INDONEWS.ID

  • Selasa, 07/07/2020 11:30 WIB
  • Pemerintah Sampaikan Langkah Penting Menuju Zona Aman Covid-19

  • Oleh :
    • Mancik
Pemerintah Sampaikan Langkah Penting Menuju Zona Aman Covid-19
Duta Adaptasi Kebiasaan Baru Gugus Tugas Nasional, dr. Reisa Broto Asmoro.(Foto:Istimewa)

Jakarta, INDONEWS.ID - Perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia hingga saat ini masih sangat dinamis. Dari perkembangan pasien positif per hari, rata -rata berada di angka 1000.

Pemerintah melalui gugus tugas nasional mengingatkan kepada masyarakat berkaitan dengan perubahan zonasi Covid-19. Adanya pembagian zonasi karena perkembangan kasus Covid-19 yang terus berubah masing-masing wilayah di Indonesia.

Baca juga : Prof Tjandra Raih Rekor MURI Sebagai Penulis Artikel COVID-19 Terbanyak di Media Massa

"Namun mesti diingat, perubahan atau dinamika zonasi kabupaten-kota sangat tinggi. Bisa saja sebuah wilayah berpindah dari zona risiko rendah menjadi zona risiko tinggi. Biasanya, apabila ada yang tidak lagi disiplin menerapkan protokol kesehatan," kata Duta Adaptasi Kebiasaan Baru Gugus Tugas Nasional dr. Reisa Broto Asmoro di Graha BNPB, Jakarta, Senin,(6/07/2020) kemarin.

Reisa menjelaskan, perubahan zonasi Covid-19 ditentukan dengan berbagai indikator.Gugus Tugas Nasional menetapkan pemetaan zonasi dengan warna hijau, kuning, oranye dan merah.

Baca juga : Menko Airlangga: Pandemi Covid-19 Sadarkan Pentingnya Kemandirian Sektor Kesehatan dan Penyediaan Sarana dan Prasarana Kesehatan

Kategorisasi warna tersebut mewakili pencapaian indikator epidemiologi, dan data kesehatan masyarakat. Warna hijau menunjukkan wilayah tanpa penularan Covid-19, sedangkan warna lain menunjukkan tingkat risiko penularan sedang hingga tinggi.

Dengan perkembangan kasus yang ada, pihaknya menentuakan wilayah dengan risiko sedang atau tinggi. Pekan lalu, ada 53 kabupaten/kota dengan risiko kenaikan kasus yang tinggi. Sedangkan berisiko sedang berjumlah 177 kabupaten/kota dan berisiko rendah 185 kabupaten/kota dengan risiko rendah.

Baca juga : Covid Berubah Status, Peralihan ke Endemi Kuncinya Partisipasi Masyarakat

"Serta ada 99 kabupaten/kota tidak terdampak atau tidak ada kasus baru," jelasnya.

Dokter Reisa menyampaikan, data gugus tugas mencatat perubahan peta zonasi risiko rendah dan tidak terdampak per akhir bulan lalu. Jumlah wilayah tersebut pada 31 Mei 2020 berjumlah 46,7 persen sedangkan per 28 Juni 2020 bertambah menjadi 55,3 persen.

Menurutnya, ada tiga langkah kunci untuk menuju zona aman Covid-19.

"Pertama, pengawasan ketat oleh pemerintah daerah,” ujarnya.

Kedua, kedisiplinan seluruh anggota masyarakat. Mulai dari para tokoh agama dan budaya, akademisi, dunia usaha, serta media massa.

Ketiga, visi bahwa daerah yang lebih sehat akan membuat masyarakat lebih produktif, dan wilayah tersebut, jauh lebih kompetitif. Baik dari sisi kualitas sumber daya manusia, maupun dari sisi persepsi positif citra daerah tersebut.

Dokter Reisa menekankan bahwa keberhasilan bersama melalui pandangan tersebut hanya dapat diraih melalui gotong royong.

“Bekerja bersama mendisiplinkan diri, melakukan perubahan, menerapkan adaptasi kebiasaan baru. Ingat, jaga jarak aman 1 sampai 2 meter, pakai masker dengan benar, cuci tangan minimal 20 detik, dan menjalankan perilaku hidup bersih dan gaya hidup sehat," tutupnya.*

 

Artikel Terkait
Prof Tjandra Raih Rekor MURI Sebagai Penulis Artikel COVID-19 Terbanyak di Media Massa
Menko Airlangga: Pandemi Covid-19 Sadarkan Pentingnya Kemandirian Sektor Kesehatan dan Penyediaan Sarana dan Prasarana Kesehatan
Covid Berubah Status, Peralihan ke Endemi Kuncinya Partisipasi Masyarakat
Artikel Terkini
Menjadi Tulang Punggung Pengembangan Usaha Ultra Mikro Indonesia, PNM Ikuti 57th APEC SMEWG
Tiga Orang Ditemukan Meninggal Akibat Tertimbun Longsor di Kabupaten Garut
Pimpin Proses Penyiapan dan Percepatan Keanggotaan Indonesia pada OECD, Presiden Joko Widodo Tunjuk Menko Perekonomian sebagai Ketua Tim Nasional OECD
Kemendagri Dukung Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional Melalui Optimalisasi Kebijakan Fiskal Nasional
Kemendagri Dorong Percepatan Pemenuhan Sarana dan Prasarana Pemerintahan di 4 DOB Papua
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas