INDONEWS.ID

  • Senin, 01/02/2021 12:16 WIB
  • Mendagri Tito Minta Pemda Proaktif Hadapi Potensi Bencana Alam

  • Oleh :
    • very
Mendagri Tito Minta Pemda Proaktif Hadapi Potensi Bencana Alam
Gempa di Sulbar (Foto: Antara)

Majene, INDONEWS.ID -- Di tengah bencana alam yang melanda sejumlah wilayah di Tanah Air, pemerintah hadir di tengah warga yang mengalami bencana. Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpesan agar semua kementerian dan lembaga (K/L) berkoordinasi di lapangan untuk memastikan bahwa negara hadir di tengah-tengah bencana banjir, gempa dan erupsi gunung berapi yang sedang dialami warga, yaitu masing-masing di Kalsel, Sulbar serta di Yogyakarta dan sekitarnya.

Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian telah mengeluarkan Surat Edaran terkait potensi bencana hidrometeorologi. Mendagri Tito meminta Pemda agar proaktif hadapi potensi bencana alam.

Baca juga : Kunker ke Halmahera Timur, Kepala BSKDN Beberkan Strategi Menjaga Keberlanjutan Inovasi

"Bencana harus diantisipasi oleh pemerintah daerah, tidak hanya kalau sudah terjadi, tapi sebelum itu (terjadi) sudah diantisipasi. Surat edaran sudah saya kirim, tapi pada kesempatan ini saya sampaikan, teman-teman kepala daerah jangan bersikap responsif, pada saat sudah kejadian, tetapi harus bersikap proaktif antisipatif," kata Mendagri Tito berpesan.

Selain menurunkan tim tanggap bencana dari BNPB dalam rangka tugas kemanusiaan melayani korban bencana, Ditjen Dukcapil secara pro aktif menerjunkan Tim Dukcapil yang bekerja secara bergantian mendampingi Dinas Dukcapil provinsi dan kabupaten/kota setempat untuk membantu korban bencana, khususnya di Provinsi Kalsel dan Sulbar yaitu di Kabupaten Mamuju dan Majene.

Baca juga : Ditjen Bina Adwil Gelar Rapat Harmonisasi Kebijakan Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan

Hingga Minggu tanggal 31 Januari 2021, tim kolaborasi telah mendata serta mengganti dokumen kependudukan yang hilang dan rusak akibat bencana banjir atau gempa. "Ini rutin dilakukan Dukcapil setiap ada bencana kita langsung bergerak aktif mendata dan mengganti dokumen warga hilang rusak tersebut dengan gratis," kata Prof. Zudan yang terus memonitor pergerakan Tim Dukcapil ini.

Dari Tim Dukcapil di Sulawesi Barat dilaporkan sejak tim turun pada 20 Januari 2021 hingga Minggu (31/1/2021) telah diterbitkan sebanyak 3.549 Kartu Keluarga pengganti bagi korban gempa bumi yang KK-nya hilang atau rusak.

Baca juga : Kemendagri Apresiasi Deklarasi Akses Pemilu Ramah Disabilitas

Selain itu, tim Dukcapil juga melayani penerbitan Akta Kematian bagi warga setempat yang meninggal akibat gempa bumi yang melanda daerah tersebut.

"Tercetak sebanyak 72 Akta Kematian yang terdiri dari 53 warga Mamuju, 13 Majene, 1 Mamuju Tengah, 1 Pasangkayu, dan 4 warga non Sulbar," kata Asep Firdaus, Ketua Tim Jemput Bola Ditjen Dukcapil Kemendagri di Sulbar, Minggu (31/01/2021).

Untuk warga non Sulbar, Asep mengaku pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Dukcapil daerah asal masing-masing korban untuk segera diterbitkan Akta Kematiannya secara elektronik.

"Lalu kami koordinasikan juga agar segera dikirimkan file berbentuk PDF untuk dapat diserahkan kepada keluarga korban di Sulbar," katanya. (Very)

Artikel Terkait
Kunker ke Halmahera Timur, Kepala BSKDN Beberkan Strategi Menjaga Keberlanjutan Inovasi
Ditjen Bina Adwil Gelar Rapat Harmonisasi Kebijakan Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan
Kemendagri Apresiasi Deklarasi Akses Pemilu Ramah Disabilitas
Artikel Terkini
Elit Demokrat Ardy Mbalembout Mengutuk Keras Aksi Penyerangan Mahasiswa Saat Berdoa di Tangsel
Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Bagian dari Strategi Bisnis untuk Fokus pada Lini Penjualan
Presiden Jokowi Masih Kaji Calon Pansel KPK yang Sesuai Harapan Masyarakat
Tumbuh Untuk Menginspirasi: PNM Berikan Pelatihan Literasi Keuangan Digital Serta Kegiatan Tanggung Jawab Sosial
Strategi Sukses dalam Mengimplementasikan HRIS di Perusahaan
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas