INDONEWS.ID

  • Senin, 14/12/2020 18:15 WIB
  • Ciptakan SDM Berdaya Saing, Perpusnas Terapkan Konsep Revolusioner Berbasis Inklusi Sosial

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Ciptakan SDM Berdaya Saing, Perpusnas Terapkan Konsep Revolusioner Berbasis Inklusi Sosial
Kepala Perpustakaan Nasional, Muhammad Syarif Bando saat menjadi narasumber dalam diskusi Radio Elshinta Jakarta bertema "Transformasi Layanan Perpustakaan Untuk Pemulihan Ekonomi di Era Covid-19," Senin (14/12/2020).

Jakarta, INDONEWS.ID - Perpustakaan Nasional (Perpusnas) melakukan transformasi layanannya kepada masyarakat dalam mendukung penciptaan kualitas sumber daya manusia berdaya saing dengan menerapkan konsep layanan berbasis inklusi sosial.

Konsep transformasi layanan ini dinilai mampu menjawab keresahan dan kekhawatiran masyarakat di tengah situasi pandemi covid-19. Penerapan konsep ini melibatkan peran aktif masyarakat lewat bermacam aktivitas transformasi pengetahuan (transfer knowledge) seperti pelatihan, tutorial, dan pendampingan kegiatan yang memiliki nilai ekonomis, sehingga akan berdampak pada kesejahteraannya.

Baca juga : Menjadi Backbone Agenda Transformasi, Pemerintah Terus Akselerasi Pengembangan Proyek Strategis Nasional

Kepala Perpustakaan Nasional, Muhammad Syarif Bando mengatakan program ini merupakan konsep yang revolusioner. Sebuah peran yang kini dimainkan perpustakaan untuk menciptakan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang berdaya saing.

"Ilmu-ilmu yang ada di perpustakaan kami bagikan kepada masyarakat luas, termasuk masyarakat yang termajinalkan yang selama ini merasa tak lagi mendapat hak pendidikan karena masalah sosial dan ekonominya," katanya saat diskusi Radio Elshinta Jakarta bertema "Transformasi Layanan Perpustakaan Untuk Pemulihan Ekonomi di Era Covid-19," Senin (14/12/2020).

Baca juga : Pimpin Proses Penyiapan dan Percepatan Keanggotaan Indonesia pada OECD, Presiden Joko Widodo Tunjuk Menko Perekonomian sebagai Ketua Tim Nasional OECD

Dikatakannya, Perpusnas memberikan pendampingan pilihan ekonomi masyarakat yang dikehendaki. Pihaknya lalu mencarikan informasi agar bisa dipraktekkan agar mampu mendongkrak kemauan dari bawah dan mau berlatih hingga akhirnya mampu membangun usaha mikro sekelas home industry.

"Mereka bisa bangkit dengan mengembangkan usaha sendiri baik 1 bahkan 2 yang selama ini tidak dibayangkan. Jadi kita ajari yang tak sekedar baca, tapi bisa bertransformasi dan membuka usaha. Baik itu mulai suplier ikan lele, bebek, pengolahan kopi, dan lainnya yang berasal dari alam, maupun buatan," ungkap Syarif Bando.

Baca juga : Kemendagri Dukung Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional Melalui Optimalisasi Kebijakan Fiskal Nasional

Menurutnya, peran perpustakaan dalam membentuk manusia yang unggul bersumber pada kedalaman pengetahuan yang dimiliki atau literasi. Literasi yang diperoleh dari keaktifan membaca bukan hanya sebatas teks, namun sudah mampu memahami konteks.

Kualitas intelektual yang dapat dengan mudah menemukan ide-ide, gagasan atau kreativitas ataupun inovasi baru yang berujung pada kemampuan menciptakan barang dan jasa yang bermanfaat bagi khalayak luas.

SDM yang unggul dan berdaya saing, lanjutnya, adalah keberhasilan dari produk literasi sehingga seseorang bisa menciptakan lapangan kerja sendiri dan meminimalisir penggangguran.

Sementara itu, Direktur Agama, Pendidikan dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas, Amich Alhumami mengatakan ternyata program literasi dengan berbasis inklusi sosial yang melibatkan semua kelompok masyarakat atau komunitas sangatlah berguna dan membantu bagi yang perekonomian terdampak pandemi covid-19.

“Mereka yang peduli akan literasi dan mau berubah akhirnya mendapat kesempatan untuk mengembangkan potensi dengan menggali hal-hal penting akses ke sumber ilmu pengetahuan yang relevan sebagai upaya pemulihan ekonomi di masa covid-19 ini,” jelasnya.

Tentu dengan adanya pendampingan dari Perpusnas dan difasilitasi informasi yang akurat dan pelatihan yang berbasis inklusi sosial untuk menciptakan SDM unggul, berkualitas dan berdaya saing, menjadi agenda prioritas Bappenas dalam mendorong pembangunan nasional bangsa Indonesia.

“Literasi dan transformasi layanan berbasis inklusi sosial masuk pada prioritas nasional SDM yang bernilai dan menjadi bagian yang melekat pada masyarakat. Fokus konsentrasi ini harus terus ditumbuhkan sehingga kita bisa bangkit dari pandemi ini sekaligus meningkatkan literasi sehingga pada akhirnya juga meningkatkan kesejahteraan kehidupan,” urai dia.*(Rikard Djegadut).

Artikel Terkait
Menjadi Backbone Agenda Transformasi, Pemerintah Terus Akselerasi Pengembangan Proyek Strategis Nasional
Pimpin Proses Penyiapan dan Percepatan Keanggotaan Indonesia pada OECD, Presiden Joko Widodo Tunjuk Menko Perekonomian sebagai Ketua Tim Nasional OECD
Kemendagri Dukung Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional Melalui Optimalisasi Kebijakan Fiskal Nasional
Artikel Terkini
Mendagri Resmi Lantik 5 Penjabat Gubernur, Ada Alumni SMAN 3 Teladan Jakarta
Mendagri Resmi Lantik 5 Penjabat Gubernur
Kak Wulan Bikin Petani Mawar Nganjuk Punya Harapan Baru
PNM Peduli, Gerak Cepat Bantu Bencana Banjir Bandang dan Lahar Dingin Sumatera Barat
Satgas Pamtas Sektor Timur Yonif 742/SWY Laksanakan Patroli di Perbatasan darat RI-RDTL
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas