INDONEWS.ID

  • Jum'at, 12/02/2021 05:54 WIB
  • Presiden Swiss sebut Indonesia mitra penting di Asia

  • Oleh :
    • luska
Presiden Swiss sebut Indonesia mitra penting di Asia

Swiss, INDONEWS.ID - Referendum nasional Swiss untuk Indonesia EFTA CEPA (IE CEPA) tinggal 25 hari lagi. Pihak penentang dan pendukung IE CEPA sibuk melakukan kampanye dalam berbagai bentuk yaitu tulisan di media, webinar, konperensi pers, pernyatan di medsos dan lainnya. Presiden Swiss yang juga merangkap Menteri Ekonomi Swiss memimpin langsung kegiatan kampanye untuk mendukung IE CEPA. Dalam setiap kesempatan kampanye atau debat publik, Presiden Swiss Guy Parmelin menyatakan Indonesia adalah salah satu negara Asia yang memiliki potensi ekonomi besar dan mitra penting bagi Swiss. Presiden Swiss juga mengatakan bahwa Swiss memerlukan mitra ekonomi seperti Indonesia yang memiliki potensi dagang dan investasi yang sangat besar.

Kedutaan Besar RI (KBRI) Bern secara terus menerus melakukan pertemuan dengan sejumlah pihak terkait terutama Pemerintah Swiss dan asosiasi bisnis untuk memberikan informasi lebih lengkap mengenai kemajuan aspek sustainability dalam pengelolaan sawit di Indonesia. Webinar terbaru yang diadakan KBRI Bern adalah dengan Kadin Saint Gallen, kanton di wilayah timur Swiss. Kegiatan ini juga bekerjasama dengan Economiesuisse, asosiasi pengusaha terbesar di Swiss. Lebih dari 100 peserta sebagian besar pengusaha serta kalangan lain di Swiss ikut dalam diskusi tersebut. Webinar ini berakhir dengan kesimpulan bahwa IE CEPA penting bagi perekonomian Swiss dan Indonesia. Dalam masa 
krisis akibat COVID 19 ini perlu ada terobosan baru untuk meningkatkan perdagangan dan investasi dan IE CEPA adalah salah satu kesempatan yang harus dimanfaatkan.

Baca juga : Besok Akan Diluncurkan GovTech, Menteri PANRB: Langkah Akselerasi Transformasi Digital Indonesia

KBRI Bern sebelumnya mengadakan kegiatan serupa dengan Kadin Jenewa, Swiss Asian Chamber of Commerce di Zurich dan Kadin Basel di wilayah utara Swiss. Untuk mendukung semua upaya 
kampanye mendukung IE CEPA, sejumlah informasi dan data terkini mengenai perkembangan  pengelolaan sawit Indonesia telah disampaikan kepada berbagai pihak di Swiss.

Untuk memberikan jawaban atas semua isu yang diangkat oleh pihak penentang IE CEPA terutama 
minyak sawit Indonesia, KBRI Bern telah meluncurkan sebuah blog Palm Oil Indonesia dalam bahasa Inggris, Jerman dan Perancis yaitu indonesiainswiss.com. Blog ini telah tersebar ke berbagai kalangan di Swiss atas bantuan Economiesuisse dan SECO. Pihak pendukung IE CEPA memberikan sejumlah masukan untuk memperbaiki konten blog tersebut.

Baca juga : Kebangkitan Nasional, Momentum Meraih Kedaulatan Melalui Indonesia Cerdas

Selain itu sebuah universitas terkemuka di Swiss yaitu ETH Zurich yang memiliki program palm oil 
Indonesia memuat sejumlah artikel dan wawancara dengan media setempat. Para peneliti dan guru besar di universitas ini menyatakan bahwa program sustaimability di Indonesia harus didukung untuk 
memproduksi minyak sawit yang berkelanjutan.

Kebutuhan minyak sawit yang merupakan bagian dari sebagian besar produk makanan tidak bisa digantikan oleh minya nabati lainnya. Disamping kegiatan kampanye yang silih berganti dari kedua kubu, pihak media setempat juga sibuk  mengadakan jajak pendapat publik atas IE CEPA. Dengan jumlah responden sekitar 15 ribu berdasarkan variabel demografi, geografi, and politik hasil sementara masih didominasi oleh pendukung IE CEPA, namun terdapat 13% responden yang belum bersikap dan akan menjadi swing voters dalam perkembangan nanti. 

Baca juga : Wujudkan Indonesia Emas 2045 Sektor Air, Menteri Basuki: Kuncinya pada Reformasi Kelembagaan

Duta Besar RI Bern Muliaman Hadad dalam beberapa kesempatan pertemuan menyatakan bahwa IE CEPA akan membawa peluang besar untuk meningkatkan hubungan ekonomi kedua pihak. “Tanpa IE CEPA saja, Indonesia sudah surplus USD 2,2 milyar dalam perdagangan bilateral dengan Swiss tahun 2020” ujar Muliaman. Jumlah ini diperkirakan akan melonjak bila IE CEPA mulai berlaku nanti dimana lebih 90% tarif masuk untuk produk Indonesia ke Swiss dikurangi. Indonesia lebih dahulu menyelesaikan CEPA dengan Swiss dan negara anggota EFTA lainnya dibandingkan dengan Vietnam dan Malaysia yang masih dalap tahap negosiasi. (Lka)

Artikel Terkait
Besok Akan Diluncurkan GovTech, Menteri PANRB: Langkah Akselerasi Transformasi Digital Indonesia
Kebangkitan Nasional, Momentum Meraih Kedaulatan Melalui Indonesia Cerdas
Wujudkan Indonesia Emas 2045 Sektor Air, Menteri Basuki: Kuncinya pada Reformasi Kelembagaan
Artikel Terkini
Besok Akan Diluncurkan GovTech, Menteri PANRB: Langkah Akselerasi Transformasi Digital Indonesia
Rapat Persiapan Pengamanan Pemilihan Kepala Daerah 2024 di Kabupaten Maybrat
Alumni SMA Teladan Angkatan 76 Gelar Silaturahmi dan Bagikan Kue Ulang Tahun
SMP Negeri Turiscain Outing Class di Pos Turiscain Satgas Yonif 742/SWY Perbatasan RI-RDTL
5 Tahun Cleanup, Siap Ekspansi ke berbagai Kota
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas