INDONEWS.ID

  • Jum'at, 18/09/2020 18:35 WIB
  • Presiden Apresiasi Kiprah GP Ansor dalam Warisi Semangat Para Ulama

  • Oleh :
    • very
Presiden Apresiasi Kiprah GP Ansor dalam Warisi Semangat Para Ulama
Presiden Joko Widodo hadir dalam acara peresmian pembukaan Konferensi Besar XXIII Gerakan Pemuda (GP) Ansor Tahun 2020 pada Jumat, 18 September 2020. (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID --Presiden Joko Widodo hadir dalam acara peresmian pembukaan Konferensi Besar XXIII Gerakan Pemuda (GP) Ansor Tahun 2020 pada Jumat, 18 September 2020.

Kepala Negara mengikuti secara virtual jalannya acara tersebut dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, sementara para peserta dan undangan mengikuti acara dari Manado Tateli Resort & Convention, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara, dengan menerapkan protokol kesehatan.

Baca juga : Buka PON XXI, Presiden Jokowi: Mari Rayakan dengan Semangat Kebersamaan, Sportivitas dan Kegembiraan

"Di saat kita menghadapi pandemi seperti saat ini, konferensi besar dengan cara virtual telah menjadi sebuah normal baru. Berbagai aktivitas yang sifatnya tatap muka langsung kita batasi dan kita gantikan dengan model interaksi dengan menggunakan media daring," ujar Presiden dalam sambutannya seperti dikutip dari siaran pers.

Kepala Negara mengapresiasi kiprah GP Ansor dalam mewarisi semangat para ulama yang berpandangan bahwa mencintai Tanah Air merupakan sebagian dari iman. Warisan semangat para ulama inilah yang membuat GP Ansor selalu dibutuhkan kehadirannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Baca juga : Presiden Jokowi dan Paus Fransiskus Serukan Toleransi dan Perdamaian dalam Kunjungan Bersejarah di Indonesia

"Ini telah dibuktikan oleh GP Ansor dalam kiprahnya selama lebih dari setengah abad untuk terus berdiri kokoh memainkan peran sebagai simpul kebangsaan. Ini yang saya sejak lama sangat mengapresiasi dan menghargai," ucapnya.

Peran dan kiprah tersebut dinilai relevan dengan kondisi negara Indonesia yang majemuk dalam suku, agama, dan budaya. Presiden mengatakan bahwa keragaman dan perbedaan bukanlah kelemahan, melainkan dapat menjadi sebuah kekuatan yang kalau disatukan akan membuat Indonesia menjadi negara maju yang berdiri sejajar dengan negara-negara lain di dunia.

Baca juga : Presiden Jokowi Jelaskan Langkah Besar dalam Meningkatkan Produktivitas dan Nilai Tambah Nasional

Dalam kehidupan berdemokrasi sendiri, perbedaan dalam sebuah kemajemukan sudah menjadi keniscayaan. Sistem demokrasi di negara kita juga  memberikan ruang kebebasan untuk menyatakan pendapat dengan tetap memperhatikan norma-norma yang berlaku di masyarakat.

"Saya berharap seluruh kader GP Ansor meneladani sikap terpuji yang diambil para ulama untuk selalu tawassuth, tawazun, i`tidal, dan tasamuh tanpa menghilangkan semangat amar makruf nahi mungkar," tandasnya.

Hadir dalam acara tersebut di antaranya Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, hingga Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas. (Very)

 

Artikel Terkait
Buka PON XXI, Presiden Jokowi: Mari Rayakan dengan Semangat Kebersamaan, Sportivitas dan Kegembiraan
Presiden Jokowi dan Paus Fransiskus Serukan Toleransi dan Perdamaian dalam Kunjungan Bersejarah di Indonesia
Presiden Jokowi Jelaskan Langkah Besar dalam Meningkatkan Produktivitas dan Nilai Tambah Nasional
Artikel Terkini
PTPN IV Regional 4 Berikan Beasiswa kepada Mahasiswa UNJA dan UIN
Sengketa Tanah di Pramuka Ujung, Kuasa Hukum Terdakwa Cecar Saksi Ahli
Ini Daftarnya! Probowo-Gibran Bakal Bikin 3 Badan Baru di Pemerintahannya
Pendaratan Perdana Pesawat Jet Berpenumpang di Bandara IKN Berlangsung Mulus
Presiden Jokowi Lantik Gus Ipul Jadi Mensos, Begini Reaksi PKB
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
vps.indonews.id