INDONEWS.ID

  • Jum'at, 13/11/2020 11:01 WIB
  • Holding PTPN Tingkatkan Kinerja Melalui Inisiatif Strategis dan Program Prioritas

  • Oleh :
    • Mancik
Holding PTPN Tingkatkan Kinerja Melalui Inisiatif Strategis dan Program Prioritas
Holding PT. Perkebunan Nusantara.(Foto:Istimewa)

Jakarta, INDONEWS.ID - Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) sejak akhir 2019, terus melakukan transformasi perusahaan melalui 18 program strategis dan enam program prioritas quick wins.

Program terus dikerjakan guna mengoptimalkan kinerja dan efektivitas perusahaan untuk menghadapi tantangan di berbagai aspek termasuk pengelolaan portofolio, operasional, komersial, investasi dan pendanaan, model operasi, merit system, budaya dan kapabilitas.

Baca juga : Hingga 2026, PTPN IV PalmCo Akan Merevitalisasi 15.000 Ha Perkebunan Sawit di Jambi

"Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) berkomitmen untuk terus melakukan program transformasi dan melakukan standardisasi kinerja seluruh anak perusahaan dengan tujuan utama untuk memperbaiki tata kelola dalam rangka menyehatkan kondisi operasional dan keuangan perusahaan sehingga setara dengan best practice. Dengan demikian, PTPN dapat menjalankan perannya sebagai penjaga Food & Energy Security berbasis komoditas perkebunan di Indonesia secara efektif dalam upaya meningkatkan kemandirian pangan. Inilah peran yang akan terus kami emban sebagai BUMN,” ungkap Corporate Secretary Holding PTPN III (Persero) Imelda Alini Pohan di Jakarta, Jumat,(13/11/2020)

Transformasi yang dilakukan sejak tahun 2019 telah mulai menunjukkan pencapaian, diantaranya dalam hal peningkatan kinerja tahun 2020 dari operasional maupun keuangan dibandingkan dengan tahun 2019, dimana telah terjadi kenaikan produksi komoditas utama yaitu, CPO naik sebesar 1,74 %, produksi karet naik sebesar 6,94 %, produksi teh naik sebesar 10,38 % dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019.

Baca juga : Kementerian BUMN Angkat Jajaran Direksi PalmCo

Dari sisi Keuangan, jumlah hutang mengalami penurunan sebesar 0,36 %, dan adanya peningkatan Penjualan sebesar 0,48% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019.

PTPN Group juga memeroleh pencapaian lainnya diantaranya adalah ikut berperan dalam pembangunan perekonomian Indonesia melalui kontribusinya dalam pembangunan Kawasan Industri Terpadu Batang, melakukan Inovasi dalam bisnis perkebunan untuk meningkatkan produksi dan produktifitas serta meningkatkan nilai tambah sehingga dapat memacu peningkatan daya saing melalui beberapa inisiatif digital yaitu : implementasi ERP SAP HANA secara terintegrasi dengan mengembangkan tujuh dashboard untuk pengambilan keputusan.

Baca juga : PNM Raih Penghargaan Ketegori BUMN Inspiratif Pegiat Usaha Ultra Mikro dan Pemerataan Ekonomi

Dalam bidang pemasaran, dengan sentralisasi fungsi pemasaran PTPN Group dapat mengoptimalkan harga penjualan di tahun 2020. PTPN group di tahun 2020 juga berhasil menjual komoditi utama dengan harga rata-rata mengalami kenaikan dibanding harga jual rata rata tahun 2019.

Untuk CPO, harga rata rata mengalami kenaikan sebesar 26% dan gula 7.5% di atas harga rata rata tahun 2019. Selain itu, PTPN Group juga telah merambah pasar ritel dengan meluncurkan beragam produksi diantaranya gula kemasan 1 Kg, minyak goreng,
kopi dan teh).

Proses transformasi di PTPN Group diikuti dengan upaya peningkatan kompetensi SDM di semua lini. PTPN Group akan bertransformasi menjadi perusahaan perkebunan modern yang mempekerjakan talenta-talenta terbaik melalui Program Rekrutmen Bersama melalui pihak
ketiga.

Beragam Sertifikasi pun telah diraih PTPN Group demi standarisasi mutu terbaik dan tata kelola, antara lain sertifikasi RSPO, ISPO dan ISCC ISO 37001 (Sistem Manajemen Anti Penyuapan).

Imelda memaparkan, enam program prioritas PTPN Group terdiri dari Operational Excellence, Restrukturisasi Organisasi & SDM, Divestasi Aset, Optimalisasi & Kerjasama Aset, Transformasi Keuangan, Restrukturisasi Perusahaan.

Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) menargetkan Operational Excellence seluruh anak perusahaan dapat tercapai melalui diantaranya Penguatan management review, pembentukan Tim Inspektorat untuk melakukan monitoring lapangan agar SOP berjalan efektif, Optimalisasi Peran Riset Perkebunan Nusantara sebagai konsultan pengawalan peningkatan produksi, Implementasi IT (Digital Farming, IOT & GIS, fleet Management), peningkatan kompetensi SDM terutama dalam bidang teknis dan peningkatan budaya planters.

Program prioritas transformasi di atas tidak akan efektif jika efisiensi di dalam perusahaan tidak digalakkan. Untuk itulah PTPN Group melaksanakan program CRP (Cost Reduction Program) dan CPP (Cost Postponed Program) secara konsisten.

Salah satu bagian penting dari Rencana Transformasi Perusahaan adalah Transformasi Keuangan, dimana tujuan utamanya adalah memastikan keberlanjutan PTPN Group ke depannya.

Dalam menjalankan Transformasi Keuangan, PTPN Group memiliki empat prinsip utama yaitu: Bisnis berkelanjutan, Komperhensif, Cash Flow Consolidation dan Transparan.

Transformasi Keuangan dibagi menjadi Transformasi Keuangan Jangka Pendek dan Jangka Panjang yang di dalamnya mencakup bagaimana PTPN mengelola dan menyelesaikan hutang, memperbaiki kinerja keuangan, meningkatkan EBITDA, serta mengendalikan investasi.

"Selanjutnya, sejak awal tahun 2020 Holding Perkebunan, peran Holding Perkebunan Nusantara yang sebelumnya sebagai Strategic Holding berubah menjadi Operational Holding untuk memaksimalkan peran holding dalam memastikan proses transformasi benar-benar berjalan di anak perusahaan, dimana fungsi utama dan perencanaan strategis termasuk seluruh keputusan terkait investasi (on farm dan off farm), kebijakan komoditi, portofolio bisnis, pengembangan bisnis baru, pemasaran, inisiatif optimalisasi dan divestasi aset, pendanaan dan manajemen kas, serta sumber daya manusia dikendalikan sepenuhnya oleh Holding," ungkap Imelda

Ke depannya, PTPN telah dibantu oleh konsultan ternama telah menyusun RJPP 2020 – 2024 dengan mempertimbangkan aspirasi pemegang saham dan visi PTPN sendiri, megatrend perkebunan lesson learned dari perusahaan benchmark, dan diagnostic kondisi internal untuk menyusun strategi dalam menetapkan fokus komoditas utama yang akan diprioritaskan (diantaranya memperluas areal komoditi unggulan terutama sawit dan tebu dengan melakukan penataan portofolio melalui konversi lahan tidak produktif, memperkuat karet, teh dan kopi di dataran tinggi melalui intensifikasi), mengoptimalkan arus kas, dan ekspansi bisnis yang selektif.

Untuk memastikan proses transformasi Holding Perkebunan Nusantara berjalan lancar, Kementerian Badan Usaha Milik Negara dan Kementerian terkait lainnya secara rutin melakukan pengarahan dan monitoring.*

Artikel Terkait
Hingga 2026, PTPN IV PalmCo Akan Merevitalisasi 15.000 Ha Perkebunan Sawit di Jambi
Kementerian BUMN Angkat Jajaran Direksi PalmCo
PNM Raih Penghargaan Ketegori BUMN Inspiratif Pegiat Usaha Ultra Mikro dan Pemerataan Ekonomi
Artikel Terkini
Direktur Indo Barometer M Qodari dan Demokrat Tanggapi Gugatan Uji Materi Dr Audrey Agar Pelantikan Prabowo Dipercepat
Mungkinkan Pelantikan Presiden dan Wapres Terpilih Bisa Dipercepat? Simak Penjelasannya!
WWF ke-10 di Bali, Deklarasi Menteri Resmi Diadopsi 133 Negara dan Organisasi Internasional
Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Maybrat Lakukan Study Tour ke Minahasa Tenggara
Upacara Peringatan ke-116 Hari Kebangkitan Nasional di Kabupaten Maybrat: Menuju Indonesia Emas
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas