INDONEWS.ID

  • Minggu, 07/03/2021 19:45 WIB
  • Demi Alasan Moral, Jenderal Bintang Empat Ini Tolak Ketika Ditawari Lengserkan AHY

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Demi Alasan Moral, Jenderal Bintang Empat Ini Tolak Ketika Ditawari Lengserkan AHY
Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo mengaku pernah ditawari seseorang untuk memimpin Demokrat dengan cara melengserkan AHY. Skenario yang mirip yang dilakukan Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko.

"Banyak yang bertanya pada saya, Bapak juga digadang-gadang menjadi (ketum Demokrat). Ya saya bilang siapa sih yang enggak mau partai dengan (suara) 8 persen kalau enggak salah. Besar kan. Pernah presiden dan segala macam," ucap Gatot dalam Youtube Bang Arief, yang diposting ulang di IG Gatot, dikutip Minggu (7/3).

Baca juga : Gatot Nurmantyo: Pemerintah Telah Mengkooptasi Negara

Dalam obrolan itu, Gatot ditawari skenario ganti AHY dengan cara lebih dulu mendorong mosi tidak percaya pada AHY. Setelah itu baru diganti.

"Setelah AHY turun, baru pemilihan. Bapak pasti deh begini-begini`. Oh begitu ya," lanjutnya.

Baca juga : Alasan Gatot Nurmantyo Sebut Jenderal Andika Perkasa Bukan Panglima Bodoh

Tapi, Gatot langsung menolak tawaran itu. Dia teringat jasa SBY saat menjabat presiden, pernah mempercayakan kepadanya jabatan Pangkostrad dan Kepala Staf Angkatan Darat (Ksad).

"Gini loh, saya ini bisa naik bintang 1 bintang 2 taruhlah itu biasa. Tapi kalau saya naik bintang 3, itu presiden pasti tahu. Kemudian jabatan Pangkostrad, pasti presiden tahu. Apalagi presidennya tentara waktu itu Pak SBY. Tidak sembarangan," bebernya.

Presidium KAMI itu cerita saat itu dia dipanggil SBY ke istana dan diberikan kepercayaan akan diangkat sebagai KSAD. SBY berpesan: `laksanakan tugas dengan profesional, cintai prajuritmu dan keluarga dengan segenap hati dan pikiranmu`.

Baca juga : Menohok! Kisruh AD/ART Demokrat, Yusril Minta Mahfud MD Bersikap Netral

"Apakah iya saya dibesarkan oleh 2 presiden, satu Pak SBY, satu lagi Pak Jokowi, terus saya balasnya dengan mencongkel anaknya?" tegas Gatot.

Saat itu, Gatot langsung menolak tawaran itu karena tak sesuai dengan kata hatinya. Dia menolak sejarah yang akan mencatatnya sebagai orang yang tak bermoral.

"Value apa yang akan saya berikan kepada anak saya? Waduh itu anak enggak beradab tuh. Sudah dijadikan Ksad sama ini (SBY), anaknya menjabat malah digantiin, malah dihabisin, untuk yang lebih besar lagi," tuturnya.

"Saya bilang, saya terima kasih, tetapi moral etika saya tidak bisa terima dengan seperti itu. Akhirnya, `Pak kan..`, sudahlah, enggak usah bicara lagi saya bilang. Saya tidak," tegasnya.

Artikel Terkait
Gatot Nurmantyo: Pemerintah Telah Mengkooptasi Negara
Alasan Gatot Nurmantyo Sebut Jenderal Andika Perkasa Bukan Panglima Bodoh
Menohok! Kisruh AD/ART Demokrat, Yusril Minta Mahfud MD Bersikap Netral
Artikel Terkini
Tanggapi Tuduhan Ade Pencuri, Lawyer Gaul: gak Cocok sama Faktanya
Terus Bermanuver Menuju Pilkada NTT, Cagub Ardy Mbalembout dan Irjen Jonny Asadoma Gelar Pertemuan Tertutup di Jakarta
Tamini Square Gelar Festival Soto dan Masakan Nusantara
Dituduh Curi Iphone, Ade Laporkan AA ke Polres Jaksel
PNM Terus Bekali Nasabah dengan Teknologi Digital
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas