INDONEWS.ID

  • Rabu, 16/09/2020 11:45 WIB
  • Bongkar Aib Pertamina, Andre Rosiade Minta Ahok Dicopot dari Komisaris Utama

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Bongkar Aib Pertamina, Andre Rosiade Minta Ahok Dicopot dari Komisaris Utama
Anggota Komisi VI DPR RI Andre Rosiade dan Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Peryataan Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok soal masalah internal di tubuh Perusahaan plat merah itu membuat banyak pihak buka suara.

Anggota Komisi VI DPR RI Andre Rosiade meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) Ahok dari jabatan Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina (Persero). Andre menilai Ahok telah membuat Pertamina gaduh.

Baca juga : Anak Perusahaan PNM Terima Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu, Ini Kegunaan dan Manfaatnya

"Menurut saya sebagai anggota DPR Komisi VI, ya, yang mitra BUMN bahwa tidak gunanya Presiden mempertahankan Pak Basuki Tjahaja Purnama sebagai Komut Pertamina. Kenapa? Pertama, ya, yang bersangkutan selalu membikin gaduh," kata Andre kepada wartawan, Selasa (15/9/2020).

"Pak Presiden @jokowi yg sy hormati, setelah melihat kinerja & perilaku saudara @basuki_btp sbg Komut @pertamina . Sy usulkan ke pak @jokowi & pak Menteri @erickthohir utk mencopot saudara BTP dr jabatannya krn menimbulkan kegaduhan dan Kinerja yg bersangkutan juga biasa2 saja," tulis Andre di akun Twitternya, Selasa (15/9/20).

Baca juga : Hebat! Timur Sukirno, Alumnus SMA Negeri 3 Teladan Diangkat Jadi Komut Garuda

Andre mengatakan Ahok pantas dicopot karena telah membuka aib manajemen Pertamina melalui pernyataan. Menurut Andre, permasalahan internal Pertamina bukan untuk diumbar-umbar ke publik.

"Seharusnya komut itu kalau ada masalah, perbaikan, dia selesaikan di internal atau laporkan ke Menteri BUMN, tidak mengumbar ke keluar, sehingga menimbulkan kegaduhan dan memberikan citra negatif kepada Pertamina yang berjuang di semester kedua tahun 2020 ini untuk mengembalikan, mendapatkan keuntungan setelah di semester pertama rugi kan," papar Andre.

Baca juga : Selamat! Letjen Doni Monardo Dipercaya Jadi Komisaris Utama Inalum

Andre menyayangkan upaya Pertamina memperbaiki kinerjanya justru dipatahkan dengan pernyataan-pernyataan Ahok yang negatif. Politikus Partai Gerindra itu lantas menyindir balik Ahok.

"Kalau memiliki kinerja baik, saya tanya, Pak Ahok itu bicara kilang, bicara ini, pernah nggak Pak Ahok... Pak Ahok itu ke kilang itu baru 1 kali, ke Tuban waktu mendampingi Presiden. Coba, pernah nggak ke kilang Pertamina yang lain?" sebut Andre.

"Lalu yang kedua, pernah nggak Pak Ahok ke unit hulu, ya, ke unit hulu Pertamina sekali saja? Catat kapan waktunya. Lalu tunjukkan ke kita prestasi Pak Ahok itu apa sih? Apa sih yang dilakukan Pak Ahok di Pertamina? Dia klaim ini kinerjanya. Yang mana?" imbuhnya.

Anggota DPR asal Sumatera Barat itu menuturkan perbaikan kinerja yang kini ditunjukkan Pertamina bukanlah hasil kerja Ahok. Karena itu, menurutnya, untuk perbaikan Pertamina ke depan, lebih baik Jokowi mencopot Ahok.

"Nah, untuk perbaikan ke depan, ya, saya usulkan sebagai mitra di Komisi VI DPR, saya usul Pak Jokowi lebih baik (Ahok) dicopot saja lah, supaya tidak menimbulkan kegaduhan, apalagi Pertamina lagi fokus perbaiki kinerja di semester kedua ini. Apalagi, Pertamina ini, sekarang di semester kedua ini, bulan Juni ini sudah mendapatkan laba operasi tercatat itu Juni 2020, 443 juta USD, di mana kinerjanya sudah kembali mulai membaik dan sudah mencatat laba operasi unit," papar Andre.

"Dan kalau direcoki dengan pernyataan-pernyataan yang menimbulkan kegaduhan dan citra negatif ke Pertamina itu kan nggak baik perusahaan, bagi korporasi. Kok komisaris malah bikin gaduh, komut malah memberikan citra negatif. Jadi lebih baik copot saja," lanjut dia.

Sekadar informasi, Komisi VI DPR merupakan alat kelengkapan dewan (AKD) yang memiliki ruang lingkup tugas di bidang, perindustrian, perdagangan, koperasi UKM, BUMN, investasi dan standarisasi nasional. Mitra kerja Komisi VI, di antaranya Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil-Menengah, Kementerian Negara BUMN, termasuk seluruh BUMN dan Badan Koordinasi Penanaman Modal.*

Artikel Terkait
Anak Perusahaan PNM Terima Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu, Ini Kegunaan dan Manfaatnya
Hebat! Timur Sukirno, Alumnus SMA Negeri 3 Teladan Diangkat Jadi Komut Garuda
Selamat! Letjen Doni Monardo Dipercaya Jadi Komisaris Utama Inalum
Artikel Terkini
Basarnas Lakukan Penandatangan Loca dengan Pusat Informasi Aeronautika Perum LPPNPI
Tips Memilih Jasa Penagihan Hutang yang Terbaik
Kabupaten Maybrat Salurkan Bantuan ke Pos Satgas Operasional Aman Nusa1 di Kampung Aisa
Pemberdayaan Perempuan Melakukan Deteksi Dini Kanker Payudara Melalui Pelatihan "Metode Sadari Dan Pembuatan Teh Herbal Antioksidan"
Marwan Cik Asan Ingatkan Pemerintah Waspadai Perlambatan Pertumbuhan Ekonomi 2024
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas