INDONEWS.ID

  • Jum'at, 08/01/2021 10:30 WIB
  • Wiku Adisasmito Tegaskan Kebijakan PPKM Bersifat Wajib untuk Jawa Bali

  • Oleh :
    • Mancik
Wiku Adisasmito Tegaskan Kebijakan PPKM Bersifat Wajib untuk Jawa Bali
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito.(Foto:Istimewa)

Jakarta, INDONEWS.ID - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito menegaskan,Pelaksaanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk daerah Jawa dan Bali merupakan ketentuan wajib. Setiap kabupaten dan kota yang ada di Pulau Jawa dan Bali harus melaksanakan ketentuan tersebut.

Wiku mengatakan, daerah yang menolak menerapkan Pelaksaanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa dan Bali diperintahkan segera mematuhi. Karena daerah yang diperintahkan untuk menerapkan PPKM adalah bagian dari daerah zona merah atau risiko tinggi.

Baca juga : Hadir di KTT WWF Bali, AHY Bahas Tiga Hal Penting Terkait Air

"Bagi pihak manapun yang menolak kebijakan dari pusat yang disusun berdasarkan data ilmiah untuk segera mengindahkan instruksi pemerintah, karena instruksi ini bersifat wajib," tegas Wiku Adisasmito dalam agenda keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (7/1/2021).

Kebijakan PPKM Jawa dan Bali, lanjut Wiku, dibuat untuk mempercepat penanganan pandemi Covid-19. Kebijakan tersebut dirancang sedemikian rupa untuk kepentingan sektor kesehatan dan ekonomi.

Dapat dilihat, berdasarkan grafik yang dipaparkan, dimana Pulau Jawa dan Bali merupakan zona merah dan kontributor terbesar di tingkat nasional dan menambahkan kasus positif tertinggi.

Baca juga : Gelar HUT ke-19, PaSKI Punya Tanggung Jawab Lahirkan Pelawak-pelawak Baru

"Bukan saja pemerintah daerah, masyarakat dari daerah tersebut bisa melihat dengan jelas tingkat kedaruratan penyebaran Covid-19 di daerah yang wajib dibatasi kegiatannya," ungkap Wiku.

Diketahui untuk indikator penetapan wilayah PPKM Jawa dan Bali, diantaranya tingkat kematian diatas rata-rata tingkat kematian nasional, tingkat kesembuhan dibawah rata-rata tingkat kesembuhan nasional, tingkat kasus aktif diatas rata-rata tingkat kasus aktif nasional dan tingkat keterisian rumah sakit atau bed occupancy ratio untuk intensive care unit (ICU) dan ruang isolasi diatas 70%.*

Baca juga : Arus Balik, Pemerintah Terapkan WFH untuk ASN pada Selasa dan Rabu

 

Artikel Terkait
Hadir di KTT WWF Bali, AHY Bahas Tiga Hal Penting Terkait Air
Gelar HUT ke-19, PaSKI Punya Tanggung Jawab Lahirkan Pelawak-pelawak Baru
Arus Balik, Pemerintah Terapkan WFH untuk ASN pada Selasa dan Rabu
Artikel Terkini
Tapera Mudahkan Masyarakat Berpenghasilan Rendah Peroleh Hunian
Berkelindan Jangan
Dahana di Senja
Nalar Harus Dibangkitkan
Ayahku Guru
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas