INDONEWS.ID

  • Selasa, 20/04/2021 13:30 WIB
  • Mengenal 4 Kartini Masa Kini, Alumni SMAN3 Jakarta di Bidang Kesehatan

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Mengenal 4 Kartini Masa Kini, Alumni SMAN3 Jakarta di Bidang Kesehatan
Prof Dr. drg. Melanie Sudono, Prof. Dr. dr. Jenny Bashiruddin, Dr. dr. Lies Dina Liastuti, Sp.JP(K), MARS dan dr. Prasna Pramita, Sp.PD-KAI., MARS, FINASIM

Sosok, INDONEWS.ID - Sejak Kartini wafat pada September 1904 silam atau sekitar 107 tahun yang lalu, kini perempuan Indonesia terus maju dan makin tangguh memperjuangkan keseteraan gender, kesetaraan kesempatan untuk mengejar dan mewujudkan cita-citanya.

Dalam tulisan lanjutan seri ini, MEDIA INDONEWS.ID menghadirkan empat (4) sosok alumni Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Teladan Jakarta yang berkiprah di bidang kesehatan.

Baca juga : Jejak Alumni FISIP UI, Sastrawan Akmal Nasery: FISIP UI Menempa dan Mengembangkan Wawasan Saya

Untuk diketahui, sekolah ini akan merayakan ulang tahunnya ke-68 pada 24 Oktober mendatang. Dalam usianya itu, sekolah ini telah melahirkan banyak tokoh mulai dari selebriti, hingga pejabat.

Termasuk empat di antaranya Prof Dr. drg. Melanie Sudono, Prof. Dr. dr. Jenny Bashiruddin, Dr. dr. Lies Dina Liastuti, Sp.JP(K), MARS dan dr. Prasna Pramita, Sp.PD-KAI., MARS, FINASIM

Baca juga : Pemred Asri Hadi Doakan Penyanyi Fryda Lucyana Segera Pulih dari Covid-19

Melanie Sadono

Sosok kelahiran Lirik Riau ini memiliki nama lengkap Prof. Dr. drg. Melanie Sadono Djamil, MBiomed.  Ia pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisaksi.  Saat ini, sosok yang merupakan Guru Besar FKG Usakti ini dipercayakan menjadi anggota Konsil Kedokteran Gigi 2020-2025. 

Baca juga : Profil Kompol Malvino, Perwira Polisi Sukses Bongkar Kasus Narkoba Berton-ton

Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) adalah yang berwenang memberikan tanda tangan STR (Surat Tanda Registrasi) untuk dokter gigi yang akan praktek.

Selain itu, di bidang organiasi, anak kedua dari dua bersaudara dari ayah H R Sri Sadono Brodjoloekito dan ibu Hj Elly Syawalidar ini juga dipercayakan menjabat sebagai Ketua Konsil Kedokteran Gigi Indonesia hingga 2025.

Chairperson of Anti-corruption Education of the Board of Professors. Universitas Trisakti. Ketua Pendidikan Anti-Korupsi Dewan Professor Tri Sakti ini meraih gelar doktor dalam bidang Ilmu Kedokteran Gigi FKG UI dengan predikat Cum Laude dengan disertasi berjudul "Studi Biologis Ekstrak Batang Gelagah (Saccharum Spontaneum)" sebagai bahan pemutih gigi.

Dari hasil penelitian dokter yang lulus sekolah kedokteran pada 1985 ini disimpulkan bahwa gelagah bisa menjadi bahan pemutih gigi dan tidak mengandung bahan kimia.

Mantan Wakil Ketua Pendidikan dan Riset pada Dewan Pimpinan Pusat Gabungan Pengusaha Jamu dan Obat Tradisional Indonesia - (GP Jamu) ini juga menjabat sebagai Direktur Rumah Sakit Gigi Mulut, FKG Universitas Trisakti.

Setelah menamatkan pendidikan menengah atas dari SMAN3 Teladan Jakarta, dokter kelahiran 16 Agustus 1960 di Lirik Riau ini menyelesaikan pendidikan S1 di FKG Universitas Trisakti dan lulus tahun 1985.

Selanjutnya, ia diberi kesempatan untuk bisa menamatkan pendidikan berkelanjutan di S2 Biokimia FK UI pada 1997. Kemudian pada 2001 masih diberi kesempatan kembali untuk meneruskan pendidikan S3 di FKG UI.

Setelah lulus S3 tahun 2004, Ia dikukuhkan menjadi Guru Besar pada bidang Ilmu Biokimia di FKG Universitas Trisakti.

Dokter Melanie juga meruoakan Komisaris Independen Mayapada Hospital, memiliki praktik klinik pribadi Melanie Sadono Dental Clinic.

Ia aktif di beberapa organisasi dan menjadi Treasurer hingga jabatan President di IADR (International Association of Dental Research) for South East Division IADR Indonesia Section.

Member of Indonesian Dental Association since 1986, Member of the Indonesian Biochemistry and Molecular Biology since 1992 dan Ketua Konsil Kedokteran Gigi 2020-2025.

Pada 2006, ia masuk dalam Tim Perumus Rapat Kerja Renstra dan Sarlita II FKG Usakti dan menjadi Anggota Tim Penyusun Buku Petunjuk Teknis (JUKNIS) Pelaksanaan Pendidikan Sarjana Kedokteran Gigi 2006-2007

Selama 2006-2011, Ia menjadi Reviewer Universitas Trisakti. Pada 2005, Prof Melanie menjadi Anggota Tim Persiapan Pembukaan Program Magister Ilmu Kedokteran Gigi Bidang Biomedis Oral FKG Usakti. 

Beberapa penghargaan yang pernah diterimanya antara lain Satya Lencana Award in Society. Supervisor in 2004 Tsunami-Aceh relief dari President Republik  Indonesia pada September 2006, Most Valuable Expert by Parents Guide pada 2008, dan Puteri Remaja Indonesia – Miss Teenage Princess Pageant Indonesia - 1976 

Prof Jenny

Profesor Dr. Jenny Bashiruddin adalah seorang dokter spesialis THT kelahiran Pekalongan, 11 Januari 1958.

Selepas tamat dari SMAN3 Teladan Jakarta, Prof Jenny menyelesaiakan pendidikan kedokteran dan lulus sebagai dokter umum dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada tahun 1982.

Kemudian melanjutkan pendidikan spesialis THT dan meraih gelar SpTHT dari Universitas Indonesia pada tahun 1994.

Selanjutnya pada 2002, ia meraih gelar doktoral dari Fakultas Kedokteran Univeritas Indonesia.

Kemudia menjadi Konsultan Neuro-othologist/ENT surgeon, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada 2007.

Dua tahun kemudian, Jenny dikukuhkan menjadi Guru Besar bidang bidang THT pada 2009. Sejak saat itu, nama Jenny resmi dilengkapi dengan gelar Prof. Dr. dr. Jenny Bashiruddin, Sp.THT-KL(K).

Berbagai pelatihan dalam dan luar negeri pernah diikuti oleh sosok kelahiran 11 Januari 1958 ini antara lain Ventibuler di Gans Intitute Florida USA, Neunotologi di Royal Hospital London, Andiologi di Singapore.

Prof Jenny juga aktif di berbagai organisasi kedokteran seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Persatuan Ahli THT Indonesia (PERHATI), Ikatan Dokter Kesehatan Kerja Indonesia (IDKI), Hearing International (HI), International Society of Audiology (ISA).

Selain itu, Prof Jenny juga tercatat pernah menjadi Research Coordinator in Ear, Nose, and Throat, FKUI (2004-2008), Head of Neuro-otology division, ENT department, FKUI (2004–2008),

Ia juga pernah menjadi Finance and administration coordinator in Medical Education Department FKUI dan Vice Chairman of Indonesia Association of Otorhynolaringology.

Lies Dina Liastuti

Pada Rabu 23 Mei 2018 lalu, Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, SpM(K) kala itu melantik dr. Lies Dina Liastuti, SpJP(K), MARS, sebagai Direktur Utama RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM).

Dr. dr. Lies Dina Liastuti, Sp.JP(K), MARS merupakan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah.

Saat dilantik, sosok kelahiran Surabaya, 5 Februari 1963 ini tercatat masih aktif sebagai staf pengajar di FKUI-RSJPD Harapan Kita.

Selepas tamat dari SMAN3 Teladan Jakarta, Dr. Lies menrampungkan program pendidikan kedokteran dari FKUI dan lulus dengan gelar Dokter Umum pada 1987.

Sementara Program Pendidikan Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah (SpJP) diselesaikannya dari FKUI pada tahun 1995.

Selanjutnya, pada 2013, Lies meraih gelar (S2) Magister Administrasi Rumah Sakit dari FKM UI.

Beberapa jabatan penting diraihnya antara lain menjadi Direktur Umum dan Sumber Daya Manusia Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta selama 2007 hingga 2010.

Sejak 2010 hingga 2016, masih di Rumah Sakit yang sama, Lies menjadi Direktur Penunjang RS Harapan Kita.

Ia lalu dipindahkan ke Rumah Sakit Dharmais dan menjadi Direktur Medik selama 2016 hingga 2018.

Saat ini, Lies menjadi Direktur Utama RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo sejak 2018.

Prasna Pratama

Dokter Prasna Pramita, Sp.PD-KAI., MARS, FINASIM adalah seorang Dokter Spesialis Penyakit Dalam.

Konsultan Alergi Imunologi yang aktif melayani pasien di RS Mayapada Jakarta Selatan, RS Puri Cinere, dan RSIA Brawijaya Antasari.

Ia menyelsaikan pendidikan tingkat atasnya dari SMAN3, Setiabudi, Jakarta pada 1985. Selanjutnya, ia menempuh pendidikan kedokteran dari
FKUI dan lulu pada 1993.

Ia menyelesaikan program pendidikan Penyakit Dalam I dari universitas yang sama pada 2006 serta Program Pendidikan Spesialis 2 Alergi Imunologi pada 2016.

Sementara Program Pasca Sarjana Manajemen Rumah Sakit diperolehnya dari Universitas Respati pada 2011.

Dokter kelahiran Jakarta 17 Agustus 1967 ini telah berpraktek di beberapa rumah sakit.

Saat ini ia aktif menjadi dokter asisten di Klinik Alergi dan Imunologi Jakarta, dokter penyakit dalam di Brawijaya Women & Children Hospital, dokter Penyakit Dalam dan Konsultan Alergi dan Imunologi di Premier Hospital Bintaro.

Dokter Prasna juga tercatat aktif menjadi narasumber tentabg imunologi dan alergi di stasiun Tv Swasta.

Dokter Prasna Pramita termasuk dalam anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia.*(Rikard Djegadut).

Artikel Terkait
Jejak Alumni FISIP UI, Sastrawan Akmal Nasery: FISIP UI Menempa dan Mengembangkan Wawasan Saya
Pemred Asri Hadi Doakan Penyanyi Fryda Lucyana Segera Pulih dari Covid-19
Profil Kompol Malvino, Perwira Polisi Sukses Bongkar Kasus Narkoba Berton-ton
Artikel Terkini
Ketua Pengadilan Negeri Batusangkar Dirikan Dapur dan Pendistribusian untuk Korban Banjir Bandang Tanah Datar
Aksi PNM Peduli Serahkan Sumur Bor Untuk Warga Indramayu Dan Tanam Mangrove Rhizophora
PTPN IV Regional 4 Jambi, Bantu Beras Warga Solok
Pastikan Arus Barang Kembali Lancar, Menko Airlangga Tinjau Langsung Pengeluaran Barang dan Minta Instansi di Pelabuhan Tanjung Priok Bekerja 24 Jam
Umumkan Rencana Kedatangan Paus Fransiskus, Menteri Agama Dukung Penuh Pengurus LP3KN
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas