INDONEWS.ID

  • Kamis, 05/11/2020 16:45 WIB
  • Ekonomi Kembali Terkontraksi pada Kuartal III 2020, RI Resmi Jatuh ke Jurang Resesi

  • Oleh :
    • very
Ekonomi Kembali Terkontraksi pada Kuartal III 2020, RI Resmi Jatuh ke Jurang Resesi
BPS-Suhariyanto. (Foto: Bisnis.com)

 

Jakarta, INDONEWS.ID -- Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2020 mengalami pertumbuhan negatif atau kontraksi sebesar 3,49 persen. Dengan pertumbuhan negatif tersebut, berarti ekonomi Indonesia mengalami kontraksi dalam dua kuartal terakhir.

Baca juga : Menko Airlangga: Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi Dengan Reformasi Struktural dan Tingkatkan Daya Saing

Itu berarti ekonomi Indonesia resmi jatuh ke dalam jurang resesi. Pada kuartal II 2020, ekonomi Indonesia minus 5,32 persen.

Resesi adalah suatu keadaan di mana ekonomi sebuah negara tumbuh negatif dalam dua kuartal atau lebih secara berturut-turut.

Baca juga : Lembaga Pemeringkat Moodys Pertahankan Rating Kredit Indonesia sebagai Negara Layak Tujuan Investasi dengan Outlook Stabil

“Ekonomi Indonesia pada Triwulan III 2020 secara tahunan masih mengalami kontraksi 3,49 pesen,” ujar Kepala BPS Suhariyanto, Kamis (5/11/2020) dalam rilisnya.

Namun, jika dibadingkan dengan Kuartal II 2020, ekonomi Indonesia mengalami pertumbuhan yang positif sebesar 5,05 persen. “Sehingga secara kumulatif pertumbuhan ekonomi Indonesia dari Triwulan I sampai III masih mengalami kontraksi 2,03 persen,” ujarnya.

Baca juga : J&T Cargo Beri Penghargaan Best Service Otlet

Suhariyanto mengatakan bahwa, perekonomian di sejumlah negara pada Kuartal III 2020 tumbuh lebih baik dibanding kuartal II-2020.

“Hal ini tercermin dari berbagai indikator yang mengalami peningkatan dalam beberapa bulan terakhir. Namun perbaikan ini masih terhambat tingginya kasus Covid-19,” katanya.

Sebelumnya, pemerintah Indonesia sudah memperoyeksikan pertumbuhan ekonomi RI di kuartal III-2020 bakal kembali negatif. Meski diproyeksian tumbuh negatif, realisasi pertumbuhan ekonomi bakal lebih baik jika dibandingkan kuartal II 2020.

Presiden Jokowi sebelumnya mengatakan bahwa pada kuartal III 2020 diperkirakan pertumbuhan ekonomi bakal kembali mengalami kontraksi, yakni sebesar 3 persen.

"Di kuartal ketiga ini juga mungkin sehari, dua hari, tiga hari akan diumumkan BPS juga masih berada di minus, perkiraan kita masih di angka minus 3 naik sedikit," kata Jokowi, dikutip siaran langsung YouTube Sekretariat Presiden.

Menurut Presiden Jokowi, perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia ini menunjukkan tren yang positif. Sebab, ekonomi telah bergerak ke angka yang lebih baik.

"Itu trennya membaik, trennya positif. Ini yang harus ditekankan nanti kalau ada pengumuman di BPS trennya membaik, trennya positif," ujar Jokowi.

Bahkan, kata Jokowi, angka pertumbuhan ekonomi Tanah Air masih jauh lebih baik dibandingkan sejumlah negara lain.

"Dan ini memang kalau dibandingkan negara lain masih jauh lebih baik,"ujar Jokowi.

Senada juga diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Karena itu, pihaknya masih tetap optimistis realisasi laju perekonomian akan terus membaik hingga akhir tahun.

Menurut Airlangga outlook perekonomian RI hingga akhir tahun mencapai minus 1,7 persen hingga positif 0,6 persen.

"Forecast tahun depan, berbagai lembaga sudah menilai ekonomi kita akan kembali positif yaitu 4,5 sampai 5 persen," ujarnya. (Very)

Artikel Terkait
Menko Airlangga: Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi Dengan Reformasi Struktural dan Tingkatkan Daya Saing
Lembaga Pemeringkat Moodys Pertahankan Rating Kredit Indonesia sebagai Negara Layak Tujuan Investasi dengan Outlook Stabil
J&T Cargo Beri Penghargaan Best Service Otlet
Artikel Terkini
Amicus Curiae & Keadilan Hakim
Tiga Warga Meninggal Imbas Longsor dan Lahar Dingin Gunung Semeru
Panglima TNI Hadiri Rapat Koordinasi di Kemenkopolhukam Bahas Situasi di Papua dan Permasalahan Tanah di Sumsel
Cegah Perang yang Lebih Besar, Hikmahanto Sarankan Menlu Retno untuk Telepon Menlu Iran Agar Tidak Serang Balik Israel
Menakar Perayaan Idulfitri dengan Kearifan Lokal Secara Proporsional
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas