INDONEWS.ID

  • Kamis, 11/06/2020 11:50 WIB
  • Bukan dari Komunikolog, Jubir Hanya Jadi "Pemadam Kebakaran"

  • Oleh :
    • very
Bukan dari Komunikolog, Jubir Hanya Jadi "Pemadam Kebakaran"
Emrus Sihombing, Direktur Eksekutif Lembaga EmrusCorner. (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID -- Mengapa Jubir harus dari komunikolog?  Di seluruh perguruan tinggi di dunia, ilmu komunikasi telah menjadi kajian serius dan mendalam serta merupakan program studi tersendiri, seperti halnya kedokteran dan ilmu-ilmu lainnya.

Karena itu, komunikasi sudah suatu kelompok ilmu mandiri yang "melahirkan" berbagai profesi di bidang komunikasi.

Baca juga : Elit Demokrat Ardy Mbalembout Mengutuk Keras Aksi Penyerangan Mahasiswa Saat Berdoa di Tangsel

Sama dengan spesialis di bidang kedokteran, ilmu komunikasi memiliki berbagai profesi, seperti jurnalis, retoris, jubir, lobis, propagandis, dan sebagainya.

“Jadi, seorang profesional yang handal di bidangnya ‘lahir’ dari satu kelompok ilmu. Bukan dari kelompok ilmu lain yang tidak relevan. Dokter spesialis kebidanan harus dari induk disiplin ilmu kodokteran, tidak berada dalam kelompok ilmu fisika murni, misalnya,” ujar Direktur Eksekutif Lembaga EmrusCorner, Emrus Sihombing melalui siaran pers di Jakarta, Kamis (11/6).

Baca juga : Presiden Jokowi Masih Kaji Calon Pansel KPK yang Sesuai Harapan Masyarakat

Analoginya, katanya, sangat sederhana. Orang yang berlatar belakang dokter dipastikan lebih kompoten dan profesional mengelola (manajemen) kesehatan daripada seorang sarjana biologi. 

Orang yang berlatar belakang hukum dipastikan lebih kompoten dan profesional mengelola (manajemen) perkara daripada seorang sarjana teknik.

Baca juga : Tumbuh Untuk Menginspirasi: PNM Berikan Pelatihan Literasi Keuangan Digital Serta Kegiatan Tanggung Jawab Sosial

Demikian juga, orang yang berlatar belakang ekonom dipastikan lebih kompoten dan profesional mengelola (manajemen) keuangan daripada seorang sarjana komunikasi.

“Untuk memperkuat analogi di atas, Jubir sebagai profesi merupakan turunan public relations. Sementara public relations, turunan dari ilmu komunikasi. Karena itu, seorang jubir handal dan profesional harus menguasai konsep, teori, etika dan filsafat komunikasi. Jika tidak menguasai, Jubir  akan kewalahan  mengelola komunikasi secara komprihenship dan strategis,” ujar Komunikolog dari Universitas Pelita Harapan (UPH) itu.

Akibatnya, katanya, Jubir hanya seperti "media" penyampai pesan semata yang acapkali dibaur dengan lambang komunikasi non verbal yang dimilikinya yang kadang tidak relevan dengan konteks komunikasi saat itu. Tindakan komunikasinya pun cenderung ibarat "pemadam kebakaran", sekadar mengkaunter isu-isu miring, yang pasti tidak efektif.

“Karena itu, tempatkanlah orang sesuai kompetensi akademiknya agar lebih optimal dan profesional. Jubir sejatinya dari  komunikolog. Kepada mahasiswa komunikasi saya katakan, sebagai seorang yang kompeten dan profesional di bidang komunikasi, harus berani menolak jabatan yang bukan salah satu profesi komunikasi,” kata Emrus.

Emrus mengatakan, di kementerian kita, sebagai beberapa contoh, masih banyak kepala biro komunikasi dan informasi dijabat oleh yang bukan dari komunikolog. Sementara sarjana, magister dan doktor komunikasi yang berstatus PNS sudah banyak. “Realitas ini sangat-sangat kita sayangkan,” pungkasnya. (Very)

Artikel Terkait
Elit Demokrat Ardy Mbalembout Mengutuk Keras Aksi Penyerangan Mahasiswa Saat Berdoa di Tangsel
Presiden Jokowi Masih Kaji Calon Pansel KPK yang Sesuai Harapan Masyarakat
Tumbuh Untuk Menginspirasi: PNM Berikan Pelatihan Literasi Keuangan Digital Serta Kegiatan Tanggung Jawab Sosial
Artikel Terkini
Elit Demokrat Ardy Mbalembout Mengutuk Keras Aksi Penyerangan Mahasiswa Saat Berdoa di Tangsel
Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Bagian dari Strategi Bisnis untuk Fokus pada Lini Penjualan
Presiden Jokowi Masih Kaji Calon Pansel KPK yang Sesuai Harapan Masyarakat
Tumbuh Untuk Menginspirasi: PNM Berikan Pelatihan Literasi Keuangan Digital Serta Kegiatan Tanggung Jawab Sosial
Strategi Sukses dalam Mengimplementasikan HRIS di Perusahaan
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas