INDONEWS.ID

  • Sabtu, 09/05/2020 17:30 WIB
  • Penurunan Kasus COVID-19, "Gerakan Kurva Landai" Jadi Solusi

  • Oleh :
    • very
Penurunan Kasus COVID-19, "Gerakan Kurva Landai" Jadi Solusi
Ketua Tim Pakar Percepatan Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito. (Foto: ist)

Jakarta, INDONEWS.ID -- Ketua Tim Pakar Percepatan Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan bahwa cara untuk mengurangi angka penambahan kasus COVID-19, adalah dengan melakukan “Gerakan Kurva Landai”, yang melibatkan kepedulian semua orang untuk tidak tertular dan menulari virus SARS-Cov_2 atau corona jenis baru.

“Maka kita harus tau dan paham bahwa satu-satunya cara untuk melandaikan kurva adalah memastikan bahwa kita tidak menularkan (virus) dan orang lain tidak menularkan kepada kita dengan mengubah perilaku,” ujar Wiku dalam dialog yang mengambil tema “Gerakan Kurva Landai” di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Sabtu (9/5).

Baca juga : Aksi PNM Peduli Serahkan Sumur Bor Untuk Warga Indramayu Dan Tanam Mangrove Rhizophora

Seperti dikutip dari siaran pers Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional, Wiku mengatakan bahwa hal itu harus diimbangi dengan perubahan perilaku dan kesadaran masing-masing untuk melakukan anjuran protokol kesehatan seperti mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir, jaga jarak, menggunakan masker dan menjaga imunitas tubuh.

Wiku optimistis apabila seluruh masyarakat melaksanakan “Gerakan Landai Kurva” maka Indonesia segera terbebas dari penularan virus corona jenis baru tersebut.

Baca juga : PTPN IV Regional 4 Jambi, Bantu Beras Warga Solok

“Kalau kita semua melakukan hal yang sama, maka virus itu tidak akan mampu menulari antar manusia,” jelas Wiku.

Berbicara mengenai waktu dan siapa yang dapat mengendalikan kurva tersebut, menurut Wiku adalah semua orang

Baca juga : Umumkan Rencana Kedatangan Paus Fransiskus, Menteri Agama Dukung Penuh Pengurus LP3KN

“Sebenarnya yang bisa melandaikan termasuk kapannya adalah kita semua. Kita harus bersama-sama bergerak,” tambah Wiku.

Menurut data yang dikumpulkan dalam platfrom data Bersatu Lawan COVID-19 maka didapatkan gambaran bahwa gejala yang paling umum apabila seseorang terinfeksi virus adalah adalah batuk, kemudian demam, sakit tenggorokan, gangguan pernafasan dan letih lesu.

“Batuk ini yang paling tinggi. Kemudian demam,” jelas Wiku.

Selain itu gambaran lainnya adalah faktor usia. Data yang selama ini diperoleh bahwa ternyata usia rentan adalah di atas 45 tahun. Kasus-kasus yang meninggal ada dalam parameter usia tersebut dengan prosentase hingga 85 persen, dan yang paling banyak di di atas 60 tahun.

Kemudian ada pula faktor komobiditas atau penyakit penyerta yang kemudian membuat seseorang mudah tertular dan memperparah keadaan adalah hipertensi, diabetes melitus, jantung, paru-obstruktif kronis. Sehingga dalam hal ini setiap orang harus berperan aktif untuk menjaga diri dan melindungi mereka yang memilki riwayat penyakit penyerta.

“Harus betul-betul berhati-hati. Anggota masyarakat lainnya harus turut melindugi bagi mereka yang memiliki penyakit penyerta,” imbau Wiku.

Berdasarkan catatan sekitar 60 persen yang positif adalah berjenis kelamin laki-laki dan sisanya adalah perempuan. Laki-laki menjadi kelompok paling rentan karena mobilitas tinggi daripada perempuan.

"Maka dari itu kita harus jaga jarak dan harus disampaikan (dengan data) seperti ini,” pungkas Wiku. (Very)

 

 

 

Artikel Terkait
Aksi PNM Peduli Serahkan Sumur Bor Untuk Warga Indramayu Dan Tanam Mangrove Rhizophora
PTPN IV Regional 4 Jambi, Bantu Beras Warga Solok
Umumkan Rencana Kedatangan Paus Fransiskus, Menteri Agama Dukung Penuh Pengurus LP3KN
Artikel Terkini
Ketua Pengadilan Negeri Batusangkar Dirikan Dapur dan Pendistribusian untuk Korban Banjir Bandang Tanah Datar
Aksi PNM Peduli Serahkan Sumur Bor Untuk Warga Indramayu Dan Tanam Mangrove Rhizophora
PTPN IV Regional 4 Jambi, Bantu Beras Warga Solok
Pastikan Arus Barang Kembali Lancar, Menko Airlangga Tinjau Langsung Pengeluaran Barang dan Minta Instansi di Pelabuhan Tanjung Priok Bekerja 24 Jam
Umumkan Rencana Kedatangan Paus Fransiskus, Menteri Agama Dukung Penuh Pengurus LP3KN
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas