INDONEWS.ID

  • Sabtu, 19/06/2021 18:56 WIB
  • Jusuf Kalla Resmikan Lembaga Wakaf Paramadina, Perlu Langkah Terobosan

  • Oleh :
    • very
Jusuf Kalla Resmikan Lembaga Wakaf Paramadina, Perlu Langkah Terobosan
Jusuf Kalla pada launching peresmian yang diadakan di Aula Universitas Paramadina, pada Jumat, 18 Juni 2021. (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID -- Lembaga Wakaf Paramadina kini hadir di tengah masyarakat menyambut masa depan dengan menebarkan nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin. Lembaga itu membawa segenap harapan melalui berbagai program untuk mewujudkan pembangunan ekonomi Islam secara mandiri dan berkelanjutan.

Universitas Paramadina merupakan salah satu Perguruan Tinggi yang berasal dari wakaf melalui Yayasan Wakaf Paramadina yang didirikan sejak 1998. Tahun 2021 ini, Yayasan Wakaf Paramadina (YWP) mendirikan lembaga khusus untuk mengelola wakaf secara produktif, bernama Lembaga Wakaf Paramadina (LWP).

Baca juga : Indonesia Sambut Baik dan Dorong Kolaborasi dalam Perkuat Ketahanan Pangan melalui IDMA Exhibition dan TABADER Summit 2024

Ketua Yayasan Wakaf Paramadina, Hendro Martowardojo mengatakan LWP telah memiliki sertifikasi Nazhir Wakaf Uang dari BWI dengan nomor 3.3.00281 tertanggal 24 Mei 2021. “Dengan adanya bukti sertifikasi, LWP dapat mengumpulkan dana dari masyarakat umum dalam bentuk Wakaf Uang. Uang yang terkumpul diperuntukkan  membangun aset-aset produktif dan sebagian akan diinvestasikan. Hasil investasi akan digunakan untuk menebar manfaat lebih banyak lagi,” ujarnya di Jakarta, Jumat (18/6).

Dia mengatakan, walaupun Paramadina baru terdaftar legal sebagai Nazhir pada 2021, namun sesungguhnya YWP telah melakukan banyak aktivitas yang mengusung konsep wakaf. Seperti wakaf tanah dan gedung (aset tetap) serta wakaf profesi.

Baca juga : Nanik Yuliati, Pensiunan Guru Senang Bersama Mekaar Usahanya Berkembang

Hendro menjelaskan bahwa tidak hanya wakaf, Paramadina juga telah menjalankan filantropi dalam bentuk Baitul Mall Paramadina, Nasi Murah Paramadina (RAHMA), Paramadina Fellowship, Paramadina Sosial Responsibility (PSR).

“Kegiatan dan program sosial tersebut telah memberikan beasiswa lebih dari 500 mahasiswa S1 hingga S3, mendirikan dan  membiayai operasional 200 PAUD, memberikan ratusan beasiswa bagi anak dari keluarga tidak mampu, khususnya selama pandemi telah memberikan bantuan APD di banyak Rumah Sakit, serta menyalurkan bantuan hampir 1 Milyar rupiah kepada korban yang terdampak Covid-19,” ujarnya.

Baca juga : Soal Laka BUS PO Putera Fajar, Komisioner Kompolnal: Biar Tak Terulang Lagi, Utamakan Pencegahan dari Hulu ke Hilir

Kehadiran Lembaga Wakaf Paramadina (LWP) ditandai dengan launching peresmian yang diadakan di Aula Universitas Paramadina, pada Jumat, 18 Juni 2021. Juga dilakukan penandatanganan kerjasama LWP dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI), Bank Syariah Indonesia (BSI), dan Waqf Center for Indonesian Development and Studies (WaCIDS). 

Launching LWP dihadiri oleh Dr. (H.C.) Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla sebagai Dewan Pembina YWP dan selaku Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI), Hendro Martowardojo (Ketua Umum YWP), Prof. Dr. Didik J. Rachbini (Rektor Universitas Paramadina) Dr. Imam Saptono mewakili Badan Wakaf Indonesia (BWI), Ventje Rahardjo Soedigno, S.E., M.Ec (Ketua KNEKS), Dr. Prima Naomi, M.T.

Ketua Lembaga Wakaf Paramadina menjelaskan bahwa fokus lembaga tersebut adalah pada bidang pendidikan, ekonomi, sosial, dan dakwah. “Adapun program-program yang telah dicanangkan adalah: Program Pembangunan Kampus Baru & Masjid Paramadina beserta Wakaf Center Building, Wakaf Riset & Inkubator Binsis Mikro, Wakaf Design 1000 UMKM, Beasiswa Full S1 untuk 100 Santri Binaan, Beasiswa Full S2 untuk 50 Takmir Masjid & Nazhir, Rahma 1000 Bantuan Gizi dan Pendidikan Bagi Anak Jalanan, Bantuan Covid 500 Guru PAUD & Madrasah serta berbagai program lainnya,” katanya.

