INDONEWS.ID

  • Rabu, 10/06/2020 17:30 WIB
  • Masuk Masa Transisi, Pemprov Sulsel Ajak Masyarakat Adaptasi Kebiasan Baru

  • Oleh :
    • Mancik
Masuk Masa Transisi, Pemprov Sulsel Ajak Masyarakat Adaptasi Kebiasan Baru
Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah.(Foto:Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Beberapa wilayah administrasi di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) berada pada zona penyebaran Covid-19 yang berbeda.

Lima wilayah di tingkat kabupaten dan Kota di antaranya telah dikategorikan sebagai zona kuning.

Baca juga : Tim Gabungan Lakukan Upaya Penanganan Banjir dan Longsor di Luwu, Sulawesi Selatan

Kelima wilayah yang berada di zona kuning tersebut yaitu Barru, Kepulauan Selayar, Tana Toraja, Bulukumba dan Kota Palopo.

Dengan ditetapkannya wilayah ke zona kuning, kelima wilayah tersebut dapat mempersiapkan pelaksanaan aktivitas masyarakat aman Covid-19 dan produktif.

Baca juga : Banjir Bandang Landa Kota Palopo, Warga Mengungsi di Rumah Ibadah

Menyikapi perkembangan situasi ini, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah mengajak semua pihak untuk beradaptasi kebiasaan baru.

"Inilah yang kita coba dorong. Kita akan bersama-sama teman-teman di kabupaten-kota untuk membuat sebuah peraturan atau aturan-aturan yang dapat membuat masyarakat lebih disiplin, lebih sadar terutama dalam penerapan protokol kesehatan,” ujar Gubernur Nurdin melalui sambungan virtual, Rabu (10/06/2020)

Baca juga : BNPB: Masyarakat Bergotong -Royong Membersihkan Jalan Pasca Banjir di Luwu Utara

Ia berpesan bahwa pandemi Covid-19 ini merupakan ancaman bagi kita semua. Karena itu, masyarakat diminta untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona.

"Kita belum punya vaksin dan obat dan jangan mudah kita terprovokasi dari orang-orang yang tak bertanggung jawab,” katanya.

Menyikapi berita hoaks di tengah penanganan Covid-19 ini, Gubernur mengimbau masyarakat untuk tidak terprovokasi. Ia telah meminta pihak berwenang untuk mengusut permasalahan ini.

Hoaks dapat membuat masyarakat bimbang. Menurutnya, Kota Makassar dan wilayah lain di Sulawesi Selatan sudah sangat ketat menjaga diri.

"Belakang ini ada isu yang tidak bertanggung jawab, seolah Covid ini sebuah skenario untuk memperkaya rumah sakit dan dokter,” ujarnya.

Hoaks sangat mengganggu upaya untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.

“Kami tidak menyerah dan tetap optimis untuk mengedukasi masyarakat,” ucapnya.

Berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah daerah setempat untuk menghentikan penyebaran virus SARS-CoV-2 di Sulawesi Selatan.

Selain edukasi terus menerus kepada masyarakat, pemerintah daerah melakukan secara aktif contact tracing untuk menemukan orang-orang yang menularkan, termasuk orang tanpa gejala (OTG) dan orang dalam pemantauan (ODP).

"Kami melakukan tes PCR maupun rapid test. Kami sungguh bersyukur mampu meningkatkan di kabupaten-kota dari 350 specimen per hari menjadi 800 per hari,” ucapnya.

Hingga kemarin, Selasa (9/5), kasus konfirmasi positif COVID-19 di Provinsi Sulawesi Selatan berjumlah 2.194. Terdapat penambahan kasus sebanyak 180 kasus dari satu hari sebelumnya.*

 

Artikel Terkait
Tim Gabungan Lakukan Upaya Penanganan Banjir dan Longsor di Luwu, Sulawesi Selatan
Banjir Bandang Landa Kota Palopo, Warga Mengungsi di Rumah Ibadah
BNPB: Masyarakat Bergotong -Royong Membersihkan Jalan Pasca Banjir di Luwu Utara
Artikel Terkini
KPKNL mulai Cium Aroma Busuk di Bank Indonesia
Akses Jalan Darat Terbuka, Pemerintah Kerahkan Distribusi Logistik ke Desa Kadundung
Elit Demokrat Ardy Mbalembout Mengutuk Keras Aksi Penyerangan Mahasiswa Saat Berdoa di Tangsel
Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Bagian dari Strategi Bisnis untuk Fokus pada Lini Penjualan
Presiden Jokowi Masih Kaji Calon Pansel KPK yang Sesuai Harapan Masyarakat
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas