Jakarta, INDONEWS.ID - Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perekonomian yang sejak tahun 2008 menggelar Jamu Brand Indonesia, dan sempat mencorong di istana negara. Semua ini hasil kerja pemerintah yang merupakan gabungan kolaborasi antara Kementerian Koordinator Perekonomian dan Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat ( sekarang PMK).
Suatu kehormatan bagi GP Jamu yang diundang langsung oleh Deputy Menko Perekonomian Bidang Koordinasi Pangan & Agribisnis ibu Musdalifah untuk mendapatkan masukkan tentang nasib RUU Jamu yang sudah diwacanakan beberapa tahun lalu, apalagi presiden Jokowi asli Solo yang sangat dekat dengan istilah jamu.
Menurut Musdalifah Jamu akan menjadi industri strategis dalam menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh, dan bisa seiring sejalan dengan obat- obatan farmasi, asal para dokter dan rumah sakit mau bekerjasama dengan industri jamu, dan ini harus ada payung hukumnya.
Ketua Umum GP Jamu Dwi Ranny Pertiwi didampingi para pengurusnya diantaranya Francisca Sestri dan Eduard Basilisnus (Edo), pada Rapat terbatas tanggal 20 Juli 2020 kemarin, dengan antusias mengungkapkan bahwa GP Jamu sudah memberikan bantuan kepada masyarakat di era pandemi covid-19 dalam meningkatkan daya tahan tubuh di tiap daerah, melalui ketua-ketua cabang sembari menunjukkan beberapa produk-produk minuman berkasiat dari bahan- bahan jamu yang bisa menjadi daya tarik pariwisata. Sebagai contoh, waktu ke Magelang saya (Ranny. red.) bertemu anak muda meracik dan menyeduh jamu untuk para tamu, nah ini akan membangkitkan motivasi para milenial untuk hidup sehat dengan mengkonsumsi jamu. Maka apabila payunghukum UU Jamu ada pasti Jamu Brand Indonesia akan maju di mancanegara ujar Ranny sangat antusias.
Prof. Dr. Agus Purwodiono anggota Dewan penasihat GP Jamu, menpresentasi secara detail tentang RUU Jamu yang sudah dibahas dengan kementrian terkait sejak tahun 2013. Paparan tersebut diapresiasi oleh semua peserta rapat. Masih menurut Prof. Agus, dalam waktu dekat RUU Jamu akan dibahas dengan Kementerian Kesehatan dan terkait, seyogyanya GP Jamu dan Kemenko Perekonomian hadir.
Eduar (Edo) salah satu pengurus GP Jamu mengajak untuk langkah selanjutnya bisa diskusi dengan Menteri Kesehatan RI agar RUU Jamu ini tidak dilihat 1/2 hati.
Acara yang sekaligus menjadi reuni gelar jamu brand Indonesia ditutup dengan foto bersama. (Lka)