Dalam sambutannya Wakil Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) Dr. Imam Teguh Saptono menyampaikan bahwa ini merupakan reborn daripada Yayasan Wakaf Paramadina untuk bisa lahir menjadi salah satu badan wakaf nasional. Dia mengharapkan lembaga itu bisa mencapai kancah internasional.

"Wakaf selalu hadir dalam puncak peradaban umat dimana peradaban ditopang oleh zakat dan wakaf. Jadi saat perbankan belum hadir, justru lembaga wakaf-lah yang mewarnai aktivitas ekonomi masyarakat,” ujarnya.

Dr. (HC) Drs. H.M. Jusuf Kalla Ketua Dewan Pembina Yayasan Wakaf Paramadina dalam sambutannya menyampaikan tentang perlunya langkah-langkah terobosan baru dalam pengelolaan lembaga wakaf yang sudah berjalan lama. Karena itu, JK berharap Lembaga Wakaf Paramadina bisa berkembang sebagaimana Harvard.

“Lembaga wakaf ini adalah sebagai bentuk amal yang memiliki nilai jangka panjang sehingga lebih mudah kita pertanggungjawabkan dengan pengelolaan  sebaik-baiknya,” ujar JK.

Selanjutnya Direktur Eksekutif Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah Ventje Rahardjo Soegiono, S.E., M. Ec mengucapkan selamat atas ditunjuknya LWP sebagai nazir oleh Badan wakaf Indonesia. "Semoga LWP dapat dibangun dengan prinsip tata kelola modern, transparan, kreatif, akuntabel yang berorientasi pada pelayanan nasabahnya. Sehingga upaya bersama kita dalam memanfaatkan potensi wakaf di Indonesia yang luar biasa dapat terlaksana dengan baik,” katanya.

Program Lembaga Wakaf Paramadina akan dikelola oleh anak-anak muda yang merupakan mahasiswa maupun alumni Universitas Paramadina, memiliki konsen terhadap Wakaf. Sebagai direktur Eksekutif ditunjuk Wusda Hesta Wibawa, seorang enterpreneur muda berbasis syariah. LWP dijalankan bersinergi dengan berbagai pihak, di antaranya  bermitra strategik dengan DMI, BSI, WaCIDS, Komunitas Entrepreneur dan mitra lainnya.

“Bersama DMI, Wakaf Paramadina hendak menyalurkan beasiswa untuk 150 Takmir, Nazir dan Santri, serta memberikan bantuan 1000 gerobak untuk Badan Usaha Milik Masjid (BUMM). Bersama WaCIDS, LWP menjalankan misi meningkatkan literasi & riset wakaf dengan harapan ke depan akan hadir program studi khusus wakaf. Bersama BSI menjadi jalan bagi Wakaf Paramadina untuk kemudahan transaksi keuangan syariah, investasi syariah serta melakukan promosi bersama melalui JadiBerkah.id,” ujar Wusda.

Setelah acara launching, dilanjutkan penyerahan MoU antara Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah diwakili oleh Dr. Sutan Emir Hidayat dengan Rektor Universitas Paramadina Prof. Dr. Didik J. Rachbini.

Lembaga Wakaf Paramadina menjadi satu langkah kesempatan bagi semua untuk beramal. Wakaf produktif sebagai sebuah investasi akhirat yang sustainable, berkelanjutan tak terputus amalnya. Bagi Kawan Wakaf yang ingin berpartisipasi menginvestasikan amal bersama LWP, dapat membuka link wakafparamadina.or.id

Usai acara Jusuf Kalla meninjau lokasi kampus baru Paramadina yang berada di Cilangkap. (Very)

Artikel Terkait
Indonesia Sambut Baik dan Dorong Kolaborasi dalam Perkuat Ketahanan Pangan melalui IDMA Exhibition dan TABADER Summit 2024
Nanik Yuliati, Pensiunan Guru Senang Bersama Mekaar Usahanya Berkembang
Soal Laka BUS PO Putera Fajar, Komisioner Kompolnal: Biar Tak Terulang Lagi, Utamakan Pencegahan dari Hulu ke Hilir
Artikel Terkini
Indonesia Sambut Baik dan Dorong Kolaborasi dalam Perkuat Ketahanan Pangan melalui IDMA Exhibition dan TABADER Summit 2024
Nanik Yuliati, Pensiunan Guru Senang Bersama Mekaar Usahanya Berkembang
Soal Laka BUS PO Putera Fajar, Komisioner Kompolnal: Biar Tak Terulang Lagi, Utamakan Pencegahan dari Hulu ke Hilir
LPER Mendapat Penghargaan Terkait Ketahanan Pangan Dari Kepala KODIM Kota Bekasi
Pj Bupati Maybrat menerima kunjungan kerja dari Kepala BPJS Kesehatan
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas