INDONEWS.ID

  • Minggu, 27/06/2021 09:15 WIB
  • Ngeri! Di Yogyakarta, 6 Ribu Anak Terpapar Covid-19 Selama Pandemi

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Ngeri! Di Yogyakarta, 6 Ribu Anak Terpapar Covid-19 Selama Pandemi
Tugu Yogyakarta (Foto: Liputan6.com)

Jakarta, INDONEWS.ID - Daerah Istimiewa Yogyakarta (DIY) mencatat sebanyak 6.663 ribu anak terpapar virus corona selama pandemi mulai merebak pada awal Maret 2020 lalu.

Ketua IDAI DIY, Sumadiono menuturkan, berdasarkan catatannya per 20 Juni 2021, terhitung 12,7 persen dari total kasus Covid-19 di DIY merupakan anak usia nol hingga 18 tahun.

Baca juga : Memetik Berkah Lailatul Qadar di Penghujung Ramadan

"Di DIY anak terkonfirmasi positif 12,7 persen atau 6.663 kasus anak dari 52.641 total kasus (per 20 Juni)," kata Sumadiono saat sesi jumpa pers secara daring, Sabtu (26/6).

Situasi tersebut, lanjut Sumadiono, menempatkan DIY di posisi ke-lima untuk provinsi dengan jumlah kasus Covid-19 pada pasien anak.

Baca juga : Gaungkan HPKN, Yogyakarta Royal Orchestra Gelar Konser di Jakarta

"Ada lonjakan kasus Covid anak di DIY. Tertinggi per 20 Juni 2021 ada tambahan kasus baru 708. Sebelumnya tanggal 13 Juni kenaikan kasus adalah 436, minggu-mingu sebelumnya tambahan kasus baru rata-rata 257 kasus per minggu," urai Sumadiono.

Menimbang jumlah penduduk DIY yang tak terlalu banyak ketimbang provinsi lain, yakni sekitar 3,67 juta, IDAI melihat angka kasus Covid-19 di DIY cukup tinggi.

Baca juga : Narasi Kebangkitan Khilafah Perspektif Sempit dan Irasional

Sementara itu, IDAI menilai lonjakan kasus pada anak pada Juni 2021 ditengarai karena lemahnya penerapan protokol kesehatan. Banyak orang tua yang abai dengan mengajak anak ke sumber kerumunan atau tidak melengkapi anak dengan alat pelindung diri memadai.

"Dengan bertambahnya jumlah kasus total Covid-19 di DIY secara tajam, berarti sumber penularan di masyarakat semakin banyak, dan anak-anak menjadi
berisiko lebih tinggi untuk tertular dibandingkan periode sebelumnya," paparnya.

IDAI turut mencatatkan kasus kematian pada pasien usia anak yakni sebanyak tujuh orang selama masa pandemi Covid-19. Rentang usia kurang dari satu tahun untuk pasien termuda dan 17 tahun untuk yang tertua.

Sebagian dari mereka diketahui mengidap penyakit penyerta atau komorbid, antara lain berupa kanker tulang metastasis paru, sindrom Costello, epilepsi, gizi buruk, serta leukemia. Satu pasien dalam status koinsiden (terjadi bersamaan) menderita demam berdarah.

IDAI menyimpulkan angka kematian atau fatality rate pada pasien anak tergolong rendah. Yaitu hanya 0,09 persen.

"Keparahan dan kematian karena Covid-19 pada anak lebih rendah daripada dewasa, tetapi jika anak terkonfirmasi dapat menularkan kepada orang lain, terutama yang serumah atau kontak erat. Termasuk dewasa dan manula, memiliki komorbid maupun tidak," paparnya.*

Artikel Terkait
Memetik Berkah Lailatul Qadar di Penghujung Ramadan
Gaungkan HPKN, Yogyakarta Royal Orchestra Gelar Konser di Jakarta
Narasi Kebangkitan Khilafah Perspektif Sempit dan Irasional
Artikel Terkini
HOGERS Indonesia Resmi Buka Gelaran HI-DRONE2 di Community Park, Pantai Indah Kapuk 2
Ketua Pengadilan Negeri Batusangkar Dirikan Dapur dan Pendistribusian untuk Korban Banjir Bandang Tanah Datar
Aksi PNM Peduli Serahkan Sumur Bor Untuk Warga Indramayu Dan Tanam Mangrove Rhizophora
PTPN IV Regional 4 Jambi, Bantu Beras Warga Solok
Pastikan Arus Barang Kembali Lancar, Menko Airlangga Tinjau Langsung Pengeluaran Barang dan Minta Instansi di Pelabuhan Tanjung Priok Bekerja 24 Jam
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas