Jakarta, INDONEWS.ID - PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM mendapatkan dukungan kekuatan modal baru untuk membiayai PNM Mekar dan model pembiayaan lainnya.
Hal ini diwujudkan melalui penerbitan Obligasi Berkelanjutan III PNM Tahap IV Tahun 2020 (Obligasi III Tahap IV). Surat utang baru dari PNM ini tercatat sebesar Rp1,73 triliun.
Berdasarkan Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia, PT PNM telah mendapat persetujuan BEI dan akan mencatatkan efek bersifat utang tersebut pada Senin 7 Desember 2020 lalu.
Obligasi Berkelanjutan III PNM Tahap IV Tahun 2020 yang akan dicatatkan dengan nilai nominal sebesar Rp1,73 triliun itu terdiri atas tiga seri yakni Seri A (PNMP03ACN4), Seri B (PNMP03BCN4), dan Seri C (PNMP03CCN4).
Execuitive Vice President Keuangan dan Operasional PT PNM, Sunar Basuki mengatakan dana ini diterima secara efektif pada 4 Desember 2020 lalu. Sunar mengatakan penerbitan obligasi dengan tenor 1 tahun menjadi yang paling diminati para investor karena bunganya sebesar 6,5 persen.
"Obligasi dengan tenor 1 tahun adalah yang paling diminati oleh para investor karena bunganya 6,5 persen. Ini mereprentasikan kepercayaan investor kepada PNM," kata Sunar, di Jakarta, Kamis (10/12/20).
Untuk diketahui, obligasi PNM ini terdiri dari beberapa seri yakni obligasi PNM Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp904,80 miliar dengan tingkat bunga 6,50 persen dan jangka waktu 370 Hari Kalender sejak tanggal emisi.
Selanjutnya obligasi PNM Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp537 miliar tingkat bunga 7,75 persen, dan jangka waktu 3 tahun sejak tanggal emisi.
Sedangkan obligasi PNM Seri C dengan nilai nominal Rp292 miliar tingkat bunga 8,75 persen, dan jangka waktu 5 tahun sejak tanggal emisi.*(Rikard Djegadut).