INDONEWS.ID

  • Minggu, 11/04/2021 21:20 WIB
  • IPB University: Butuh Penguatan Kerja Sama Ekonomi Indonesia-Malaysia

  • Oleh :
    • very
IPB University: Butuh Penguatan Kerja Sama Ekonomi Indonesia-Malaysia
Prof Hermanto Siregar, Ahli Ekonometrik IPB University. (Foto: Ist)

Bogor, INDONEWS.ID -- Prof Hermanto Siregar, Ahli Ekonometrik IPB University mengatakan bahwa saat ini dibutuhkan penguatan kerjasama ekonomi antara Indonesia dan Malaysia. Penguatan tersebut bisa berupa penyediaan dan distribusi vaksin COVID-19 yang mampu mengurangi ketakutan dan ketidakpastian bisnis, serta membantu memulihkan ekonomi.

“Selain itu, hal lain yang harus ditingkatkan adalah arus investasi di antara kedua negara atau di antara negara-negara ASEAN. Perdagangan bilateral antara Indonesia dan Malaysia juga harus ditingkatkan, terutama produk-produk yang dihasilkan oleh Usaha Kecil Menengah (UKM),” jelasnya dalam webinar "Economics and Education Situations During and Post COVID-19 Pandemic Within The Framework of Indonesia Malaysia Bilateral Relations", Kamis (8/4).

Karena itu, katanya, pariwisata, pelajar/pendidikan dan hubungan budaya antar negara harus ditingkatkan. Diskriminasi yang semakin meresahkan terhadap minyak sawit, Indonesia dan Malaysia sebagai produsen dan eksportir minyak sawit mentah terkemuka dunia, harus meningkatkan kerjasama melalui Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC).

Baca juga : Terinspirasi Langkah Indonesia, Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

“Dan terakhir adalah adanya kebijakan yang lebih sinkron antara kedua negara terkait perdagangan internasional komoditas/produk pertanian, termasuk Crude Palm Oil (CPO) dan karet alam,” jelasnya.

Kegiatan yang terselenggara berkat kerjasama antara Asosiasi Profesor Indonesia (API) dan Akademi Profesor Malaysia (APM) ini membahas sektor ekonomi dan pendidikan yang terdampak COVID-19.

Baca juga : Dampak Perang Iran-Israel Bagi Sejumlah Kebijakan di Dalam Negeri

Kedua sektor tersebut membutuhkan pengkajian beserta alternatif solusi oleh ahli yang memiliki kapabilitas.

"Saya ingin menyampaikan terimakasih dan penghargaan kepada Prof Jamal Othman dari Akademi Profesor Malaysia (APM) yang telah menghubungi saya di akhir tahun 2020. Beliau menyampaikan keinginannya agar APM dan API dapat menyelenggarakan webinar untuk membahas permasalahan ekonomi dan pendidikan negara di masa pasca COVID-19 dalam rangka kerjasama dua negara yang bersahabat baik ini," terang Prof Ari Purbayanto, Ketua API yang juga Guru Besar IPB University dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK).

Sementara itu, Prof Dato` Sri Ts Dr Daing Mohd Nasir, Kepala APM dan Guru Besar Universiti Putera Malaysia (UPM) dalam sambutannya mengatakan bahwa pandemi adalah fenomena global yang menimpa semua negara. Pandemi ini memberikan manfaat pengalaman yang sangat berpengaruh terhadap derajat keberagaman sosial kita.

“Hal ini menarik untuk disikapi, karena telah banyak mempengaruhi kedua negara kita yaitu Malaysia dan Indonesia," tuturnya. (Very)

Baca juga : Dampak Perang Global, Ini Tantangan Kebijakan Ekonomi ke Depan
Artikel Terkait
Terinspirasi Langkah Indonesia, Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR
Dampak Perang Iran-Israel Bagi Sejumlah Kebijakan di Dalam Negeri
Dampak Perang Global, Ini Tantangan Kebijakan Ekonomi ke Depan
Artikel Terkini
BNPP Bersama K/L Susun Bahan Masukan Renaksi Tahun 2025 Terkait Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan Laut
Raih Juara Dua "SPM Awards 2024", Pj Bupati Karanganyar: Tujuan Kami Bukan Penghargaan, Ini Hanya Bonus
Ini 5 Fitur Unggulan iPhone 15 Pro Max yang Perlu Anda Ketahui
Pj Bupati Maybrat hadiri Gala Dinner Peringatan Hari Otonomi Daerah XXVIII Tahun 2024
Menteri ATR/Kepala BPN Lakukan Peninjauan ke STPN untuk Menyapa Langsung Seluruh Taruna dan Taruni
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas