INDONEWS.ID

  • Rabu, 09/09/2020 21:30 WIB
  • Desak Segera Aksi Besar-besaran, ASMaPi: Jangan Sampai MUI Cuma Gertak Sambal

  • Oleh :
    • very
Desak Segera Aksi Besar-besaran, ASMaPi: Jangan Sampai MUI Cuma Gertak Sambal
Edy Mulyadi (duduk, pertama dari kiri, red.) saat bersama ASMaPi diterima Wakil Sekjen MUI, KH. Najamuddin Ramli, di kantor MUI, Rabu (9/9). (Foto: ist)

Jakarta, INDONEWS.ID -- Aliansi Selamatkan Merah Putih (ASMaPi) meminta Majelis Ulama Indonesia (MUI) segera menentukan waktu Masiroh Kubro dan menetapkan panglimanya. Tertunda-tertundanya penetapan ini bisa menjadi back fire (pukulan balik) terhadap MUI. Jangan sampai pemerintah menganggap MUI hanya bisa bluffing (gertak sambal).

Presidium ASMaPi Edy Mulyadi mengatakan, rakyat dan ummat Islam Indonesia sudah tidak sabar menanti tindak lanjut dan bukti konkret dari maklumat MUI seputar masiroh kubro (aksi besar-besaran). Pasalnya, kejahatan penguasa terhadap negara dan rakyat indonesia, khususnya ummat Islam, sudah terlampaui banyak.

Baca juga : KPKNL mulai Cium Aroma Busuk di Bank Indonesia

"Pemerintah, baik di  eksekutif, yudikatif, maupun legislatif secara berjamaah telah bekali-kali melanggar konstitusi. Mereka terang-terangan mengeluarkan peraturan dan perundangan yang melabrak pembukaan dan pasal-pasal di UUD 1945. Antara lain, disahkannya UU Minerba dan UU no.2/2020 tentang Covid. Selain itu juga ada RUU HIP, RUU BPIP, RUU Omnibus law. Semua itu tidak bisa dibiarkan. Rakyat dan ummat benar-benar berharap MUI segera menentukan waktu masiroh kubro dan menetapkan panglimanya," ujar Edy saat bersama ASMaPi diterima Wakil Sekjen MUI, KH. Najamuddin Ramli, di kantor MUI, Rabu (9/9).

Menurut dia, jika MUI terus menunda-nunda penetapan masiroh kubro dan panglimanya, dikhawatirkan rakyat dan ummat yang tidak sabar akan bertindak sendiri-sendiri menghentikan kezaliman penguasa.

Baca juga : Elit Demokrat Ardy Mbalembout Mengutuk Keras Aksi Penyerangan Mahasiswa Saat Berdoa di Tangsel

Pernyataan senada juga disampaikan Presidium ASMaPi lainnya, Rina Trianingsih. Dia mengatakan, ummat tidak bisa terlalu lama bersabar. Sebagai wadah para ulama yang sangat dihormati, MUI harus segera bersikap lebih tegas.

"ASMaPi kembali datang untuk menagih janji MUI. Jangan terlalu lama. Kesabaran ummat ada batasnya," ujar Rina yang juga Ketua Forum Banten Bersatu (Forbas) seperti dikutip dari siaran pers.

Baca juga : Presiden Jokowi Masih Kaji Calon Pansel KPK yang Sesuai Harapan Masyarakat

Menanggapi hal tersebut, KH Najamuddin menyatakan, menyangkut RUU HIP dan BPIP, sikap MUI sudah jelas. Tidak ada kompromi, MUI menolak total.

Tentang masiroh kubro dan panglimanya, lanjut Najamuddin, MUI sudah menggelar lima kali rapat khusus untuk membahas. Namun di internal MUI belum terjadi suara bulat.

"Masih ada beberapa pimpinan MUI yang melankolis, banyak pertimbangan ini dan itu. Tapi KH Muhyiddin Junaedi bersama kami yang muda-muda, sudah sepakat. MUI harus menjawab harapan dan tuntutan ummat. Jadi, mohon sabarlah sedikit. Tunggu. Mudah-mudahan sebentar lagi ada kepastian. In sya Allah," ujar KH Najamuddin.

Pada kesempatan yang sama ustadz Maulana Poso Siregar mengatakan, pemerintah terlampau banyak menyakiti hati ummat Islam, baik melalui ucapan maupun kebijakannya. Menteri Agama, misalnya, berkali-kali pernyataannya menyudutkan dan mendiskreditkan Islam. Yang terbaru adalah tuduhannya, bahwa radikalisme masuk ke masjid-masjid melalui anak-anak good looking, yaitu mereka yang hafal quran, bahasa arab dan bacaan Qurannya bagus.

"Saya ingat Thariq bin Ziyad saat membebaskan Eropa. Ketika mendarat di pantai Selat Gibraltar, dia memerintahkan membakar kapal-kapal yang mengangkut pasukannya. Tidak ada opsi kembali bagi pasukan. Demikian juga dengan ummat saat ini. Pilihannya cuma dua, isy kariiman awmut syahidan (hidup.milia atau mati syahid)," pungkas Ust Maulana yang juga tokoh Tanjung Priok ini. (*)

 

Artikel Terkait
KPKNL mulai Cium Aroma Busuk di Bank Indonesia
Elit Demokrat Ardy Mbalembout Mengutuk Keras Aksi Penyerangan Mahasiswa Saat Berdoa di Tangsel
Presiden Jokowi Masih Kaji Calon Pansel KPK yang Sesuai Harapan Masyarakat
Artikel Terkini
KPKNL mulai Cium Aroma Busuk di Bank Indonesia
Akses Jalan Darat Terbuka, Pemerintah Kerahkan Distribusi Logistik ke Desa Kadundung
Elit Demokrat Ardy Mbalembout Mengutuk Keras Aksi Penyerangan Mahasiswa Saat Berdoa di Tangsel
Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Bagian dari Strategi Bisnis untuk Fokus pada Lini Penjualan
Presiden Jokowi Masih Kaji Calon Pansel KPK yang Sesuai Harapan Masyarakat
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas