INDONEWS.ID

  • Minggu, 28/03/2021 15:36 WIB
  • PP PMKRI Desak BIN dan BNPT Ungkep Aktor Intelektual Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar

  • Oleh :
    • Mancik
PP PMKRI Desak BIN dan BNPT Ungkep Aktor Intelektual Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar
Konferensi Pers PP PMKRI menyikapi bom diri yang terjadi di Gereja Katedral, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan.(Foto:Istimewa)

Jakarta, INDONEWS.ID - Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PP PMKRI), mendesak pihak kepolisian, Badan Intelijen Negara (BIN) dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk segera mengungkap aktor intelektual dibalik peristiwa bom diri yang terjadi di kompleks Gereja Katolik Katedral, Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan. Kejadian yang terjadi sekitar Pukul 10.30 Wita dipastikan telah mengganggu ketenangan umat dalam melaksanakan ibadah.

Ketua PP PMKRI Benidiktus Papa dalam keterangan persnya kepada media mengatakan, pihak kepolisian terutama Badan Intelijen Negara (BIN) dan BNPT, sangat penting dan perlu segera mengungkap aktor intelektual dibalik kejadian bom diri yang terjadi tepat di area Gereja Katolik Katedral, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Hal ini penting untuk mengungkap motif, bentuk dan tujuan para pelaku melakukan tindakan tidak terpuji tersebut.

Baca juga : Membaca Kerja Sama Trilateral Antara AS, Jepang dan Filipina dalam Konteks Geopolitik Asia Pasifik

"Berhubung akhir-akhir ini telah terjadi penangkapan terorisme oleh pihak kepolisian di beberapa tempat, tentu PP PMKRI tidak ingin menduga-duga motif peristiwa bom diri yang terjadi di kompleks Gereja Katolik Katedral Makassar. Kita serahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian, BIN bersama BNPT untuk mengungkap motif, dan aktor intelektual dibalik kejadian bom diri ini," kata Beni dalam keterangan persnya kepada media di Margasiswa PP PMKRI, Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu,(28/03/2021)

Peristiwa bom bunuh diri yang terjadi di kompleks Gereja Katolik Katedral Makassar, lanjut Beni, merupakan satu tindakan tidak terpuji dan wajib dikutuk oleh seluruh warga bangsa. Kejadian ini telah menggangu ketenangan dan rasa aman bagi umat dalam melaksanakan ibadah.

Baca juga : Polri Catat 254 Kecelakaan Selama Operasi Ketupat Lebaran 2024, 45 Orang Meninggal Dunia

Kejadian yang terjadi menjelang memasuki pekan suci hari raya Paskah bagi Umat Katolik ini, harus menjadi peringatan keras bagi pihak kepolisian, BIN dan BNPT untuk menelusuri secara lebih lanjut latar belakang bom bunuh diri. Pihak kepolisian juga sedapat mungkin memastikan bahwa umat Katolik dapat merayakan Paskah pada tahun ini dengan aman tanpa gangguan apapun.

Pada kesempatan tersebut, Beni secara tegas meminta kepada Presiden Joko Widodo untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh upaya penanganan tindakan terorisme selama ini. Upaya evaluasi ini sangat mendesak untuk menata ulang dan mencegah kejadian serupa terjadi di seluruh wilayah Indonesia.

Baca juga : KORPRI Minta TNI/POLRI yang Masuk ke Jabatan ASN Agar Diatur Ketat dalam PP Manajemen ASN

"Kami meminta kepada Presiden Republik Indonesia Joko widodo untuk mengevaluasi penanganan terorisme selama ini, yang kita tahu dikerjakan oleh pihak-pihak antara lain BIN, Polri dan BNPT, tentu dalam rangka memperkuat kembali mencegah kejadian yang serupa terulang kembali," tegas Beni.

Berikut Pernyataan Lengkap PP PMKRI menyikapi Bom Diri di Depan Gereja Katedral Makassar

1.Mengutuk keras tindakan terror yang terjadi hari ini di depan Gereja Katedral, Makassar. Dimana ini terjadi ketika umat sedang merayakan minggu palma sebagai bagian dari pekan suci paskah umat kristiani.

2.Meminta kepada seluruh kader PMKRI se-tanah air bersama seluruh stakeholder terkait turut mengambil bagian dalam menciptakan rasa aman dan tenang bagi masyarakat. Turut juga membantu keamanan dan ketenangan di sekitaran lingkungan rumah ibadah yangmana menjadi target-target terjadinya bom bunuh diri.

3.Meminta kepada pihak Kepolisian Daerah (Kapolda), Panglima Kodam (Pangdam), Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), Panglima TNI, Badan Intelejen Negera (BIN), dan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) segera mengusut tuntas kejadian ini, membongkar motif dibalik ledakan bom bunuh diri, dan dugaan adanya jaringan teroris dibalik terjadinya ledakan bom bunuh diri ini.

4.Meminta kepada pihak kepolisian dan seluruh stakeholder terkait segera menciptakan rasa aman dan tenang di masyarakat. Memastikan aktivitas masyarakat dapat berjalan dengan baik dan lancar.

5.Meminta kepada Presiden untuk segera mengavaluasi terhadap kinerja pihak-pihak yang terkait dengan penanggulangan teroris seperti Polri, TNI, BIN, dan BNPT. Memperkuat kembali gerakan dalam mengantisipasi kejadian serupa.

6.Salah tujuan dari tindakan terorisme adalah menciptakan ketakutan dan ketidakpercayaan di masyarakat. Oleh karena itu, kami meminta kepada seluruh masyarakat Indonesia agar tidak terlalu terpengaruh dengan kejadian ini, tetap perkuat solidaritas satu sama lain, pro aktif menjaga ketenangan dan keamanan bersama.*(ME)

 

 

 

Artikel Terkait
Membaca Kerja Sama Trilateral Antara AS, Jepang dan Filipina dalam Konteks Geopolitik Asia Pasifik
Polri Catat 254 Kecelakaan Selama Operasi Ketupat Lebaran 2024, 45 Orang Meninggal Dunia
KORPRI Minta TNI/POLRI yang Masuk ke Jabatan ASN Agar Diatur Ketat dalam PP Manajemen ASN
Artikel Terkini
Kenal Pamit` Kadispenau, Sederhana namun Meriah
Inspeksi Mendadak Pj Bupati Maybrat Ungkap Kondisi Memprihatinkan di Kantor Distrik Aifat Utara
Pj Bupati Maybrat Tinjau Puskesmas Aifat Utara, Puji Kinerja Dalam Penanganan Alergi Rabies
Pj Bupati Maybrat dan Kapolres Tandatangani NPHD, Dukung Penerimaan Bintara Polri dari Maybrat
Kunjungan Pj Bupati Maybrat ke SMAN 1 Aifat Raya Ungkap Kekurangan Guru dan Data Siswa yang Tidak Akurat
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas