Jakarta, INDONEWS.ID -- Tugas Panggilan komunitas pelayanan pada dasarnya senantiasa meletakkan kualitas kebersamaan dan selalu menumbuhkan kualitas kegotongroyongan kegiatan untuk bergerak, berbuat, dan berbagi.
Wawasan pemikiran dan cakrawala pengabdian tersebut berposisi sebagai titik penting atmosfir perhatian dalam keseluruhan sistem penyelenggaraan program kegiatan. Suasana tersebut selalu menjaga ritme kerja sama kegiatan sesama komunitas pelayanan, dan juga selalu merawat irama kesinambungan pengabdian sosial kemanusiaan bersama.
Tugas panggilan komunitas pelayanan tersebut berproses dan bermuara untuk menyatakan langsung persekutuan, kesaksian, dan pelayanan atas keberadaannya di tengah-tengah pergumulan serius dan tantangan berat warga masyarakat.
“Persekutuan, kesaksian, dan pelayanan semakin menjadi relevan dalam konteks ketika masyarakat dan bangsa Indonesia sedang bergumul dan terbeban akibat wabah pandemi covid-19/virus corona,” ujar politisi PDI Perjuangan, Firman Jaya Daeli, di Bogor, beberapa waktu lalu.
Komunitas BNKP Bogor, AMIN Jakarta, BKPN Jakarta, BNKP Tangsel bersama Firman Jaya Daeli, terpanggil peduli untuk melaksanakan Pelayanan Berbagi Kasih dan Berkat untuk Warga Terdampak Covid-19.
Dikatakannya, tugas Panggilan untuk melaksanakan “Pelayanan Berbagi Kasih dan Berkat” tersebut, bertumbuh dan berlangsung di tengah-tengah situasi dan kondisi pergumulan berat dan tantangan serius yang sedang terjadi akibat covid-19.
Atmosfir pergumulan dan tantangan tersebut menggerakkan dan menumbuhkan tugas panggilan BNKP Bogor, AMIN Jakarta, BKPN Jakarta, BNKP Tangsel bersama Firman Jaya Daeli, melaksanakan kegiatan sosial kemanusian dan pelayanan kasih kewargaan.
Kegiatan yang mengambil tajuk, “Berbagi Kasih Dan Berkat” tersebut merupakan wujud kebersamaan dan rangkaian utuh dari kegiatan sosial kemanusian dan pelayanan kasih kewargaan yang dilaksanakan BNKP Bogor, AMIN Jakarta, BKPN Jakarta, BNKP Tangsel Bersama Firman Jaya Daeli.
Tugas Panggilan Pelayanan tersebut dijabarkan dan dinyatakan dalam wujud tahapan penyerahan dan pembagian paket bahan makanan (paket sembako) di kawasan Jabodetabek.
Firman Jaya Daeli mengatakan, mereka terpanggil untuk menyatakan persekutuan, kesaksian, dan pelayanan melalui penyerahan dan pembagian bahan sembako tersebut.
“Proses dinamika dari pemikiran dan pelayanan tersebut pada gilirannya mengembangkan sistem nilai pelayanan, penguatan, penghiburan, dan pengharapan. Jiwa dan semangat kebersamaan, keutuhan, dan kegotongroyongan yang tumbuh terbangun pada hakekatnya menumbuhkan optimisme berkehidupan di tengah upaya bersama mengatasi pergumulan dan memaknai tantangan,” ujarnya.
Meskipun paket sembako tersebut masih amat sedikit dan tergolong terbatas jumlahnya namun semoga paket sembako tersebut dapat bermanfaat bagi warga masyarakat yang amat membutuhkannya.
Sebagai warga masyarakat dan bangsa Indonesia, kata Firman Jaya, kita tentu dan selalu berpengharapan kiranya kebergunaan dan kebermanfaatan dari rangkaian utuh program kegiatan penyerahan dan pembagian tersebut dapat bermakna efektif dan serius.
“Kemudian secara otentik dan konkrit berbasis dan berorientasi pada kemanusiaan warga dan keadaban publik,” ujarnya.
Firman Jaya Daeli yang terlibat aktif dan berinisiatif mendorong dan mendukung pelaksanaan program kegiatan tersebut bersama dengan beberapa Komunitas Pelayanan, berpendapat bahwa agenda “Berbagi Kasih Dan Berkat” tersebut adalah instrumen relevan dan kontekstual untuk mewujudnyatakan makna persekutuan, kesaksian, dan pelayanan.
“Kami terpanggil untuk bergerak, berbuat, dan berbagi. Perihal tersebut tentu demi untuk mengukuhkan kebajikan sosial dan meneguhkan keadaban universal melalui agenda pelayanan sosial kemanusiaan untuk senantiasa bergerak, berbuat, dan berbagi secara otentik dan konkrit,” pungkasnya. (Very)