INDONEWS.ID

  • Kamis, 04/02/2021 08:15 WIB
  • Bos BRI Jawab Kekhawatiran Soal Nasib Karyawan PNM & Pegadaian Usai Dilebur

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Bos BRI Jawab Kekhawatiran Soal Nasib Karyawan PNM & Pegadaian Usai Dilebur
Direktur Utama BRI, Sunarso (Foto: ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Sunarso memastikan pembentukan ekosistem ultra mikro tidak akan memengaruhi outlet PNM dan Pegadaian, termasuk karyawan yang bekerja di dalamnya.

Sebagaimana diketahui, rencana Kementerian BUMN menggabungan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., PT Pegadaian (Persero), dan PT Pemodalan Nasional Madani (Persero) menjadi ekosistem ultra mikro menimbulkan kekhawatiran atas nasib karyawan PNM maupun Pegadaian setelah penggabungan.

Baca juga : Aksi PNM Peduli Serahkan Sumur Bor Untuk Warga Indramayu Dan Tanam Mangrove Rhizophora

"Secara garis besar outlet Pegadaian dan PNM, juga orang-orangnya tetap akan bekerja seperti semula, tidak ada perubahan. Bahkan mungkin mereka akan diberikan kesempatan untuk menggunakan outlet BRI yang lebih luas," kata Sunarso. menjawab pertanyaan Anggota Komisi XI DPR, Vera Febyanthy dalam rapat dengar pendapat dengan Bank BRI, Selasa (3/2/2021).

Sunarso mengatakan pembentukan ekosistem ultra mikro ini justru akan menjaga PNM dan Pegadaian agar fokus pada bisnis model dan culture masing-masing.

Baca juga : PNM Peduli, Gerak Cepat Bantu Bencana Banjir Bandang dan Lahar Dingin Sumatera Barat

Pembentukan ekosistem ultra mikro justru akan membuat keduanya lebih efisien dari sisi cost of fund dan biaya operasional, sehingga bermanfaat pada penurunan suku bunga pinjaman bagi usaha ultra mikro.

Selain itu, dampak positif yang diakibatkan oleh peleburan ini adalah dari sisi bisnis kedua perusahan, PNM dan Pegadaian.

Baca juga : PNM Sosialisasikan Program Mekaar Pada Tokoh Masyarakat dan Pemuka Agama Serang

Suku bunga, kata Sunarso, bisa diturunkan dengan dua cara. Pertama adalah excess likuiditas dari BRI yang rata-rata setiap hari senilai Rp150 triliun dan ditempatkan di money market dengan yield 3 persen. Pegadaian dan PNM sendiri sumber pendanaan dari loan instrument masih di atas 5 persen.

"Jadi, kalau bisa mendapatkan pendanaan dari BRI secara langsung atau dengan cara mereka issue instrument, tapi bunganya lebih rendah karena dijamin oleh BRI," terangnya.

Sunarso mengatakan penurunan suku bunga yang bisa ditransferkan kepada masyarakat memang tidak besar. Dia menyebut suku bunga pinjaman PNM bisa turun 3 persen, sedangkan Pegadaian sekitar 1,5 persen.

"Tapi kalau dibandingkan dengan eksisting, mereka ambil dari rentenir pagi 4 sore dibalikin 6, kemudian kalau dihitung per tahun suku bunganya bisa 100 persen sampai 500 persen. Dari survei kami, [bunga] pembiayaan dari yang formal pun lebih tinggi," imbuhnya.*

 

 
Artikel Terkait
Aksi PNM Peduli Serahkan Sumur Bor Untuk Warga Indramayu Dan Tanam Mangrove Rhizophora
PNM Peduli, Gerak Cepat Bantu Bencana Banjir Bandang dan Lahar Dingin Sumatera Barat
PNM Sosialisasikan Program Mekaar Pada Tokoh Masyarakat dan Pemuka Agama Serang
Artikel Terkini
Dikunjungi Menko PMK dan Mensos, Masyarakat Korban Banjir Bandang dan Longsor Terima Bantuan Dari Presiden Joko Widodo
Direktur Indo Barometer M Qodari dan Demokrat Tanggapi Gugatan Uji Materi Dr Audrey Agar Pelantikan Prabowo Dipercepat
Mungkinkan Pelantikan Presiden dan Wapres Terpilih Bisa Dipercepat? Simak Penjelasannya!
WWF ke-10 di Bali, Deklarasi Menteri Resmi Diadopsi 133 Negara dan Organisasi Internasional
Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Maybrat Lakukan Study Tour ke Minahasa Tenggara
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas