INDONEWS.ID

  • Senin, 05/07/2021 20:33 WIB
  • Bank Mandiri Optimalisasi Likuiditas dengan Mandiri Smart Account

  • Oleh :
    • Mancik
Bank Mandiri Optimalisasi Likuiditas dengan Mandiri Smart Account
Ilustrasi Bank Mandiri.(Foto:Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Menerapkan konsep virtual account, layanan Mandiri Smart Account mampu memberikan solusi pengelolaan dana, kemudahan identifikasi, dan rekonsiliasi transaksi perusahaan.
Menjaga likuiditas dan meningkatkan efektivitas perusahaan di tengah bayang-bayang pandemi.

Pandemi Covid-19 yang sudah memasuki tahun kedua membawa dampak luas dan serius hampir di semua sektor usaha di Indonesia akibatnya mobilitas masyarakat dan dunia usaha berkurang yang menyebabkan roda perekonomian mengalami stagnasi.

Kinerja perusahaan-perusahaan pun mengalami perlambatan, baik dari sisi suplai (supply), permintaan (demand), maupun operasional yang sangat menganggu arus kas perusahaan dan menyebabkan tekanan likuiditas.

Baca juga : Fenomenal, Bank Mandiri Catatkan Total Aset di Kuartal III 2023 Tembus Rp 2.007 Triliun, Rekor Baru di Indonesia

Tekanan likuiditas yang dialami oleh perusahaan tidak hanya disebabkan oleh faktor external seperti kondisi makro maupun mikro ekonomi, faktor internal seperti besar dan kompleksnya organisasi perusahaan dapat menjadi tantangan dalam pelaksanaan tata kelola keuangan yang berdampak pada likuiditas perusahaan.

Kompleksitas organisasi suatu perusahaan dapat memicu tata kelola keuangan yang kurang efektif dan efisien, seperti penggunaan banyak rekening bank oleh perusahaan yang menyebabkan tingginya biaya pemeliharaan rekening maupun kesulitan monitoring dana akibat desentralisasi pengelolaan rekening di perusahaan.

Baca juga : Melesat Menuju Masa Depan, Bank Mandiri Injak Gas Transaksi QRIS dan BI-Fast

Tidak hanya itu lemahnya tata kelola keuangan perusahaan dapat menyebabkan potensi loss/kerugian akibat tidak efisiennya monitoring penerimaan maupun pengeluaran dana.

Bisnis e-commerce dan penyedia jasa keuangan lainnya contohnya, merupakan segmen yang terpapar potensi loss tersebut akibat dari akivitas transaksi yang sangat banyak baik dari sisi collection/revenue maupun payment/cost.

Baca juga : Solid! Sinergi Bank Mandiri dan Perusahaan Anak Dorong Kinerja dan Inklusi

Menjawab kondisi tersebut, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menghadirkan inovasi digital layanan transaction banking, khususnya untuk nasabah-nasabah di segmen wholesale melalui Mandiri Smart Account (MSA).

Mandiri Smart Account adalah layanan cash management berupa penggunaan sub-rekening giro yang bersifat virtual (virtual account) yang membantu perusahaan untuk melakukan pengelolaan dana terpusat dengan kemudahan alokasi, pencatatan, dan identifikasi transaksi.

Dari sisi pengelolaan likuiditas perusahaan, layanan Mandiri Smart Account sejalan dengan tren sentralisasi dan simplifikasi rekening berbasis virtual account, serta memberikan pengalaman pengelolaan rekening virtual secara online digital layaknya cabang bank.

"Inovasi digital layanan transaction banking merupakan komitmen Bank Mandiri dalam mendukung percepatan dan pemulihan ekonomi di tengah pandemi melalui peningkatan kemudahan dan keluasan akses transaksi keuangan bagi seluruh pelaku bisnis nasional,” ujar Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri, Panji Irawan kepada media ini di Jakarta, Senin,(5/7/2021)

Ada beberapa fitur utama Mandiri Smart Account yang memberikan kemudahan dan keleluasaan akses transaksi keuangan bagi nasabah di segmen wholesale.

Pertama, pembukaan dan pengelolaan limit transaksi dilakukan secara mandiri melalui Smart Account Management System (SAMS) Portal atau melalui integrasi secara Host-to-Host (Application Programming Interface/API).

Kedua, fleksibilitas penomoran Smart Account yang memberikan keleluasaan kepada nasabah dalam pemberian nomor unik untuk masing-masing unit atau cabang perusahaan sesuai kebutuhan (free pre-defined).

Ketiga, fleksibilitas pengelolaan rekening yang memungkinkan nasabah dapat memblokir atau membuka blokir Smart Account sewaktu-waktu melalui SAMS Portal atau melalui integrasi secara Host-to-Host (API).

“Smart Account juga dapat ditransaksikan di cabang dan kanal digital Bank Mandiri, seperti ATM, EDC, Mandiri Cash Management, dan Host-to-Host Payment (API),” jelas Panji Irawan.

Dengan fitur-fitur utama seperti itu, nasabah Mandiri Smart Account akan banyak mendapat benefit, seperti simplifikasi pengelolaan keuangan dengan sentralisasi rekening untuk mengoptimalkan likuiditas dana perusahaan.

Dengan sentralisasi rekening induk (giro) yang meningkatkan optimalisasi likuiditas mampu mendorong peningkatan profit perusahaan.

Sebab, dengan pemusatan dana, kontrol budgeting dan visibilitas posisi likuiditas akan lebih baik sehingga bisa menekan potensi idle fund dan fraud.

Mandiri Smart Account juga mampu meningkatkan efisiensi, seperti efisiensi pengelolaan kas melalui otomasi proses akuntansi dan rekonsiliasi, serta efisiensi cost melalui perampingan kepemilikan rekening giro atau tabungan karena perusahaan tidak perlu mengelola banyak rekening.

“Bagi nasabah di segmen e-commerce dan penyedia layanan keuangan lainnya, Mandiri Smart Account menjadi investasi minimum untuk solusi intermediary dana,” lanjut Panji Irawan.

Dalam pandangan Panji Irawan, setidaknya ada empat jenis perusahaan yang membutuhkan solusi Mandiri Smart Account dengan begitu banyak benefit.

Pertama, perusahaan yang sedang mengelola banyak rekening giro operasional (desentralisasi) dan memiliki roadmap untuk bertransformasi ke arah konsep sentralisasi dana rekening operasional perusahaan. Contohnya, imprest account dan treasury single account.

Kedua, perusahaan dengan kebutuhan untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan kas melalui otomasi proses akuntansi, dan rekonsiliasi.

Ketiga, perusahaan dengan kebutuhan pengiriman dana ke unbanked people dan atau dalam rangka program-program korporasi, seperti reward (insentif) dan subsidi.

Keempat, perusahaan dengan kebutuhan intermediary account platform dalam mendukung bisnis di bidang e-commerce dan penyedia jasa keuangan lainnya yang ingin berinvestasi minimal dengan memanfaatkan solusi perbankan sebagai platform bisnis.

“Salah satu strategi kami dalam mengembangkan bisnis adalah dengan pendekatan customer-focus, yaitu dengan mendesain layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan nasabah, termasuk korporasi dan fintech yang memiliki struktur organisasi yang kompleks dan agile. Untuk itulah layanan Mandiri Smart Account kami hadirkan,” tutup Panji Irawan.*

 

Artikel Terkait
Fenomenal, Bank Mandiri Catatkan Total Aset di Kuartal III 2023 Tembus Rp 2.007 Triliun, Rekor Baru di Indonesia
Melesat Menuju Masa Depan, Bank Mandiri Injak Gas Transaksi QRIS dan BI-Fast
Solid! Sinergi Bank Mandiri dan Perusahaan Anak Dorong Kinerja dan Inklusi
Artikel Terkini
Kemendagri Intruksikan Pemprov Kaltara Percepat Pembangunan Daerah Berbasis Inovasi
Semangat Kartini dalam Konteks Kebangsaan dan Keagamaan Moderen
Kementerian PUPR Tuntaskan Pembangunan Enam Titik Sumur Bor Bertenaga Matahari di Mamuju
Kemenangan Prabowo-Gibran Peluang Bagi Pengembangan Ekonomi Kelautan dan Konektivitas Antarpulau
Musrenbang RPJPD Tahun 2025-2045, Kalimantan Barat Tawarkan Visi Pembangunan Berkelanjutan
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas