD, merawat kebinekaan dan menjaga NKRI," ujar Darmadi seperti dikutip JPNN. Darmadi juga mengingatkan JK agar tidak sembarangan mengumbar pernyataan yang terlihat berseberangan dengan Jokowi. "JK jangan terlalu banyak bicara atau berkomentar yang sensitif atau yang aneh-aneh karena JK adalah negarawan dan panutan bangsa ini," paparnya. Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengingatkan bahwa kesenjangan di Indonesia sudah cukup membahayakan karena adanya perbedaan agama antara yang kaya dan miskin. Kesenjangan ini, menurut Jusuf Kalla, berbeda dengan negara lain. "Di Thailand, yang kaya dan miskin sama agamanya. Di Filipina juga begitu, baik yang kaya maupun miskin memiliki agama yang sama. Sementara itu di Indonesia, yang kaya dan miskin berbeda agama," kata Wakil Presiden M Jusuf Kalla saat menutup Sidang Tanwir Muhammadiyah di Ambon, Minggu (26/2/2017). Kalla menjelaskan, di Indonesia sebagian besar orang yang kaya adalah warga keturunan yang beragama Konghuchu maupun Kristen. Sedangkan orang yang miskin sebagian besar penganut Islam dan ada juga yang Kristen. "Ini sangat berbahaya. Karena itu kita harus berusaha bersama untuk mengatasi hal ini," kata Kalla seperti dikutip Antara. Pernyataan Kalla ini memunculkan tanggapan. Kalla dinilai mengipas-ngipas konflik sosial-agama di tengah masyarakat. Kalla juga dinilai tidak memahami etos kerja etnis Konghuchu sebagai pekerja keras dan hemat, sehingga mampu membangun kehidupan ekonomi, jauh di atas kelompok lain. (Very)
Artikel Terkait
Elit Demokrat Ardy Mbalembout Mengutuk Keras Aksi Penyerangan Mahasiswa Saat Berdoa di Tangsel
Presiden Jokowi Masih Kaji Calon Pansel KPK yang Sesuai Harapan Masyarakat
Tumbuh Untuk Menginspirasi: PNM Berikan Pelatihan Literasi Keuangan Digital Serta Kegiatan Tanggung Jawab Sosial
Artikel Terkini
Elit Demokrat Ardy Mbalembout Mengutuk Keras Aksi Penyerangan Mahasiswa Saat Berdoa di Tangsel
Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Bagian dari Strategi Bisnis untuk Fokus pada Lini Penjualan
Presiden Jokowi Masih Kaji Calon Pansel KPK yang Sesuai Harapan Masyarakat
Tumbuh Untuk Menginspirasi: PNM Berikan Pelatihan Literasi Keuangan Digital Serta Kegiatan Tanggung Jawab Sosial
Strategi Sukses dalam Mengimplementasikan HRIS di Perusahaan
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas