INDONEWS.ID

  • Jum'at, 22/01/2021 09:55 WIB
  • Hubungan AS-China Diperkirakan Tetap Memanas, Apa Alasannya?

  • Oleh :
    • very
Hubungan AS-China Diperkirakan Tetap Memanas, Apa Alasannya?
Hikmahanto Juwana, Guru Besar Hukum Internasional UI dan Rektor Univeristas Jenderal Achmad Yani. (Foto: Kompas.com)

Jakarta, INDONEWS.ID -- Pergantian kepemimpin di AS dari Donald Trump ke Joe Biden disambut baik oleh China. Jubir Kementerian Luar Negeri China mengungkapkan optimisme ini dengan mengatakan "malaikat baik hati dapat menang atas kekuatan jahat."

Namun, bagaimanakah hubungan antara AS dan China di bawah kepemimpinan Joe Biden? Apakah membaik ataukah akan tetap memanas?

Baca juga : Menteri ATR/Kepala BPN Lakukan Peninjauan ke STPN untuk Menyapa Langsung Seluruh Taruna dan Taruni

Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI), Hikmahanto Juwana mengatakan, optimisme China tersebut bisa jadi tidak terwujud. “Hubungan AS-China akan tetap memanas di era Joe Biden,” ujar Rektor Universitas Jenderal A. Yani itu.

Setidaknya, katanya, ada tiga alasan utama dari memanasnya hubungan tersebut.

Baca juga : Pj Ketua TP PKK Sumsel Tyas Fatoni Kukuhkan Ketua Pembina Posyandu Kabupaten/Kota se-Sumsel

Pertama, dalam acara angkat sumpah Joe Biden sebagai Presiden, perwakilan dari Taiwan diundang hadir.

“Padahal pemerintah China berupaya agar dunia hanya mengakui satu China yaitu People`s Republic of China. Pemerintahan di Taiwan yang menamakan diri sebagai Republic of China dalam perspektif pemerintah China merupakan bagian darinya,” ujarnya.

Baca juga : Sekjen Kemendagri Jelaskan Pemberian Penghargaan Prestasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Berdasarkan LPPD

Karena itu, kata Hikmahanto, undangan kepada perwakilan Taiwan untuk menghadiri inaugurasi Joe Biden bisa dianggap sebagai tindakan tidak bersahabat Biden terhadap China.

Kedua, meski terjadi perubahan kepemimpinan di AS namun para birokrat AS tetap menjabat. Para pejabat inilah yang akan memastikan kebijakan terhadap China pada masa Trump akan tetap dilanjutkan di masa Biden.

Terakhir, banyak negara-negara sekutu AS menghendaki adanya perimbangan kekuatan (balance of power) dalam bentuk rivalitas AS-China daripada kemesraan kedua negara.

“Hanya saja dalam era pemerintahan Biden, berbeda dengan Trump yang berasal dari Partai Republik, rivalitas ini akan lebih lunak (soft) sesuai gaya kepemimpinan Presiden asal Partai Demokrat,” pungkasnya. (Very)

Artikel Terkait
Menteri ATR/Kepala BPN Lakukan Peninjauan ke STPN untuk Menyapa Langsung Seluruh Taruna dan Taruni
Pj Ketua TP PKK Sumsel Tyas Fatoni Kukuhkan Ketua Pembina Posyandu Kabupaten/Kota se-Sumsel
Sekjen Kemendagri Jelaskan Pemberian Penghargaan Prestasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Berdasarkan LPPD
Artikel Terkini
Pj Bupati Maybrat hadiri Gala Dinner Peringatan Hari Otonomi Daerah XXVIII Tahun 2024
Menteri ATR/Kepala BPN Lakukan Peninjauan ke STPN untuk Menyapa Langsung Seluruh Taruna dan Taruni
Pj Ketua TP PKK Sumsel Tyas Fatoni Kukuhkan Ketua Pembina Posyandu Kabupaten/Kota se-Sumsel
Sekjen Kemendagri Jelaskan Pemberian Penghargaan Prestasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Berdasarkan LPPD
Hadiri Upacara Hari Otonomi Daerah Tingkat Nasional, Pj Gubernur Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sangat Baik
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas