INDONEWS.ID

  • Jum'at, 25/12/2020 18:59 WIB
  • Pesan Menohok MUI untuk Menag Yaqut soal Ahmadiyah

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Pesan Menohok MUI untuk Menag Yaqut soal Ahmadiyah
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas

Jakarta, INDONEWS.ID - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas meminta Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas berperilaku seperti menteri terkait ucapannya untuk melindungi Ahmadiyah dan Syiah, meski saat ini masih menyandang jabatan Ketua Umum GP Ansor.

Pernyataan Yaqut sebelumnya disampaikan saat menanggapi guru besar UIN Syarif Hidayatullah Azyumardi Azra agar pemerintah mengafirmasi kelompok minoritas, terutama mereka yang kerap tersisih dan dipersekusi.

Baca juga : Unggah Foto Kebersamaan, Menag Yaqut Dorong Prabowo-Airlangga Duet di Pilpres 2024

"Saya mengimbau menag sekarang ini kan masih Ketum GP Ansor tapi sekarang sudah jadi menteri, ya perilakunya juga harus seperti menteri. Beliau juga anak muda, ya kalau bisa sering-sering minta pendapat dulu ke orang tua," ujar Anwar saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (25/12).

Pasalnya menurut Anwar, pernyataan Yaqut akan mengundang kontroversi.

Baca juga : Di Forum R20 G20, Menag Bicara Pancasila dan Keberhasilan Indonesia Hadapi Pandemi

"Pernyataan menag pasti akan mengundang kontroversi. Itu diungkit lagi, diangkat lagi, umat Islam akan tersedot lagi pada perdebatan. Hingga akhirnya negeri ini enggak pernah aman," jelasnya.

Anwar menuturkan, sejak lama ajaran Ahmadiyah dianggap sesat di Indonesia karena mengakui keberadaan nabi setelah Nabi Muhammad SAW. Sementara dalam ajaran Islam selama ini dikenal Nabi Muhammad SAW merupakan nabi terakhir.

Baca juga : Lengkap! Ini Penjelasan Menag Yaqut soal Polemik Suara Azan dan Gonggongan Anjing

Kendati demikian, Anwar tak melarang upaya dialog yang ingin dibangun Yaqut dengan kelompok-kelompok tersebut. Namun, menurutnya, hal itu harus dipertimbangkan dengan matang lantaran sudah lama menjadi persoalan.

"Kalau dialog ya boleh-boleh saja, itu kan sebenarnya problem berpuluh-puluh tahun. Menghabiskan waktu atau tidak," ucapnya.

Sebelumnya, Yaqut menyatakan pemerintah akan melindungi hak beragama warga Ahmadiyah dan Syiah di Indonesia. Menurut Yaqut, mereka adalah warga negara yang harus dilindungi.

Ia juga menyatakan bahwa Kemenag akan memfasilitasi dialog yang lebih intensif untuk menjembatani perbedaan yang selama ini terjadi.

Pernyataan itu sendiri merupakan respons atas permintaan Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Azyumardi Azra agar pemerintah mengafirmasi kelompok minoritas, terutama mereka yang kerap tersisih dan dipersekusi.*

Artikel Terkait
Unggah Foto Kebersamaan, Menag Yaqut Dorong Prabowo-Airlangga Duet di Pilpres 2024
Di Forum R20 G20, Menag Bicara Pancasila dan Keberhasilan Indonesia Hadapi Pandemi
Lengkap! Ini Penjelasan Menag Yaqut soal Polemik Suara Azan dan Gonggongan Anjing
Artikel Terkini
KPKNL mulai Cium Aroma Busuk di Bank Indonesia
Akses Jalan Darat Terbuka, Pemerintah Kerahkan Distribusi Logistik ke Desa Kadundung
Elit Demokrat Ardy Mbalembout Mengutuk Keras Aksi Penyerangan Mahasiswa Saat Berdoa di Tangsel
Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Bagian dari Strategi Bisnis untuk Fokus pada Lini Penjualan
Presiden Jokowi Masih Kaji Calon Pansel KPK yang Sesuai Harapan Masyarakat
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas