INDONEWS.ID

  • Sabtu, 31/10/2020 18:25 WIB
  • Hujan Lebat hingga Longsor, Gedung Sekolah di Banten Terkena Dampak

  • Oleh :
    • Mancik
Hujan Lebat hingga Longsor, Gedung Sekolah di Banten Terkena Dampak
Gedung sekolah terkena dampak akibat hujan lebat dan tanah longsor yang melanda Desa Wana Sari, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten.(Foto:Istimewa)

Jakarta, INDONEWS.ID - Hujan dengan intensitas tinggi memicu pergerakan atau patahan tanah yang berakibat terjadinya longsor di Kampung Tegalumbu, RT 02 RW 01, Desa Wana Sari, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten. Jumat, (30/10/2020) kemarin.

Selain hujan, terjadinya pergerakan tanah juga dipengaruhi oleh kondisi tanah yang labil.

Baca juga : Tiga Orang Ditemukan Meninggal Akibat Tertimbun Longsor di Kabupaten Garut

Menurut laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, peristiwa tersebut terjadi dan berdampak pada bangunan sekolah, yakni SMA N 3 Cibeber, dengan kerusakan dua ruang kelas berukuran 8x9 meter, satu ruang perpustakaan berukuran 8x9 meter dan satu bangunan musala.

Sejauh ini, BPBD Kabupaten Lebak telah berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Banten, pihak kecamatan, pihak sekolah dan masyarakat setempat guna melakukan pemantauan serta pendataan dilokasi kejadian.

Baca juga : Tiga Warga Meninggal Imbas Longsor dan Lahar Dingin Gunung Semeru

Sementara itu korban jiwa dinyatakan nihil dan kerugian masih dalam pendataan lebih lanjut.

BMKG Ingatkan Waspada Dampak La Nina

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan data prakiraan cuaca yang menyebutkan bahwa hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang berpotensi terjadi di wilayah Provinsi Banten hingga Sabtu (31/10).

Baca juga : Sebanyak 14 Meninggal Akibat Tanah Longsor di Tana Toraja

Selain Banten, prakiraan cuaca serupa juga berlaku untuk sejumlah wilayah seperti Aceh, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan dan Papua.

Adapun BMKG sebelumnya juga menyebutkan bahwa tingkat intensitas curah hujan selama musim penghujan di penghujung tahun 2020 dan di awal tahun 2021 terjadi peningkatan hingga mencapai 40 persen akibat dampak fenomena La Nina.

Oleh sebab itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencna (BNPB) meminta agar pemangku kebijakan dan masyarakat di daerah dapat melakukan upaya mitigasi bencana dan segera mengambil tindakan yang dianggap perlu dalam kaitan pengurangan risiko bencana terkait dampak dari fenomena La Nina, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, pergerakan tanah, angin puting beliung dan angin kencang.*

Artikel Terkait
Tiga Orang Ditemukan Meninggal Akibat Tertimbun Longsor di Kabupaten Garut
Tiga Warga Meninggal Imbas Longsor dan Lahar Dingin Gunung Semeru
Sebanyak 14 Meninggal Akibat Tanah Longsor di Tana Toraja
Artikel Terkini
Elit Demokrat Ardy Mbalembout Mengutuk Keras Aksi Penyerangan Mahasiswa Saat Berdoa di Tangsel
Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Bagian dari Strategi Bisnis untuk Fokus pada Lini Penjualan
Presiden Jokowi Masih Kaji Calon Pansel KPK yang Sesuai Harapan Masyarakat
Tumbuh Untuk Menginspirasi: PNM Berikan Pelatihan Literasi Keuangan Digital Serta Kegiatan Tanggung Jawab Sosial
Strategi Sukses dalam Mengimplementasikan HRIS di Perusahaan
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas