INDONEWS.ID

  • Rabu, 10/06/2020 09:30 WIB
  • Ahok Jadi Calon Dirut Pertamina, PA 212 Meradang, Ada Apa?

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Ahok Jadi Calon Dirut Pertamina, PA 212 Meradang, Ada Apa?
Ketua Media Center Persaudaraan Alumni (PA) 212, Novel Bamukmin (foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Ketua Media Center Persaudaraan Alumni (PA) 212, Novel Bamukmin menolak keras jika Ahok ditunjuk menjadi Dirut Pertamina. Menurutnya, jika keputusan ini benar, maka akan berdampak pada p*lec*han bagi putra-putri terbaik di Indonesia.

Hal itu dikatakan Novel menyusul kabar yang belakangan santer terdengar isu Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok akan diangkat menjadi Direktur Utama (Dirut).

Baca juga : Gaji Komisaris di Pertamina Rp170 Juta, Ahok: Jadi Gubernur Lebih Enak

Novel beralasan, penolakan tersebut akarena Ahok dinlai sebagai produk gagal. Ia mempertanyakan mengapa produk gagal malah dikasih uji coba dengan mengelola aset bangsa yang berhubungan dengan hajat hidup orang banyak dan vital. Sungguh sudah krisis kepemimpinan negara ini.

"Posisi Ahok walau menjadi Dirut sekalipun adalah bentuk p*l*c*h*n terhadap putra putri bangsa Indonesia karena banyak putra-putri Indonesia yang sangat berprestasi dan profesional di bidangnya serta punya martabat dan berakhlak," katanya kepada seperti dikutip Tagar, Selasa, 9 Juni 2020.

Dia menjelaskan, seyogiyanya yang menduduki posisi Dirut adalah orang-orang yang memiliki sepak terjang mumpuni dalam mengelola unit bisnis Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu.

Lantas dia menyebut Ahok merupakan produk gagal yang sengaja dibuat menjadi uji coba dalam memimpin perusahaan pelat merah tersebut.

"Sedang Ahok adalah produk gagal malah dikasih uji coba dengan mengelola aset bangsa yang sangat berhubungan dengan hajat orang banyak dan vital. Sungguh sudah krisis kepemimpinan negara ini," ujarnya.

Dia menganggap, penolakan Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) terhadap keberadaan pria yang akrab disapa BTP supaya menjadi pembelajaran bagi pemerintah untuk memberikan posisi strategis tersebut.

"Padahal ketika itu di Pertamina sudah terjadi keresahan bahkan sudah sempat aksi masa para FSPPB (federasi serikat pekerja pertamina bersatu) jelas Ahok tertolak oleh rakyat Indoneisa," ucap Novel.

Sebelumnya pada November 2019, beredar video Presiden Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersama (FSPPB), Arie Gumilar tengah berorasi menyinggung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai seorang residivis kriminal yang akan membuat ribut Pertamina setiap saat.

Orasi Arie di dalam ruangan disaksikan kurang lebih ratusan orang. Dia meminta kepada seluruh anggota FSPPB yang hadir agar memikirkan secara logis, dampak apabila Ahok menjadi petinggi di perusahaan pelat merah ini.

"Pertamina adalah perusahaan yang besar. Pertamina adalah perusahaan yang strategis yang tujuannya adalah untuk memberikan pelayanan kepada seluruh rakyat Indonesia, tanpa terkecuali dan itu harus aman, tenteram, lancar," katanya.*(Rikardo)

 

Artikel Terkait
Gaji Komisaris di Pertamina Rp170 Juta, Ahok: Jadi Gubernur Lebih Enak
Artikel Terkini
Bakti Sosial dan Buka Puasa Bersama Alumni AAU 93 di HUT TNI AU ke-78
Satgas BLBI Tagih dan Sita Aset Pribadi Tanpa Putusan Hukum
Gelar Rapat Koordinasi Nasional, Pemerintah Lanjutkan Rencana Aksi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Pj Bupati Maybrat Diterima Asisten Deputi Bidang Pengembangan Kapasitas SDM Usaha Mikro
Pj Bupati Maybrat Temui Tiga Jenderal Bintang 3 di Kemenhan, Bahas Ketahanan Pangan dan Keamanan Kabupaten Maybrat
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas