INDONEWS.ID

  • Kamis, 15/04/2021 11:30 WIB
  • Disebut-sebut Kena Reshuffle, PDIP: Nadiem Banyak Buat Terobosan Demi Pendidikan

  • Oleh :
    • very
Disebut-sebut Kena Reshuffle, PDIP: Nadiem Banyak Buat Terobosan Demi Pendidikan
Anggota DPR PDI Perjuangan, Andreas Hugo Pareira. (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID -- Isu reshuffle kembali menghangat. Tenaga Ahli Utama KSP Ngabalin sempat menyebut bahwa Presiden Jokowi akan melantik Mendikbud Ristek yang baru.

Pernyataan ini memunculkan pertanyaan apakah Mendikbud Nadiem Makarim bakal kena reshuffle.

Baca juga : Terus Bermanuver Menuju Pilkada NTT, Cagub Ardy Mbalembout dan Irjen Jonny Asadoma Gelar Pertemuan Tertutup di Jakarta

Namun, sejumlah anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) menilai Nadiem Makarim harusnya dipertahankan sebagai Mendikbud Ristek.

Anggota DPR Fraksi PDIP Andreas Hugo Pareira misalnya menilai bahwa Nadiem harusnya tak kena reshuffle, karena sudah banyak terobosan yang dilakukan demi pendidikan di Indonesia.

Baca juga : PNM Terus Bekali Nasabah dengan Teknologi Digital

"Sebagai anggota Komisi X saya melihat selama ini kinerja Nadiem Makarim bagus-bagus saja. Bahkan dengan Nadiem sedang mempersiapkan terobosan-terobosan dalam dunia pendidikan dengan Merdeka Belajar, Kampus Merdeka dan peningkatan status guru-guru honorer," kata Andreas dalam keterangannya, Kamis (15/4).

Oleh karena itu, saat ini, kata Andreas, tidak ada urgensi untuk mengganti Nadiem dari posisinya. Andreas mengatakan, apa yang sudah dikerjakan Nadiem saat ini harus dilanjutkan.

Baca juga : Dianggap "Lahan Tak Bertuan", Sekolah Sering Jadi Tempat Penyemaian Ideologi Radikal

"Reshuffle ini tidak ada kaitan dengan kinerja menteri apalagi Mendikbud. Justru Mendikbud akan diberi tanggung jawab tambahan yaitu mengkoordinir riset pendidikan," tambahnya seperti dikutip Kumparan.com.

Politikus PDIP ini juga menegaskan bahwa reshuffle saat ini berkaitan dengan penggabungan Ristek ke Kemdikbud, dan pembentukan kementerian baru yaitu Kementerian Investasi.

Menurut dia, Ristek dikoordinasi di bawah BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) yang merupakan lembaga negara setingkat kementerian. Hal itu sama seperti BKPM, BNPB atau BKN. Di sisi lain, riset pendidikan oleh Perguruan Tinggi ada di bawah koordinasi Kemdikbud.

Sebelumnya, Anggota Komisi X DPR Fraksi PDIP Putra Nababan juga menilai tak ada alasan untuk mengganti Nadiem.

Putra juga menyebutkan sejumlah terobosan yang dibuat Nadiem. Misalnya, Merdeka Belajar yang langsung menghapus Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN), mengganti Ujian Nasional (UN), melakukan penyederhanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan mengatur kembali Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).

"Menghapus UN menjadi kebijakan pertama Mas Menteri dan menggantinya dengan asesmen nasional. Dengan sistem asesmen, maka sekolah bisa melakukan evaluasi terhadap siswanya termasuk evaluasi sistem pembelajaran yang berlaku di sekolah tersebut. Ini tentunya menghapus diskriminasi yang tercipta akibat UN selama ini," ujarnya. (Very)

Artikel Terkait
Terus Bermanuver Menuju Pilkada NTT, Cagub Ardy Mbalembout dan Irjen Jonny Asadoma Gelar Pertemuan Tertutup di Jakarta
PNM Terus Bekali Nasabah dengan Teknologi Digital
Dianggap "Lahan Tak Bertuan", Sekolah Sering Jadi Tempat Penyemaian Ideologi Radikal
Artikel Terkini
Tanggapi Tuduhan Ade Pencuri, Lawyer Gaul: gak Cocok sama Faktanya
Terus Bermanuver Menuju Pilkada NTT, Cagub Ardy Mbalembout dan Irjen Jonny Asadoma Gelar Pertemuan Tertutup di Jakarta
Tamini Square Gelar Festival Soto dan Masakan Nusantara
Dituduh Curi Iphone, Ade Laporkan AA ke Polres Jaksel
PNM Terus Bekali Nasabah dengan Teknologi Digital
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas