INDONEWS.ID

  • Sabtu, 24/07/2021 19:41 WIB
  • Kemendagri Ajak Pemuda Papua Bicara Nasionalisme

  • Oleh :
    • Mancik
Kemendagri Ajak Pemuda Papua Bicara Nasionalisme
Ngobrol Politik Indonesia Podcast episode kelima, Kemendagri dengan tema “Pemuda Papua Bicara Nasionalisme..(Foto:Dok.Puspen Kemendagri)

Jakarta, INDONEWS.ID - Direktorat Jenderal (Ditjen) Politik dan Pemerintahan Umum (Pol & PUM) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menghadirkan Ngobrol Politik Indonesia Podcast (Ngopi) episode kelima dengan tema “Pemuda Papua Bicara Nasionalisme.”

Acara yang disiarkan lewat channel Youtube Ditjen Pol & PUM Kemendagri itu mengajak Tokoh Pemuda Asli Papua, Steve R. Mara dan dipandu langsung oleh jurnalis, Yasir Nene Ama.

Baca juga : Kemendagri Tekankan Peran Penting Sekretaris DPRD Jaga Hubungan Harmonis Legislatif dengan Kepala Daerah

Salah satu lulusan beprestasi Magister Universitas Pertahanan tersebut menceritakan berbagai pengalamannya selama menempuh pendidikan hingga pengalamannya dapat memimpin Simulasi Sidang PBB di Uzbekistan.

Steve mengatakan, anak-anak Papua kerap mengkerdilkan diri, padahal Steve membuktikan bahwa anak Papua dapat melakukan hal-hal yang bahkan tak dipikirkan orang lain.

Baca juga : Perkuat Binwas Pemerintahan Daerah, Mendagri Harap Penjabat Kepala Daerah dari Kemendagri Perbanyak Pengalaman

“Saya bangga karena pada saat kegiatan di Uzbekistan, saya sendiri dari Indonesia, dan dari Papua,” kata Steve.

Pemuda asli Papua yang kerap memotivasi para pemuda di Indonesia itu juga berujar, nasionalisme harus hadir di setiap langkah para pemuda dalam mewujudkan berbagai cita-citanya.

Baca juga : Mendagri Resmi Lantik 5 Penjabat Gubernur

Menurutnya, nasionalisme bagaikan napas yang menyertai para pemuda dalam mewujudkan mimpi-mimpinya.

“Kita sudah cerdas, punya kemampuan dalam diri kita, tapi kalau tidak punya nasionalisme, kita tidak memiliki stimulus untuk mendorong kita agar bisa menjadi sesuatu, pemimpin misalnya,” ujarnya.

Kader Intelektual bela negara itu juga mengurai catatannya tentang adanya dilema nasionalisme.

Menurutnya, etno nasionalisme atau nasionalisme kedaerahan membawa pola pikir bahwa pemikiran kedaerahan lebih baik daripada cara pandang nasionalisme.

Sedangkan trans nasionalisme atau nasionalisme dari luar adalah cara pandang yang lebih mengutamakan dan mengedepankan budaya atau atribut dari luar, dibandingkan bangsa sendiri.

“Artinya ada budaya lain yang masuk dan merusak nasionalisme, etno dan trans nasionalisme ini yang saya sebut dengan dilema nasionalisme,” tandasnya.

Dalam kesempatan itu, Steve Mara juga mengatakan perlu adanya narasi positif yang dibangun oleh media massa dan pemerintah terhadap pemuda Papua.

Ia mengatakan, selama ini telah banyak Pemuda Papua yang berprestasi namun minim publikasi. Ia menilai, pemberitaan Papua lebih didominasi sebagai daerah konflik internal yang berimbas pada dinamika politik.

“Yang selama ini yang kita lihat tentang Papua itu yang disebut daerah konflik, negatif, bahwa itu salah, Papua itu banyak anak-anak mudanya yang hebat, SDM yang unggul, tapi belum kelihatan," tutup Steve.*

Artikel Terkait
Kemendagri Tekankan Peran Penting Sekretaris DPRD Jaga Hubungan Harmonis Legislatif dengan Kepala Daerah
Perkuat Binwas Pemerintahan Daerah, Mendagri Harap Penjabat Kepala Daerah dari Kemendagri Perbanyak Pengalaman
Mendagri Resmi Lantik 5 Penjabat Gubernur
Artikel Terkini
Didik J Rachbini: Salim Said Maestro Intelektual yang Paling Detail dan Mendalam
Penyumbang Devisa Negara, Pemerintah Harus Belajar dari Drama Korea
Bupati Tanahdatar buka Grand Opening Sakato Aesthetic
Strategi Implementasi "Buku Teks Utama Pendidikan Pancasila", Menyemai Nilai Kebangsaan di Tengah Tantangan Zaman
Satgas Yonif 742/SWY Perkenalkan Ecobrick Kepada Para Murid Di Perbatasan RI- RDTL
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas