INDONEWS.ID

  • Kamis, 26/11/2020 07:30 WIB
  • Jim Lomen Pertanyakan Alasan Jusuf Kalla Bicara Soal Kekosongan Kepemimpinan

  • Oleh :
    • Mancik
Jim Lomen Pertanyakan Alasan Jusuf Kalla Bicara Soal Kekosongan Kepemimpinan
Eksponen Gerakan Mahasiswa 1998, Jim Lomen Sihombing.(Foto:Istimewa)

Jakarta, INDONEWS.ID - Eksponen gerakan mahasiswa 98, Jim Lomen Sihombing, mempertanyakan alasan Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla berbicara tentang kekosongan kepemimpinan. Pasalnya, pernyataan tersebut disampaikan di tengah di pemerintahan yang masih berjalan normal.

Menurut Jim Lomen, seorang Mantan Wakil Presiden seperti Jusuf Kalla, sebenarnya tidak etis menyampaikan materi pembicaraan seperti kekosongan kepemimpinan. Karena, Jusuf Kalla merupakan mantan wakil presiden yang belum sampai dua tahun keluar dari Istana Negara.

Baca juga : Didampingi AHY, Besok Jokowi Serahkan 10.323 Sertipikat Tanah Elektronik di Banyuwangi

"Pak JK itu dulu di dalam, dia di luar itu baru setahun, belum terlalu lama,lalu membuat penilaian kekosongan kepemimpinan, dari situ saya langsung mengambil benang merah ini pertarungan elit," ungkap Jim Lomen kepada Indonews.id di Jakarta, Kamis ,(26/11/2020)

Mantan Sekretaris Jenderal PP PMKRI Periode 2000-2002 lebih jauh memberikan analisa soal pernyataan kekosongan kepemimpinan dari sang mantan wakil presiden. Ia menilai, pernyataan dari mantan orang nomor di Indonesia tersebut patut dinilai strategi politik.

Baca juga : Ceritakan Kreativitas Nasabah PNM Mekaar, Jokowi Puji Kerupuk "Mama Muda"

Karena dipandang sebagai sebuah strategi politik, kata Jim Lomen, publik mesti mempertanyakan secara kritis alasan paling mendasar di balik pernyataan seorang mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Ada apa sebenarnya Jusuf Kalla berbicara kekosongan kepemimpinan, sementara pemerintahan Jokowi -Ma`ruf Amin, masih berjalan seperti biasa.

Lebih lanjut ia menerangkan, upaya konsolidasi yang dilakukan oleh pasukan TNI akhir-akhirnya, tidak terlepas pernyataan Jusuf Kalla soal kekosongan kepemimpinan tersebut. Sebagai kekuatan negara, TNI, menurut Jim Lomen, wajib menjaga presiden sebagai panglima tertinggi TNI.

Baca juga : Presiden Jokowi Bertemu Ribuan Nasabah Mekaar di Makassar

"Ini bukan skenario sederhana, ini karena ini pertarungan elit. Ini betul betul pertarungn elit, dan menurut saya kemunculan konsolidasi di tubuh TNI karena memang persinggungannya sangat besar, saya meyakni itu benar kenapa, tiba -tiba kan Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengkritik soal kekosongan kepemimpinan," ungkap mantan aktivis 98 tersebut.

Jim Lomen meyakini, konsolidasi yang begitu masif bahkan hingga pasukan elit TNI, bukan semata-semata karena spanduk revolusi aklak Muhammad Rizieq Shihab. Menurutnya, adanya gerakan TNI yang sempat memicu perdebatan di masyarakat, tidak terlepas dari pernyatan Jusuf Kalla soal kekosongan kepemimpinan.

"Ini konsolidasi di tubuh kopasuss masa hanya karena spanduk revolusi aklak, itu sama sekali tidak. Menurut saya ini ada kaitan dengan statement Pak JK soal kekosongan kepemimpinan ini, nah itu yang harus dikejar, mengapa Pak JK ngomong gitu, ada apa ini?," pungkasnya.*

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Artikel Terkait
Didampingi AHY, Besok Jokowi Serahkan 10.323 Sertipikat Tanah Elektronik di Banyuwangi
Ceritakan Kreativitas Nasabah PNM Mekaar, Jokowi Puji Kerupuk "Mama Muda"
Presiden Jokowi Bertemu Ribuan Nasabah Mekaar di Makassar
Artikel Terkini
Kabupaten Maybrat Rayakan HUT Ikatan Bidan Indonesia ke 73
Tingkatkan Layanan Bidang Kesehatan, Pj Gubernur Agus Fatoni Teken MoU Jejaring Pengampuan Layanan Prioritas Rumah Sakit
Perkuat Semangat Persaudaraan Antara Siswa, SMP Notre Dame Gelar Paskah Bersama dan Peringatan Hardiknas 2024
PNM Mekaar Beri Reward Ketua Kelompok Unggulan Studi Banding Olahan Jamu Tradisional
PNM Berikan Ruang Bakat dan Silaturahmi Karyawan Lewat Event SEHATI
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas