INDONEWS.ID

  • Rabu, 07/10/2020 14:15 WIB
  • Top! Kinerja Pembiayaan PNM Capai Titik Puncak pada Penutupan Kuartal III 2020

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Top! Kinerja Pembiayaan PNM Capai Titik Puncak pada Penutupan Kuartal III 2020
Top! Kinerja Pembiayaan PNM Capai Titik Puncak pada Penutupan Kuartal III 2020

 

Jakarta, INDONEWS.ID - EVP Keuangan dan Operasional PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM, Sunar Basuki mengatakan kinerja perseroan pada kuartal III 2020 terus naik.

Hal itu dikatakan Sunar dalam konferensi pers paparan kinerja Perusahan PNM Kuartal III bertajuk "Mengejar Mimpi dan Perbaikan Ekonomi" yang digelar secara daring, Rabu (7/10/20).

"Kuartal III 2020 merupakan puncak dari kinerja PMN. Per 30 September, nasabah Mekaar mencapai 6,86 juta orang. Penyaluran pembiayaan di September naik signifikan. Ini pertama kalinya kita bisa mencapai angka hampir Rp4 triliun dalam satu bulan," kata Sunar.

Dalam pemaparannya, Sunar menjelaskan, per 30 September 2020 PNM telah melakukan realisasi penyaluran pembiayaan program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (PNM Mekaar) mencapai Rp15,30 triliun.

Kinerja ini naik secara signifikan setelah adanya pelonggaran kebijakan PSBB dari pemerintah berbeda pada kuartal II yakni dari bulan April hingga Juni.

Lebih jauh Sunar merinci, per Agustus 2020, pembiayaan PNM Mekaar tercatat sebesar Rp11,42 triliun, kemudian naik menjadi Rp15,30 triliun per September 2020.

Lonjakan ini antara lain dipengaruhi oleh kebijakan lembaga keuangan lain yang sangat hati-hati dalam menyalurkan pembiayaan di masa pandemi ini.

Sedangkan PNM sendiri ditugaskan menjalankan fungsinya sebagai agen pembangunan untuk membantu pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), sehingga penyaluran pembiayaan terus dipacu.

“Di lain sisi, sekarang banyak orang yang mengalami penurunan ekonomi. Itu menjadi target baru bagi PNM. Apalagi pemerintah sudah menunjukkan komitmen dan dukungan lewat penyertaan modal negara (PMN). Dukungan permodalan ini sangat membantu PNM memacu pertumbuhan bisnisnya,” tambah Sunar.

Sunar menegaskan, penyaluran pembiayaan PNM tetap dilakukan dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian. Tidak heran, Ia menambahkan, meski tren non performing loan (NPL) industri keuangan cenderung meningkat, PNM justru dapat menekan NPL ke level 0,11% di akhir September 2020. Angka tersebut sedikit membaik dibanding bulan sebelumnya yang ada di posisi 0,14%.

Dan untuk menyokong pembiayaan, lanjut Sunar, selain PMN sebesar Rp1,5 triliun, PNM bulan ini berencana melakukan penerbitan obligasi dengan nilai minimal Rp1 triliun. Jumlah tersebut akan diperbesar bila kondisi pasar mendukung. “Masih dimungkinkan upsize karena kita masih ada jatah Rp2,4 triliun yang belum terpakai sampai Mei 2021,” imbuhnya.*(RDJ)

 

 

 

Artikel Terkait
Artikel Terkini
Didik J Rachbini: Salim Said Maestro Intelektual yang Paling Detail dan Mendalam
Penyumbang Devisa Negara, Pemerintah Harus Belajar dari Drama Korea
Bupati Tanahdatar buka Grand Opening Sakato Aesthetic
Strategi Implementasi "Buku Teks Utama Pendidikan Pancasila", Menyemai Nilai Kebangsaan di Tengah Tantangan Zaman
Satgas Yonif 742/SWY Perkenalkan Ecobrick Kepada Para Murid Di Perbatasan RI- RDTL
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas